Pengantar
Salah satu fenomena umum yang terjadi di kalangan kaum Muslimin adalah semangat beribadah yang membara saat Ramadhan, namun kemudian mulai surut setelahnya. Ini menandakan adanya perbedaan antara amal musiman dan amal yang langgeng (berkelanjutan). Padahal, dalam Islam, amalan yang paling dicintai oleh Allah ﷻ adalah yang dilakukan terus-menerus, bukan hanya sesaat.
Artikel ini akan menguraikan perbedaan keduanya, bahaya terjebak dalam amal musiman, dan cara menjadikan ibadah sebagai gaya hidup yang terus berjalan.
1. Amal Musiman vs Amal Langgeng: Apa Bedanya?
✅ Amal Musiman
Amal yang hanya dikerjakan pada waktu-waktu tertentu saja, misalnya hanya saat Ramadhan, hanya di hari Jumat, atau hanya saat ada acara tertentu. Setelah itu, amal tersebut ditinggalkan.
Contoh:
-
Rajin tahajud selama Ramadhan, kemudian terhenti setelahnya
-
Sering membaca Al-Qur’an hanya saat Ramadhan
-
Bersedekah banyak di bulan puasa, tapi tidak di bulan-bulan lain
✅ Amal Langgeng (Istiqamah)
Amal yang dikerjakan secara rutin dan konsisten, walau sedikit, dalam kehidupan sehari-hari. Inilah amalan yang menunjukkan keimanan yang kokoh dan cinta sejati kepada Allah ﷻ.
2. Dalil Tentang Pentingnya Amal yang Langgeng
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang terus-menerus meskipun sedikit.”
📖 (HR. Al-Bukhari no. 6465 – dari Aisyah رضي الله عنها)
📌 Hadits ini menunjukkan bahwa istiqamah lebih utama daripada semangat sesaat. Amal yang sedikit tapi langgeng akan terus mengalirkan pahala, dibanding amal besar yang berhenti di tengah jalan.
Allah ﷻ juga berfirman:
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ
“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”
📖 (QS. Al-‘Ashr: 3)
Ayat ini menekankan konsistensi dalam iman dan amal, bukan sekadar momen-momen singkat.
3. Bahaya Terjebak dalam Amal Musiman
❌ Tidak Berbekas dalam Jiwa
Amal musiman sering kali hanya menyentuh permukaan, tanpa meresap dalam hati dan membentuk karakter.
❌ Menjadi Mainan Setan
Setan senang melihat hamba Allah kembali lalai setelah bersungguh-sungguh. Ibadah yang hanya dilakukan sementara adalah celah besar bagi bisikan syahwat dan kelalaian.
❌ Tanda Amal Tidak Diterima
Sebagian salaf berkata:
من عمل طاعة ثم أتبعها بمعصية فهي علامة رد الطاعة
“Barang siapa melakukan ketaatan lalu mengikutinya dengan maksiat, itu adalah tanda ditolaknya ketaatan tersebut.”
4. Cara Mengubah Amal Musiman Menjadi Amal Langgeng
✅ 1. Niat yang Ikhlas karena Allah ﷻ
Amalan yang diniatkan karena ingin dilihat orang atau mengejar momen, akan cepat pudar. Tapi amalan yang ikhlas karena Allah ﷻ akan hidup sepanjang waktu.
✅ 2. Mulai dengan Amalan Kecil yang Mudah Dijaga
Jangan langsung menetapkan target tinggi. Mulailah dari yang ringan namun konsisten:
-
Shalat sunnah rawatib
-
Baca 1 halaman Al-Qur’an setiap hari
-
Sedekah Rp 1.000 per hari
✅ 3. Jadikan Ibadah Sebagai Gaya Hidup
Tanamkan bahwa ibadah bukan beban, tapi kebutuhan hati. Bukan hanya kewajiban, tapi juga sumber ketenangan.
✅ 4. Tetap Beramal di Luar Momen Ramadhan
Pertahankan amalan terbaik yang dilakukan di Ramadhan, seperti:
-
Qiyamul lail
-
Dzikir pagi-petang
-
Membaca Al-Qur’an
-
Puasa Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh
5. Tanda Amal Kita Sudah Langgeng dan Kokoh
✅ Kita merasa rindu saat meninggalkan ibadah
✅ Kita tidak menunggu momen tertentu untuk beribadah
✅ Kita merasa bersalah jika lalai dalam amalan harian
✅ Kita senantiasa mengevaluasi dan memperbaiki kualitas ibadah
Kesimpulan
✅ Amal musiman adalah amal yang terikat waktu dan semangat sesaat
✅ Amal langgeng (istiqamah) adalah amal yang terus dilakukan dalam keadaan apa pun
✅ Dalam Islam, yang paling dicintai adalah amal yang berkesinambungan walau kecil
✅ Ubah semangat Ramadhan menjadi gaya hidup sehari-hari yang istiqamah
✅ Amal yang langgeng adalah cerminan iman yang sejati dan langkah pasti menuju ridha Allah ﷻ
Semoga Allah ﷻ menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang tidak hanya semangat saat momen-momen besar, tapi senantiasa teguh, konsisten, dan terus menapaki jalan ibadah hingga akhir hayat. Aamiin.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|