Palestina adalah negeri yang penuh keberkahan dan memiliki sejarah panjang dalam peradaban Islam. Negeri ini bukan hanya sekadar wilayah geografis, tetapi juga memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam. Masjid Al-Aqsha, yang berada di dalamnya, adalah masjid suci ketiga setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Sebelum dijajah oleh Zionis, Palestina adalah tanah yang makmur dan menjadi pusat peradaban Islam.
Peran Palestina dalam Islam
Palestina memiliki peran besar dalam Islam sejak zaman para Nabi. Negeri ini menjadi tempat tinggal para Nabi Allah, termasuk Ibrahim عليه السلام, Ishaq عليه السلام, Ya’qub عليه السلام, hingga Nabi Isa عليه السلام. Allah ﷻ telah menyebutnya sebagai tanah yang diberkahi dalam Al-Qur’an:
سُبْحٰنَ الَّذِيٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَا ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Isra: 1)
Dari ayat ini, jelas bahwa Masjid Al-Aqsha dan wilayah sekitarnya memiliki keberkahan dari Allah ﷻ. Oleh karena itu, kaum Muslimin selalu memiliki keterikatan erat dengan tanah Palestina sebagai bagian dari iman mereka.
Palestina sebagai Tanah Para Nabi
Banyak Nabi yang pernah berdakwah dan hidup di Palestina, di antaranya:
- Nabi Ibrahim عليه السلام yang hijrah ke Palestina bersama istrinya, Sarah, dan keponakannya, Luth عليه السلام.
- Nabi Ishaq عليه السلام dan Nabi Ya’qub عليه السلام yang menetap di Palestina.
- Nabi Yusuf عليه السلام yang lahir di Palestina sebelum pindah ke Mesir.
- Nabi Musa عليه السلام yang diperintahkan Allah untuk membawa Bani Israil ke tanah suci ini.
- Nabi Daud عليه السلام dan Nabi Sulaiman عليه السلام yang memerintah dengan keadilan di Palestina.
- Nabi Isa عليه السلام yang lahir dan berdakwah di Palestina hingga diangkat ke langit.
Palestina bukan hanya saksi sejarah kenabian, tetapi juga pusat peradaban Islam yang terus dipertahankan oleh kaum Muslimin sejak zaman Rasulullah ﷺ hingga saat ini.
Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha dalam Al-Qur’an dan Hadits
Keutamaan Masjid Al-Aqsha dalam Al-Qur’an
Allah ﷻ telah menyebutkan keberkahan Masjid Al-Aqsha dalam beberapa ayat Al-Qur’an. Selain ayat dalam QS. Al-Isra: 1, Allah juga berfirman:
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوْطًا اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْنَا فِيْهَا لِلْعٰلَمِيْنَ
“Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke suatu negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 71)
Para ahli tafsir menyebut bahwa negeri yang diberkahi ini adalah Palestina, yang menjadi tempat hijrah Nabi Ibrahim عليه السلام dan Nabi Luth عليه السلام.
Keutamaan Masjid Al-Aqsha dalam Hadits
Rasulullah ﷺ juga menegaskan keutamaan Masjid Al-Aqsha dalam beberapa hadits:
-
Masjid Al-Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam
Sebelum perintah memindahkan kiblat ke Ka’bah di Makkah, umat Islam shalat menghadap ke Masjid Al-Aqsha. -
Salah satu dari tiga masjid yang dianjurkan untuk dikunjungi
Rasulullah ﷺ bersabda:لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ: الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ، وَمَسْجِدِي هَذَا، وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَى
“Janganlah seseorang bersusah payah bepergian kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, masjidku ini (Masjid Nabawi), dan Masjid Al-Aqsha.” (HR. Bukhari no. 1189, Muslim no. 1397)
-
Keutamaan shalat di Masjid Al-Aqsha
Dari Abu Dzar رضي الله عنه, ia berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ:أَيُّ الْمَسَاجِدِ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلَ؟ قَالَ: الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ. قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى.
“Masjid mana yang pertama kali dibangun di muka bumi?” Beliau menjawab, “Masjidil Haram.” Aku bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Masjid Al-Aqsha.” (HR. Bukhari no. 3366, Muslim no. 520)
Hadits-hadits ini menunjukkan betapa besarnya kedudukan Masjid Al-Aqsha dalam Islam dan mengapa kaum Muslimin harus mempertahankannya dari penjajahan Zionis.
Palestina Sebelum Penjajahan Zionis
Sebelum kedatangan Zionis, Palestina adalah negeri yang damai dan makmur. Pada masa Khilafah Islamiyah, terutama di bawah Kekhalifahan Utsmani, Palestina menjadi tempat yang aman bagi umat Islam, Yahudi, dan Nasrani. Tidak ada diskriminasi atau penjajahan sebagaimana yang dilakukan Zionis hari ini.
Namun, setelah Deklarasi Balfour tahun 1917, Inggris mulai membuka jalan bagi migrasi besar-besaran kaum Zionis ke Palestina. Sejak saat itu, konspirasi untuk merebut Palestina dari kaum Muslimin pun dimulai, hingga akhirnya mereka mendeklarasikan berdirinya “Israel” secara ilegal pada tahun 1948.
Kesimpulan
Palestina adalah tanah yang diberkahi dan memiliki peran besar dalam Islam. Masjid Al-Aqsha adalah bagian dari keimanan setiap Muslim, dan perjuangan membebaskannya adalah kewajiban seluruh umat Islam. Sebelum penjajahan Zionis, Palestina adalah negeri yang damai, tetapi kini menjadi ladang konflik akibat penjajahan dan konspirasi musuh-musuh Islam.
Sebagai kaum Muslimin, kita harus memahami sejarah Palestina dan berkontribusi dalam perjuangan membebaskan negeri ini dengan ilmu, doa, dan dukungan nyata bagi saudara-saudara kita di sana.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|