Pengantar
Setelah menunaikan puasa Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari di bulan Syawal, semangat ibadah seharusnya tetap dijaga. Di antara bentuk amalan yang sangat dianjurkan untuk dilanjutkan adalah puasa sunnah lainnya, seperti puasa Senin-Kamis dan puasa Ayyamul Bidh (puasa pertengahan bulan Hijriyah).
Artikel ini akan membahas keutamaan dan dalil dari kedua jenis puasa sunnah tersebut, serta tips agar bisa mengamalkannya secara konsisten.
1. Keutamaan Puasa Sunnah secara Umum
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا بَاعَدَ اللَّهُ بِذَٰلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
“Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah, melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh tujuh puluh tahun.”
📖 (HR. Al-Bukhari no. 2840, Muslim no. 1153 – dari Abu Sa’id Al-Khudri رضي الله عنه)
📌 Ini menunjukkan betapa besar keutamaan puasa sunnah, meski hanya satu hari.
2. Puasa Senin dan Kamis
📌 Dalil Shahih
Dari Abu Qatadah رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ ditanya tentang puasa hari Senin, maka beliau bersabda:
ذَٰلِكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَأُنزِلَ عَلَيَّ فِيهِ
“Itulah hari aku dilahirkan dan hari diturunkannya wahyu kepadaku.”
📖 (HR. Muslim no. 1162)
Dari ‘Aisyah رضي الله عنها, beliau berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَتَحَرَّى صِيَامَ الْإِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
“Rasulullah ﷺ biasa memilih (mengutamakan) untuk berpuasa pada hari Senin dan Kamis.”
📖 (HR. At-Tirmidzi no. 745 – dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani)
📌 Hikmah dan Keutamaannya
-
Hari diangkatnya amalan ke langit
-
Hari kelahiran Rasulullah ﷺ
-
Hari Rasulullah ﷺ menerima wahyu pertama
3. Puasa Ayyamul Bidh (Tanggal 13, 14, 15 Hijriyah)
📌 Dalil Shahih
Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, ia berkata:
أَوْصَانِي خَلِيلِي ﷺ بِثَلَاثٍ: صِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَرَكْعَتَيْ الضُّحَى، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ
“Kekasihku ﷺ mewasiatkan kepadaku tiga perkara: puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat dhuha, dan witir sebelum tidur.”
📖 (HR. Al-Bukhari no. 1178, Muslim no. 721)
Dalam riwayat lain disebutkan secara spesifik bahwa yang dimaksud tiga hari itu adalah tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriyah, sebagaimana dalam hadits dari Jarir bin Abdillah رضي الله عنه:
صِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صِيَامُ الدَّهْرِ، وَهِيَ أَيَّامُ الْبِيضِ، صَبِيحَةَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Puasa tiga hari dalam setiap bulan itu seperti puasa sepanjang tahun, yaitu hari-hari putih, yakni tanggal tiga belas, empat belas, dan lima belas.”
📖 (HR. An-Nasa’i no. 2420, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani)
📌 Mengapa Disebut Ayyamul Bidh?
Karena pada malam-malam itu bulan tampak bulat dan terang, sehingga disebut “hari-hari putih”.
4. Kombinasi dengan Puasa Sunnah Lainnya
Bagi yang ingin memperbanyak pahala dan variasi ibadah, puasa Senin-Kamis bisa digabung dengan Ayyamul Bidh jika tanggalnya bertepatan. Contoh: Jika tanggal 13 Hijriyah jatuh pada hari Kamis, maka niatkan puasa Ayyamul Bidh dan juga puasa Kamis.
5. Tips Agar Konsisten Melakukan Puasa Sunnah
✅ Buat jadwal bulanan puasa Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
✅ Ajak pasangan atau sahabat untuk berpuasa bersama
✅ Jangan terlalu membebani diri—mulai dari 1 hari/minggu
✅ Niatkan untuk mendekat kepada Allah ﷻ, bukan sekadar rutinitas
Kesimpulan
✅ Puasa setelah Syawal tidak berhenti pada enam hari, masih banyak puasa sunnah lain yang penuh keutamaan
✅ Puasa Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh termasuk puasa sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ
✅ Hadits-hadits shahih menunjukkan keistimewaan dan hikmah dari kedua jenis puasa ini
✅ Konsistensi dalam puasa sunnah adalah tanda cinta kepada ibadah dan keinginan untuk terus meningkatkan diri
Semoga Allah ﷻ memberikan kita kekuatan dan keikhlasan untuk terus menjaga puasa sunnah sepanjang tahun, sebagai bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah ﷺ dan bekal menuju akhirat. Aamiin.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
 |
|
