Pendahuluan
Takwa adalah kedudukan paling mulia di sisi Allah ﷻ. Ia merupakan tujuan utama dari seluruh ibadah yang diperintahkan dalam Islam. Allah ﷻ berfirman bahwa manusia diciptakan dan diperintah untuk bertakwa. Namun, seperti apakah sifat orang yang bertakwa itu? Artikel ini akan menguraikan sifat-sifat mereka berdasarkan Al-Qur’an dan penjelasan ulama salaf agar menjadi cermin bagi setiap Muslim yang ingin meraih derajat muttaqin.
Makna Takwa
Takwa secara bahasa berasal dari kata waqā (وَقَى) yang berarti menjaga atau melindungi. Sedangkan secara istilah, para ulama menjelaskan bahwa takwa adalah menjadikan pelindung antara diri kita dan murka Allah ﷻ, dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله berkata:
“Takwa adalah melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.”
(Majmū’ al-Fatāwā, 7/34)
Sifat-Sifat Orang yang Bertakwa dalam Al-Qur’an
Berikut ini beberapa sifat orang bertakwa sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an:
1. Beriman kepada yang Ghaib dan Mendirikan Shalat
ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقْنَـٰهُمْ يُنفِقُونَ
Artinya: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. Al-Baqarah: 3)
Ini adalah ciri pertama yang Allah ﷻ sebutkan di awal Al-Baqarah tentang orang bertakwa. Keimanan kepada yang ghaib adalah dasar akidah Islam. Sedangkan shalat adalah tiang agama dan infak menunjukkan kepedulian sosial dan kebersihan jiwa.
2. Beriman kepada Kitab Allah dan Hari Akhir
وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْـَٔاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
Artinya: “Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan kitab-kitab yang diturunkan sebelum kamu, serta mereka yakin akan adanya akhirat.” (QS. Al-Baqarah: 4)
Orang bertakwa bukan hanya percaya kepada Al-Qur’an tetapi juga percaya kepada seluruh wahyu yang dibawa oleh para nabi sebelumnya, dan yakin akan adanya kehidupan setelah mati, hari hisab, dan pembalasan.
3. Menahan Amarah dan Memaafkan
وَٱلْكَـٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
Artinya: “Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali ‘Imran: 134)
Sifat ini adalah puncak dari akhlak mulia. Orang yang bertakwa mampu mengontrol emosinya, tidak mudah membalas kejahatan, dan memilih jalan pemaafan demi keridhaan Allah ﷻ.
4. Berlaku Adil dan Jujur
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّـٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ ۚ ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۭ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum membuatmu tidak berlaku adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.” (QS. Al-Mā’idah: 8)
Takwa bukan hanya masalah ibadah, tetapi juga mencakup sikap adil, bahkan kepada orang yang dibenci. Inilah ujian kejujuran dan integritas yang tinggi.
5. Berlindung kepada Allah dari Syaitan dan Dosa
إِنَّ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ إِذَا مَسَّهُمْ طَـٰٓئِفٌۭ مِّنَ ٱلشَّيْطَـٰنِ تَذَكَّرُوا۟ فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat (kepada Allah), maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).” (QS. Al-A‘rāf: 201)
Orang bertakwa selalu mengingat Allah ﷻ ketika tergoda oleh syaitan. Mereka segera kembali dan bertaubat, bukan larut dalam dosa.
6. Berlomba dalam Kebaikan dan Memohon Ampunan
وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍۢ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَـٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
Artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali ‘Imran: 133)
Mereka yang bertakwa tidak menunda-nunda kebaikan dan taubat. Mereka selalu merasa butuh kepada ampunan Allah ﷻ dan berharap dimasukkan ke dalam surga-Nya.
Hadits Tentang Takwa
Dari Abu Dzar رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:
اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Artinya: “Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada. Iringilah perbuatan buruk dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapusnya. Dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.”
(HR. Tirmidzi no. 1987. Dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani رحمه الله)
Penutup
Sifat-sifat orang bertakwa sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan sunnah bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diraih. Ia membutuhkan usaha, mujahadah, dan kesungguhan. Semoga kita semua termasuk dalam golongan muttaqin, yang Allah ﷻ janjikan keberuntungan di dunia dan keselamatan di akhirat.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|