Palestina adalah negeri yang penuh keberkahan dan memiliki sejarah panjang dalam peradaban manusia. Sejak zaman Nabi Ibrahim عليه السلام, tanah ini telah menjadi tempat tinggal para Nabi dan kaum beriman. Namun, dalam perjalanannya, Palestina mengalami berbagai perubahan kekuasaan, termasuk di bawah kendali Yahudi, Romawi, dan Bizantium.
Sejarah Awal Palestina
Palestina telah dihuni sejak ribuan tahun sebelum Masehi oleh berbagai peradaban. Sejarah awal Palestina tidak bisa dipisahkan dari kisah para Nabi yang diutus di sana, terutama Nabi Ibrahim عليه السلام yang hijrah ke negeri ini atas perintah Allah ﷻ.
Hijrahnya Nabi Ibrahim عليه السلام ke Palestina
Allah ﷻ berfirman tentang Nabi Ibrahim عليه السلام:
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوْطًا اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْنَا فِيْهَا لِلْعٰلَمِيْنَ
“Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke suatu negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 71)
Para ulama tafsir menyebut bahwa negeri yang diberkahi dalam ayat ini adalah Palestina. Nabi Ibrahim عليه السلام datang ke Palestina bersama istrinya, Sarah, dan keponakannya, Luth عليه السلام, setelah meninggalkan Babilonia yang dipimpin Raja Namrud.
Di Palestina, Nabi Ibrahim عليه السلام melanjutkan dakwahnya untuk menyeru manusia kepada tauhid. Dari keturunannya lahirlah Nabi Ishaq عليه السلام, yang kemudian menjadi nenek moyang Bani Israil melalui putranya, Nabi Ya’qub عليه السلام.
Kaum Yahudi dalam Sejarah dan Pengusiran Mereka dari Palestina
Asal-usul Bani Israil di Palestina
Bani Israil adalah keturunan Nabi Ya’qub عليه السلام, yang memiliki dua belas anak yang menjadi cikal bakal suku-suku Bani Israil. Mereka awalnya tinggal di Palestina, tetapi kemudian berpindah ke Mesir setelah Nabi Yusuf عليه السلام menjadi penguasa di sana.
Namun, setelah berabad-abad, Bani Israil diperbudak oleh Firaun Mesir hingga akhirnya Nabi Musa عليه السلام diutus untuk membebaskan mereka. Setelah peristiwa penyeberangan Laut Merah, mereka diperintahkan untuk memasuki Tanah Suci (Palestina), tetapi mereka menolak karena takut menghadapi penduduk asli yang kuat.
Allah ﷻ berfirman:
يٰقَوْمِ ادْخُلُوا الْاَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِيْ كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوْا عَلٰى اَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوْا خٰسِرِيْنَ
“Wahai kaumku! Masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagi kalian, dan janganlah kalian berbalik ke belakang sehingga menjadi orang-orang yang rugi.” (QS. Al-Ma’idah: 21)
Karena kedurhakaan mereka, Allah ﷻ menghukum mereka dengan tersesat di padang pasir selama 40 tahun.
Kekuasaan Yahudi dan Pengusiran dari Palestina
Setelah era Nabi Daud عليه السلام dan Nabi Sulaiman عليه السلام, Bani Israil mulai menyimpang dari ajaran tauhid. Mereka melakukan banyak kemaksiatan, termasuk membunuh para Nabi. Akibatnya, Allah ﷻ menghukum mereka dengan menurunkan berbagai ujian, termasuk kehancuran Baitul Maqdis sebanyak dua kali:
- Tahun 586 SM: Raja Nebukadnezar dari Babilonia menyerang Yerusalem, menghancurkan Baitul Maqdis, dan mengasingkan sebagian besar Bani Israil ke Babilonia.
- Tahun 70 M: Kaisar Romawi Titus menghancurkan Baitul Maqdis setelah pemberontakan Yahudi.
Pengusiran besar-besaran ini membuat kaum Yahudi terpencar ke berbagai belahan dunia, hingga mereka akhirnya kembali ke Palestina melalui proyek kolonialisme Zionis di abad ke-20.
Palestina di Bawah Kekuasaan Romawi dan Bizantium
Palestina di Bawah Kekaisaran Romawi
Setelah pengusiran Yahudi, Palestina jatuh ke tangan Romawi sekitar tahun 63 SM di bawah Jenderal Pompey. Kekaisaran Romawi mengendalikan wilayah ini dengan tangan besi, dan mereka memperlakukan bangsa Yahudi dengan keras karena sering memberontak.
Pada masa ini, Nabi Isa عليه السلام diutus untuk meluruskan penyimpangan Bani Israil. Namun, mereka menolaknya dan bahkan berusaha membunuhnya, tetapi Allah ﷻ menyelamatkan beliau dan mengangkatnya ke langit.
Allah ﷻ berfirman:
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا ٱلْمَسِيحَ عِيسَى ٱبْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ ٱللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَٰكِن شُبِّهَ لَهُمْ
“Dan (karena) ucapan mereka, ‘Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,’ padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.” (QS. An-Nisa: 157)
Setelah beberapa abad, Palestina menjadi pusat agama Nasrani setelah Kaisar Konstantinus memeluk agama tersebut.
Palestina di Bawah Kekaisaran Bizantium
Pada abad ke-4 M, Kekaisaran Romawi terpecah menjadi dua: Romawi Barat dan Romawi Timur (Bizantium). Palestina jatuh ke tangan Bizantium dan mengalami masa Kristenisasi besar-besaran.
Orang-orang Yahudi dilarang memasuki Yerusalem, sementara berbagai gereja dibangun, termasuk Gereja Makam Suci. Kaum Muslim belum memiliki akses ke tempat suci di Palestina hingga akhirnya dibebaskan oleh Khalifah Umar bin Khattab رضي الله عنه pada tahun 637 M.
Kesimpulan
Sejarah Palestina dari zaman Nabi Ibrahim عليه السلام hingga era Romawi menunjukkan bahwa negeri ini selalu menjadi pusat peradaban dan perselisihan.
- Kaum Yahudi pernah tinggal di Palestina, tetapi diusir akibat kedurhakaan mereka.
- Palestina pernah berada di bawah kekuasaan Babilonia, Romawi, dan Bizantium sebelum akhirnya dibebaskan oleh kaum Muslimin.
Saat ini, kaum Zionis mencoba mengklaim Palestina dengan alasan sejarah, tetapi faktanya mereka telah terusir dari tanah ini sejak ribuan tahun lalu karena kedurhakaan mereka. Palestina tetaplah milik umat Islam, sebagaimana Allah ﷻ telah memberkahinya bagi kaum beriman.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|