Al-Qur’an sebagai Syifa dan Rahmat

Pendahuluan

Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan sebagai pedoman hidup manusia. Ia tidak hanya berisi hukum-hukum dan petunjuk, tetapi juga menjadi syifa (penyembuh) dan rahmat (kasih sayang) bagi orang-orang yang beriman.

Allah ﷻ berfirman:

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”
(QS. Al-Isra’: 82)

Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an memiliki dua fungsi utama bagi kaum mukminin: menyembuhkan dan membawa rahmat. Bagaimana maknanya? Mari kita bahas lebih lanjut.


1. Al-Qur’an sebagai Syifa (Penyembuh)

Syifa dalam bahasa Arab berarti penyembuhan. Al-Qur’an disebut sebagai syifa karena dapat menjadi obat bagi penyakit hati dan jasmani.

a) Al-Qur’an sebagai Penyembuh Penyakit Hati

Banyak penyakit hati yang bisa menggerogoti iman, seperti keraguan, kesyirikan, kemunafikan, iri dengki, dan kegelisahan. Al-Qur’an datang untuk mengobati semua itu.

Allah ﷻ berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(QS. Yunus: 57)

Ketika seseorang mengalami kegelisahan, kecemasan, atau kebimbangan, maka membaca dan mentadabburi Al-Qur’an dapat memberikan ketenangan hati.

Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه:

مَا أَصَابَ أَحَدًا قَطُّ هَمٌّ وَلَا حَزَنٌ فَقَالَ: اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ القُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي، وَنُورَ صَدْرِي، وَجِلَاءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي، إِلَّا أَذْهَبَ اللَّهُ هَمَّهُ وَحُزْنَهُ، وَأَبْدَلَهُ مَكَانَهُ فَرَحًا

“Tidaklah seseorang ditimpa kegundahan dan kesedihan lalu ia membaca doa ini: (Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, ubun-ubunku di tangan-Mu, hukum-Mu berlaku atasku, ketetapan-Mu adil bagiku… Aku mohon kepada-Mu dengan setiap nama-Mu yang Engkau gunakan untuk menamai diri-Mu, yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, yang Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu, atau yang hanya Engkau ketahui dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, jadikanlah Al-Qur’an sebagai cahaya hatiku, penerang dadaku, penghilang kesedihanku, dan pelipur laraku) kecuali Allah akan menghilangkan kegundahannya dan menggantinya dengan kebahagiaan.”
(HR. Ahmad, no. 3712, shahih menurut Syaikh Al-Albani)

b) Al-Qur’an sebagai Penyembuh Penyakit Jasmani

Selain menyembuhkan penyakit hati, Al-Qur’an juga dapat menjadi obat bagi penyakit fisik. Salah satu metode penyembuhan dengan Al-Qur’an adalah ruqyah syar’iyyah, yaitu membaca ayat-ayat tertentu untuk perlindungan dan kesembuhan.

Rasulullah ﷺ membacakan Surah Al-Fatihah sebagai ruqyah ketika ada sahabat yang sakit, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri رضي الله عنه:

فَقَرَأَ عَلَيْهِ أُمَّ القُرْآنِ، فَجَمَعَ بُزَاقَهُ وَتَفَلَ، فَبَرَأَ الرَّجُلُ

“Lalu ia membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah), kemudian mengumpulkan air liurnya dan meniupkannya, maka orang tersebut sembuh.”
(HR. Al-Bukhari, no. 5736)


2. Al-Qur’an sebagai Rahmat (Kasih Sayang Allah ﷻ)

Selain sebagai penyembuh, Al-Qur’an juga merupakan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّهُۥ لَقُرْءَانٌ كَرِيمٌ ۞ فِى كِتَٰبٍ مَّكْنُونٍ

“Sesungguhnya ini adalah Al-Qur’an yang sangat mulia, yang tersimpan dalam kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh).”
(QS. Al-Waqi’ah: 77-78)

Rahmat Allah ﷻ dalam Al-Qur’an meliputi:
Petunjuk hidup yang lurus
Ketentraman dan kebahagiaan bagi orang-orang yang mengamalkannya
Ampunan bagi dosa-dosa
Jalan menuju surga

Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah رضي الله عنه:

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ

“Tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah Allah, membaca kitab-Nya dan mempelajarinya, kecuali ketenangan turun kepada mereka, rahmat meliputi mereka.”
(HR. Muslim, no. 2699)


Kesimpulan

Al-Qur’an adalah obat bagi hati dan fisik, serta rahmat bagi orang-orang beriman. Mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, sumber ketenangan, dan sarana penyembuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga Allah ﷻ menjadikan kita termasuk golongan yang mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an. Aamiin.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top
1
Admin Yayasan Amal Mata Hati
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ada yang bisa kami bantu?