Peran Inggris dalam Membantu Zionisme
Salah satu titik awal dari penderitaan panjang bangsa Palestina adalah ketika Inggris secara terang-terangan membantu proyek Zionisme untuk mendirikan negara Yahudi di tanah Palestina. Dalam rangka menjalankan agenda kolonialisme globalnya, Inggris memanfaatkan kaum Yahudi Zionis untuk melemahkan dunia Islam, khususnya Kesultanan Utsmani, yang saat itu masih menguasai wilayah Palestina.
Pada awal abad ke-20, Inggris melihat bahwa kaum Yahudi yang tersebar di Eropa dan Rusia adalah kekuatan politik dan ekonomi yang strategis. Maka Inggris berusaha menggandeng gerakan Zionisme demi kepentingan kolonial dan geopolitik mereka.
Persekongkolan ini tidak lepas dari misi besar Zionisme untuk merampas Palestina dan mendirikan negara Yahudi. Maka, Inggris pun mengkhianati penduduk asli Palestina dan memberikan dukungan penuh kepada Yahudi Zionis melalui dokumen resmi yang dikenal dengan Deklarasi Balfour.
Deklarasi Balfour 1917 dan Dampaknya bagi Palestina
Isi Deklarasi Balfour
Pada tanggal 2 November 1917, Menteri Luar Negeri Inggris saat itu, Arthur James Balfour, menulis sebuah surat kepada tokoh Yahudi Zionis bernama Lord Lionel Walter Rothschild. Surat itu berisi janji Inggris untuk mendukung pendirian “rumah nasional bagi bangsa Yahudi di Palestina.”
Berikut isi utama dari Deklarasi Balfour:
“His Majesty’s Government view with favour the establishment in Palestine of a national home for the Jewish people, and will use their best endeavours to facilitate the achievement of this object.”
Artinya:
“Pemerintah Yang Mulia memandang dengan baik pendirian rumah nasional bagi bangsa Yahudi di Palestina dan akan menggunakan upaya terbaiknya untuk memfasilitasi pencapaian tujuan ini.”
Pernyataan tersebut sangat jahat dan sepihak, sebab:
-
Palestina bukan milik Inggris, melainkan wilayah umat Islam di bawah Khilafah Utsmaniyah.
-
Palestina saat itu dihuni oleh lebih dari 90% penduduk non-Yahudi, yaitu umat Islam dan Nasrani.
-
Tidak ada hak moral maupun hukum bagi Inggris untuk menyerahkan tanah milik umat Islam kepada penjajah Zionis.
Dampak Langsung Deklarasi Balfour
Deklarasi Balfour menjadi fondasi politik yang digunakan oleh Zionis untuk melegitimasi penjajahan Palestina. Beberapa dampaknya yang sangat tragis bagi rakyat Palestina antara lain:
1. Meningkatnya Imigrasi Yahudi ke Palestina
Setelah Deklarasi Balfour diumumkan, ribuan Yahudi dari Eropa Timur dan Rusia mulai berdatangan ke Palestina. Dengan dukungan Inggris dan organisasi Zionis, mereka membeli tanah, membentuk pemukiman, dan secara sistematis mengusir penduduk asli Palestina.
2. Pemberontakan dan Penindasan
Penduduk Palestina mulai menyadari adanya rencana besar untuk mengusir mereka dari tanah leluhur mereka. Maka, sejak tahun 1920-an, terjadi berbagai pemberontakan dan perlawanan rakyat Palestina. Namun, Inggris merespons dengan penindasan brutal, pembunuhan massal, dan pemenjaraan para pejuang.
3. Pembentukan Administrasi Zionis
Inggris mengangkat para tokoh Zionis ke posisi-posisi penting dalam administrasi pemerintahan Palestina. Ini mempercepat penguasaan infrastruktur dan ekonomi oleh kaum Yahudi, sementara penduduk asli Palestina dipinggirkan dan dimiskinkan.
4. Pembukaan Jalan Menuju Berdirinya Israel
Deklarasi Balfour menjadi landasan hukum internasional bagi Zionis untuk mengklaim Palestina. Hingga akhirnya, pada tahun 1948, setelah puluhan tahun proses kolonisasi, mereka mendeklarasikan negara Israel secara ilegal di atas tanah yang dirampas dari rakyat Palestina.
Deklarasi Balfour dalam Pandangan Islam
Dalam Islam, menyerahkan tanah kaum Muslimin kepada orang kafir adalah bentuk pengkhianatan besar. Rasulullah ﷺ bersabda:
الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ، لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ
“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak menzaliminya dan tidak menyerahkannya (kepada musuh).”
(HR. Al-Bukhari no. 2442 dan Muslim no. 2580, dari Abdullah bin Umar رضي الله عنهما)
Penyerahan Palestina kepada Zionis melalui Deklarasi Balfour adalah bentuk penzaliman dan penyerahan saudara Muslim kepada musuh mereka, yang diharamkan dalam Islam. Maka, setiap Muslim wajib mengingkari dan menolak deklarasi ini, serta memahami bahwa keberadaan Israel adalah hasil dari pengkhianatan sejarah terhadap umat Islam.
Kesimpulan
Deklarasi Balfour tahun 1917 adalah awal dari malapetaka panjang bagi rakyat Palestina. Melalui dokumen inilah Inggris secara resmi mengizinkan Zionis menjajah Palestina, merampas tanahnya, dan mengusir penduduk aslinya.
Dengan deklarasi itu, Inggris telah menghianati umat Islam dan membuka jalan bagi berdirinya Israel, sebuah negara ilegal yang hingga kini terus menumpahkan darah kaum Muslimin.
Maka, umat Islam wajib memahami sejarah kelam ini, agar mampu membangun kembali semangat perlawanan dan menyadari bahwa pembebasan Palestina adalah kewajiban kita bersama.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|