Pengantar
Di antara syiar haji yang paling agung dan penuh makna adalah kalimat talbiyah. Kalimat yang dilantunkan oleh jamaah haji sejak memasuki miqat ini bukan sekadar bacaan ritual, namun merupakan pernyataan tauhid, penghambaan, dan ketundukan total kepada Allah ﷻ. Artikel ini akan membahas makna kalimat talbiyah secara mendalam berdasarkan Al-Qur’an, hadits, dan pemahaman para ulama.
Talbiyah: Syiar Penghambaan kepada Allah ﷻ
Kalimat talbiyah berbunyi:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ، لَا شَرِيكَ لَكَ
“Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, dan segala nikmat adalah milik-Mu, dan begitu pula kerajaan. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”
Kalimat ini merupakan ikrar seorang hamba atas tauhid rububiyah, uluhiyah, dan asma’ wa shifat. Ia menjadi deklarasi penyerahan diri total hanya kepada Allah ﷻ, serta menafikan segala bentuk sekutu bagi-Nya.
Talbiyah adalah Sunnah Nabi ﷺ
Dari Ibnu ‘Umar رضي الله عنهما, ia berkata:
غَدَوْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ مِنْ مِنًى إِلَى عَرَفَةَ، مِنَّا الْمُلَبِّي وَمِنَّا الْمُكَبِّرُ
“Kami keluar bersama Rasulullah ﷺ dari Mina menuju Arafah, di antara kami ada yang bertalbiyah dan di antara kami ada yang bertakbir.” (HR. al-Bukhari)
Hal ini menunjukkan bahwa talbiyah adalah sunnah yang dilakukan langsung oleh Nabi ﷺ dan para sahabat, bahkan sepanjang perjalanan haji.
Kandungan Tauhid dalam Kalimat Talbiyah
1. Labbayk Allahumma Labbayk
Kalimat ini adalah jawaban atas seruan Allah ﷻ kepada hamba-Nya untuk menunaikan ibadah haji. Kata Labbayk berarti “Aku datang memenuhi panggilan-Mu berulang-ulang”, menunjukkan kesungguhan dan keikhlasan.
2. Labbayka Laa Syarika Laka Labbayk
Penegasan tauhid uluhiyah, bahwa tidak ada sekutu bagi Allah ﷻ dalam ibadah. Semua bentuk penghambaan hanya tertuju kepada-Nya.
3. Innal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulk
Menegaskan bahwa segala pujian dan nikmat adalah milik Allah ﷻ, dan hanya Dia pemilik kekuasaan di seluruh alam semesta.
Allah ﷻ berfirman:
وَلَهُ ٱلۡحَمۡدُ فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ
“Dan segala puji hanya bagi-Nya di langit dan di bumi.” (Al-Rum: 18)
4. Laa Syarika Laka
Pengulangan ini menunjukkan penegasan dan pemurnian tauhid bahwa Allah ﷻ tidak memiliki sekutu dalam segala aspek ketuhanan-Nya.
Talbiyah dan Hati yang Tunduk
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata dalam Zadul Ma’ad:
“Kalimat talbiyah mengandung ikrar atas tauhid, penghambaan, serta kesadaran akan nikmat dan kekuasaan Allah ﷻ. Jika hati hadir dalam kalimat ini, maka akan menggigil karena pengakuan tersebut.”
Talbiyah bukan hanya ucapan lisan, tetapi harus datang dari hati yang sadar akan posisi dirinya sebagai hamba Allah ﷻ. Maka dari itu, seyogianya talbiyah dilantunkan dengan penuh kekhusyukan dan perenungan.
Keutamaan Bertalbiyah
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُلَبِّي إِلَّا لَبَّى مَنْ عَنْ يَمِينِهِ وَشِمَالِهِ مِنْ حَجَرٍ أَوْ شَجَرٍ أَوْ مَدَرٍ، حَتَّى تَنْقَطِعَ الْأَرْضُ مِنْ هَاهُنَا وَهَاهُنَا
“Tidaklah seorang Muslim bertalbiyah melainkan akan bertalbiyah pula segala sesuatu di sebelah kanan dan kirinya, baik batu, pepohonan, ataupun tanah, sampai-sampai bumi ini terputus dari arah kanan dan kirinya.” (HR. Tirmidzi, dari Abu Hurairah رضي الله عنه. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani)
Ini menunjukkan bahwa talbiyah memiliki dampak spiritual besar yang bahkan menggema ke sekeliling hamba yang mengucapkannya dengan penuh iman.
Penutup
Talbiyah bukan sekadar bacaan. Ia adalah ikrar hidup seorang hamba kepada Tuhannya. Ia menyatakan bahwa semua amal dan ibadah hanya tertuju kepada Allah ﷻ semata. Ia menggetarkan hati yang beriman, menghidupkan rasa takut dan cinta kepada Allah ﷻ. Maka mari kita lantunkan talbiyah dengan penuh penghayatan, jadikan ia sebagai tanda cinta dan penghambaan kita kepada Rabb semesta alam.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
 |
|
