Sunnah-Sunnah dalam Shalat

Pengantar

Shalat bukan hanya tentang memenuhi syarat dan rukun. Rasulullah ﷺ juga mengajarkan banyak sunnah fi’liyah (gerakan) dan qauliyah (ucapan) dalam shalat yang menambah kesempurnaan, keindahan, dan kekhusyukan ibadah kita. Meninggalkan sunnah tidak membatalkan shalat, tetapi mengerjakannya membawa pahala besar dan meneladani Nabi ﷺ secara utuh.


Sunnah Fi’liyah (Gerakan Sunnah dalam Shalat)

Sunnah fi’liyah adalah gerakan-gerakan yang dikerjakan Rasulullah ﷺ di luar rukun shalat. Di antaranya:

1. Mengangkat Tangan Saat Takbir

Dilakukan pada empat tempat:

  • Saat takbiratul ihram

  • Ketika rukuk

  • Ketika bangkit dari rukuk

  • Saat berdiri dari tasyahhud awal (rakaat ketiga)

Dari Abdullah bin Umar رضي الله عنهما, beliau berkata:

رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ، حَتَّى تَكُونَا حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ

Aku melihat Rasulullah ﷺ ketika memulai shalat, beliau mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan pundaknya (HR. Al-Bukhārī dan Muslim)

2. Meletakkan Tangan Kanan di Atas Kiri

Dipegangkan di atas dada setelah takbir.

3. Melihat ke Tempat Sujud

Tidak menoleh ke kiri atau kanan, tetap tunduk.

4. Memisahkan Siku dari Sisi Badan Saat Sujud

Tidak menempel ke lantai dan memberi ruang antara tubuh dan tangan.


Sunnah Qauliyah (Ucapan Sunnah dalam Shalat)

Sunnah qauliyah adalah bacaan-bacaan yang tidak termasuk rukun, namun dianjurkan. Di antaranya:

1. Doa Iftitah

Dibaca setelah takbiratul ihram, contohnya:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلٰهَ غَيْرُكَ

Mahasuci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-Mu, Mahaberkah nama-Mu, Mahatinggi keagungan-Mu, dan tidak ada sembahan selain Engkau.

2. Bacaan Setelah Al-Fatihah

Membaca surat atau ayat dari Al-Qur’an setelah Al-Fatihah di dua rakaat pertama.

3. Tasbih Saat Rukuk dan Sujud

Paling sedikit dibaca tiga kali:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ – saat rukuk
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى – saat sujud

4. Doa di Antara Dua Sujud

Contoh bacaan:

رَبِّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَاهْدِنِي، وَعَافِنِي، وَارْزُقْنِي

Ya Rabb, ampunilah aku, rahmatilah aku, berilah aku petunjuk, kesejahteraan, dan rezeki.


Tuma’ninah dan Bacaan yang Tidak Wajib

Tuma’ninah dalam Shalat

Tuma’ninah adalah diam sejenak dengan tenang di setiap gerakan rukun. Ini rukun dalam madzhab Syafi’i, tetapi ada bacaan tambahan sunnah di setiap posisi:

  • Setelah i’tidal:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ

  • Setelah takbir menuju sujud:

اللَّهُ أَكْبَرُ

  • Saat duduk tasyahhud awal, bacaan tasyahhud itu sendiri adalah rukun, tetapi shalawat di tasyahhud awal adalah sunnah menurut madzhab Syafi’i.


Penutup

Mengerjakan sunnah-sunnah dalam shalat adalah bentuk kecintaan kepada Nabi ﷺ dan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. Ia menambah kekhusyukan dan keindahan shalat kita. Jangan sepelekan sunnah, karena Rasulullah ﷺ bersabda:

صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي

Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat (HR. Al-Bukhārī, dari Malik bin Al-Huwairits رضي الله عنه)

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top