Pengantar
Tauhid Rububiyyah merupakan salah satu dari tiga pilar utama tauhid yang harus diimani dan dipahami oleh setiap Muslim. Ia adalah bentuk pengakuan bahwa hanya Allah ﷻ yang menciptakan, mengatur, dan menguasai seluruh alam semesta. Meski banyak manusia yang mengakui Rububiyyah Allah ﷻ, namun tidak semua merealisasikan pengesaan-Nya secara sempurna.
Makna Tauhid Rububiyyah
Pengertian
Tauhid Rububiyyah adalah mengesakan Allah ﷻ dalam segala perbuatan-Nya, seperti menciptakan (الخلق), memberi rezeki (الرزق), menghidupkan (الإحياء), mematikan (الإماتة), mengatur alam semesta (التدبير), dan kekuasaan-Nya yang mutlak atas seluruh makhluk.
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata:
التوحيد في الربوبية هو: الإقرار بأن الله وحده الخالق الرازق المحيي المميت المدبر لأمور الخلق كله
Tauhid rububiyyah adalah pengakuan bahwa hanya Allah yang menciptakan segala sesuatu, hanya Dia yang memberi rezeki, menghidupkan dan mematikan, dan mengatur segala urusan makhluk.
Dalil-dalil dalam Al-Qur’an sangat banyak, di antaranya:
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu. (QS. Az-Zumar: 62)
أَلَا لَهُ ٱلْخَلْقُ وَٱلْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al-A‘rāf: 54)
Manifestasi Rububiyyah Allah ﷻ dalam Kehidupan
Penerapan Tauhid Rububiyyah mencakup kesadaran penuh bahwa hanya Allah ﷻ yang berkuasa atas segala sesuatu. Seorang Muslim yang memahami rububiyyah akan:
-
Bertawakkal hanya kepada Allah ﷻ dalam segala urusan.
-
Menyandarkan rezeki dan kehidupan kepada kehendak Allah ﷻ.
-
Tidak takut kepada selain Allah ﷻ dalam perkara kehidupan.
Contoh manifestasi rububiyyah dalam kehidupan:
-
Mengimani bahwa hujan, rezeki, dan segala nikmat berasal dari Allah ﷻ.
-
Menolak keyakinan bahwa benda, jimat, atau makhluk lain bisa memberi manfaat atau mudarat tanpa izin Allah ﷻ.
Rasulullah ﷺ bersabda:
يَا غُلَامُ، احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ
Wahai anak muda, jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah. (HR. At-Tirmidzi, dari Abdullah bin ‘Abbas رضي الله عنهما, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Kesalahan dalam Memahami Rububiyyah
Meski sebagian besar manusia mengakui keberadaan Tuhan Pencipta, namun tidak sedikit yang terjerumus dalam kesalahan memahami Rububiyyah. Di antara kesalahan tersebut:
1. Mengakui adanya pencipta lain selain Allah ﷻ
Seperti kepercayaan dualisme (dua Tuhan), atau filsafat yang mengatakan alam semesta tercipta dengan sendirinya.
2. Meyakini ada yang bisa mengatur urusan manusia selain Allah ﷻ
Misalnya, keyakinan bahwa dukun atau makhluk gaib bisa mengubah takdir atau memberi rezeki.
3. Menyandarkan sebab utama kepada makhluk
Seperti berkata, “Saya sembuh karena dokter,” tanpa menyandarkan kesembuhan itu kepada Allah ﷻ sebagai penyebab utama.
Padahal, orang-orang musyrik Quraisy dahulu pun mengakui Rububiyyah Allah ﷻ, namun mereka tetap kafir karena tidak mengesakan-Nya dalam ibadah.
Allah ﷻ berfirman:
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ ٱلسَّمَاوَاتِ وَٱلْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُ
Dan sungguh jika engkau bertanya kepada mereka: Siapakah yang menciptakan langit dan bumi? Niscaya mereka menjawab: Allah. (QS. Luqmān: 25)
Namun mereka tetap menyembah selain Allah ﷻ, dan inilah penyimpangan fatal yang menyebabkan kekufuran.
Penutup
Tauhid Rububiyyah adalah fondasi dalam mengimani keesaan Allah ﷻ. Seorang Muslim tidak cukup hanya mengakui bahwa Allah ﷻ adalah Pencipta, tapi juga harus mewujudkan keimanan tersebut dengan mengesakan Allah ﷻ dalam seluruh ibadah. Kesalahan memahami rububiyyah bisa menjerumuskan pada bentuk syirik yang halus, sehingga penting bagi setiap Muslim untuk mempelajari dan memperkuat aqidah tauhidnya sesuai dengan pemahaman Salafus Shalih.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|