Menjaga Keistiqamahan Ibadah Setelah Ramadhan

Pengantar

Ramadhan adalah madrasah ruhiyah yang menggembleng jiwa, menundukkan hawa nafsu, dan mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. Namun, ujian sebenarnya justru datang setelah Ramadhan. Apakah kita bisa mempertahankan semangat ibadah seperti saat Ramadhan? Ataukah semangat itu hanya musiman?

Artikel ini akan membahas bagaimana menjaga keistiqamahan dalam ibadah setelah Ramadhan, agar ibadah kita tidak berhenti hanya di bulan suci saja, tapi terus berlanjut hingga akhir hayat.


1. Keutamaan Keistiqamahan dalam Islam

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami adalah Allah’, kemudian mereka istiqamah, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.”
📖 (QS. Al-Ahqaf: 13)

Ayat ini menunjukkan bahwa istiqamah adalah jalan menuju ketenangan dan keselamatan dunia akhirat.

Rasulullah ﷺ juga bersabda ketika ditanya oleh sahabat Sufyan bin Abdullah رضي الله عنه:

قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا غَيْرَكَ، قَالَ: قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ

“Katakan kepadaku satu perkataan dalam Islam yang aku tidak perlu bertanya kepada siapa pun selain engkau.” Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Katakanlah: Aku beriman kepada Allah, lalu beristiqamahlah.’
📖 (HR. Muslim no. 38)


2. Tanda Ibadah Diterima: Keberlanjutan Setelah Ramadhan

Para ulama mengatakan, tanda suatu amal diterima oleh Allah ﷻ adalah adanya kelanjutan amal itu setelah Ramadhan.

Imam Al-Hasan Al-Bashri رحمه الله berkata:
“Sesungguhnya balasan dari amal kebaikan adalah kebaikan setelahnya. Dan barang siapa yang beramal lalu tidak melanjutkannya, maka itu tanda bahwa amalnya tidak diterima.”

Artinya, jika setelah Ramadhan kita kembali malas beribadah, bahkan meninggalkan shalat atau kembali pada maksiat, itu merupakan musibah besar yang patut diwaspadai.


3. Cara Menjaga Keistiqamahan Ibadah Setelah Ramadhan

1. Perbarui Niat dan Tujuan Hidup

Perkuat kembali niat bahwa ibadah bukan hanya saat Ramadhan, tetapi sepanjang hidup.

Allah ﷻ berfirman:

وَٱعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ ٱلْيَقِينُ

“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu kematian.”
📖 (QS. Al-Hijr: 99)

Ayat ini menegaskan bahwa ibadah adalah kewajiban seumur hidup, bukan hanya saat bulan Ramadhan.

2. Jangan Tinggalkan Amalan Kecil yang Rutin

Rasulullah ﷺ bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

“Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus dilakukan meskipun sedikit.”
📖 (HR. Al-Bukhari no. 6465, Muslim no. 783 – dari Aisyah رضي الله عنها)

Walau hanya satu juz Al-Qur’an per hari, dua rakaat qiyamul lail, atau puasa sunnah sepekan sekali, yang penting adalah konsistensi.

3. Tetap Hadiri Majelis Ilmu

Majelis ilmu adalah penguat iman dan penjaga dari kemalasan. Setelah Ramadhan, jangan biarkan diri larut dalam kesibukan dunia tanpa bimbingan ilmu.

4. Bergaul dengan Orang-Orang Shalih

Lingkungan sangat mempengaruhi keistiqamahan. Rasulullah ﷺ bersabda:

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang berada di atas agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian memperhatikan dengan siapa ia berteman.”
📖 (HR. Abu Dawud no. 4833, disahihkan oleh Al-Albani)

Bersahabat dengan orang yang rajin ibadah akan membantu kita menjaga semangat beramal.

5. Perbanyak Doa agar Diberi Keistiqamahan

Istiqamah adalah taufiq dari Allah ﷻ. Maka, mintalah terus kepada-Nya.

Di antara doa yang sering dibaca Rasulullah ﷺ:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
📖 (HR. At-Tirmidzi no. 3522, dishahihkan oleh Al-Albani – dari Anas bin Malik رضي الله عنه)


4. Ibadah-Ibadah yang Dianjurkan Setelah Ramadhan

Setelah Ramadhan, masih banyak amalan sunnah yang bisa kita lanjutkan untuk menjaga semangat beribadah:

Puasa Sunnah:

  • 6 hari di bulan Syawal

  • Senin-Kamis

  • Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Hijriyah)

Qiyamul Lail (Shalat Malam)
Tilawah Al-Qur’an harian
Sedekah harian meski sedikit
Dzikir pagi dan petang

Dengan melanjutkan amalan-amalan Ramadhan ini, kita bisa menjaga kualitas iman hingga Ramadhan berikutnya.


Kesimpulan

Keistiqamahan adalah tanda diterimanya amal Ramadhan
Ibadah tidak boleh berhenti di akhir bulan, tetapi harus menjadi gaya hidup seorang Muslim
Langkah-langkah untuk istiqamah: perkuat niat, jaga amalan kecil, hadiri majelis ilmu, pilih teman baik, dan terus berdoa
Islam bukan sekadar momen, tapi komitmen seumur hidup kepada Allah ﷻ

Semoga Allah ﷻ menjadikan kita termasuk orang-orang yang istiqamah dalam ketaatan hingga akhir hayat, dan mengumpulkan kita bersama orang-orang shalih kelak di surga-Nya. Aamiin.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top
1
Admin Yayasan Amal Mata Hati
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ada yang bisa kami bantu?