Khutbah Pertama
الحمد لله الذي خلقنا لعبادته، وهَدانا لدينه، وجعل التقوى سببًا للفلاح والنجاة، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله ﷺ، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم تسليماً كثيراً.
أما بعد، فإن أصدق الحديث كتاب الله، وخير الهدي هدي محمد ﷺ، وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة، وكل ضلالة في النار.
Menjadikan Takwa sebagai Gaya Hidup Sepanjang Waktu
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah ﷻ,
Ramadhan telah berlalu, namun takwa yang telah kita latih selama sebulan penuh tidak boleh berlalu bersamanya. Sebaliknya, Ramadhan seharusnya menjadi titik awal pembentukan karakter muttaqin (orang-orang yang bertakwa) yang tetap kokoh sepanjang tahun, bukan hanya musiman.
Allah ﷻ memerintahkan kita untuk bertakwa di setiap waktu dan keadaan. Firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُم مُّسْلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan Muslim.”
(QS. Ali ‘Imran: 102)
Ayat ini menunjukkan bahwa takwa bukan sebatas di bulan Ramadhan, tetapi ia adalah jalan hidup yang harus dijaga hingga ajal menjemput. Maka jangan sampai ibadah kita hanya semangat saat Ramadhan, tetapi hilang setelahnya.
Ramadhan sebagai Titik Awal Pembentukan Karakter Muttaqin
Tujuan dari puasa Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi untuk membentuk pribadi yang bertakwa. Sebagaimana firman Allah ﷻ dalam surat Al-Baqarah:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”
(QS. Al-Baqarah: 183)
Artinya, Ramadhan hanyalah latihan intensif untuk menanamkan takwa. Setelah pelatihan itu selesai, kita harus menunjukkan hasilnya dalam kehidupan nyata sepanjang tahun. Maka, jangan sampai semangat taat hanya datang saat Ramadhan, lalu hilang setelahnya.
Tanda-Tanda Takwa Sejati dalam Kehidupan Sehari-hari
Jamaah yang dimuliakan oleh Allah ﷻ,
Bagaimana kita tahu bahwa kita telah mencapai derajat takwa? Tanda-tandanya terlihat dalam amal sehari-hari, seperti:
-
Menjaga shalat lima waktu secara berjamaah
-
Jujur dalam ucapan dan amanah dalam perbuatan
-
Menjauhi dosa-dosa kecil maupun besar, baik terang-terangan maupun tersembunyi
-
Mudah tersentuh dengan nasihat, dan cepat kembali kepada Allah saat berbuat salah
Allah ﷻ juga berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan jadilah kalian bersama orang-orang yang jujur.”
(QS. At-Taubah: 119)
Takwa sejati akan mengantar kita kepada kejujuran, integritas, dan kebaikan yang berkelanjutan.
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم، ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم. أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
Khutbah Kedua
الحمد لله حمدًا كثيرًا طيبًا مباركًا فيه، كما يحب ربنا ويرضى، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله ﷺ.
Bertakwalah kepada Allah Di Mana pun dan Kapan pun
Jamaah yang dimuliakan oleh Allah ﷻ,
Rasulullah ﷺ bersabda dalam wasiat emas yang diriwayatkan oleh Abu Dzar رضي الله عنه:
اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, ikutilah keburukan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapusnya, dan berakhlaklah kepada manusia dengan akhlak yang baik.”
(HR. At-Tirmidzi no. 1987 – Shahih: Syaikh Al-Albani)
Hadits ini mengajarkan bahwa takwa bukan hanya saat di masjid atau saat Ramadhan, tetapi di setiap tempat dan keadaan. Baik saat sendiri maupun di tengah keramaian, takwa harus selalu melekat pada diri kita.
Penutup dan Doa
Jamaah sekalian,
Mari kita jadikan takwa sebagai gaya hidup, bukan sekadar ritual tahunan. Jangan biarkan amalan Ramadhan menjadi sia-sia karena kita kembali dalam kelalaian.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَّقِينَ، وَثَبِّتْنَا عَلَى طَاعَتِكَ فِي كُلِّ زَمَانٍ وَمَكَانٍ، وَاخْتِمْ لَنَا بِالْخَيْرِ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|