Pengantar
Setelah bulan Ramadhan, umat Islam tetap dianjurkan untuk menjalankan puasa sunnah, serta menyelesaikan puasa qadha bagi yang memiliki utang puasa. Selain itu, ada juga puasa nazar, yaitu puasa yang wajib ditunaikan karena seseorang telah bernazar untuk melakukannya.
Bagaimana hukum dan tata cara pelaksanaannya? Apakah boleh mendahulukan puasa sunnah sebelum qadha? Artikel ini akan membahas hukum puasa nazar, puasa qadha, dan puasa sunnah setelah Ramadhan berdasarkan dalil dari Al-Qur’an dan hadits shahih.
1. Puasa Nazar: Wajib Ditunaikan
Apa Itu Puasa Nazar?
Puasa nazar adalah puasa yang wajib ditunaikan karena seseorang telah berjanji (bernazar) kepada Allah untuk melakukannya.
Allah ﷻ berfirman:
يُوفُونَ بِٱلنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًۭا كَانَ شَرُّهُۥ مُسْتَطِيرًۭا
“Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.”
📖 (QS. Al-Insan: 7)
Dari Aisyah رضي الله عنها, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللَّهَ فَلْيُطِعْهُ، وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَ اللَّهَ فَلَا يَعْصِهِ
“Barang siapa bernazar untuk menaati Allah, maka hendaklah ia menaati-Nya. Dan barang siapa bernazar untuk bermaksiat kepada Allah, maka janganlah ia bermaksiat kepada-Nya.”
📖 (HR. Al-Bukhari no. 6696)
Hukum dan Cara Melaksanakan Puasa Nazar
✅ Puasa nazar menjadi wajib setelah seseorang mengucapkan nazarnya.
✅ Waktu pelaksanaan puasa nazar tidak ditentukan, tetapi sebaiknya segera ditunaikan setelah Ramadhan jika belum sempat dilakukan sebelumnya.
✅ Jika seseorang tidak mampu menjalankan puasa nazar, maka wajib membayar kafarat sumpah dengan memberi makan 10 orang miskin atau puasa 3 hari (QS. Al-Ma’idah: 89).
2. Puasa Qadha: Wajib Mengganti Puasa yang Ditinggalkan
Kewajiban Mengqadha Puasa Ramadhan
Orang yang memiliki utang puasa Ramadhan karena sakit, haid, nifas, atau musafir wajib mengqadha puasanya setelah Ramadhan sebelum datang Ramadhan berikutnya.
Allah ﷻ berfirman:
فَعِدَّةٌۭ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“Maka wajib menggantinya pada hari-hari lain.”
📖 (QS. Al-Baqarah: 184)
Dari Aisyah رضي الله عنها, ia berkata:
كَانَ يَكُونُ عَلَيَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَهُ إِلَّا فِي شَعْبَانَ، وَذَلِكَ لِمَكَانِ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ
“Aku memiliki utang puasa Ramadhan, dan aku tidak bisa mengqadhanya kecuali di bulan Sya’ban, karena kesibukanku melayani Rasulullah ﷺ.”
📖 (HR. Al-Bukhari no. 1950, Muslim no. 1146)
Hukum dan Cara Mengqadha Puasa Ramadhan
✅ Wajib mengqadha sebelum datang Ramadhan berikutnya.
✅ Tidak harus dilakukan berturut-turut, boleh dicicil sesuai kemampuan.
✅ Jika seseorang menunda qadha tanpa uzur hingga datang Ramadhan berikutnya, menurut sebagian ulama, ia wajib membayar fidyah selain mengqadha puasanya.
3. Puasa Sunnah setelah Ramadhan
Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Setelah Ramadhan, salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan adalah puasa enam hari di bulan Syawal.
Dari Abu Ayyub Al-Anshari رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barang siapa berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.”
📖 (HR. Muslim no. 1164)
Puasa Syawal memiliki keutamaan karena pahala satu bulan Ramadhan ditambah enam hari Syawal dihitung seperti puasa setahun penuh berdasarkan perhitungan pahala berlipat ganda.
4. Apakah Boleh Puasa Sunnah sebelum Mengqadha Puasa?
Para ulama berbeda pendapat tentang apakah seseorang boleh melakukan puasa sunnah sebelum mengqadha puasa Ramadhan.
✅ Pendapat pertama: Harus mendahulukan qadha puasa
Pendapat ini dianut oleh Mazhab Hanafi, Maliki, dan Hanbali. Dalilnya adalah hadits Aisyah رضي الله عنها yang mengisyaratkan bahwa qadha puasa Ramadhan harus ditunaikan sebelum datang Ramadhan berikutnya (HR. Al-Bukhari no. 1950, Muslim no. 1146).
✅ Pendapat kedua: Boleh puasa sunnah dulu jika masih ada waktu untuk qadha
Pendapat ini dianut oleh Mazhab Syafi’i, yang membolehkan seseorang melakukan puasa sunnah seperti puasa Syawal terlebih dahulu, selama ia masih memiliki cukup waktu untuk mengqadha puasa sebelum Ramadhan berikutnya.
📌 Kesimpulan:
- Jika seseorang hanya memiliki sedikit waktu sebelum Ramadhan berikutnya, maka wajib mendahulukan qadha puasa.
- Jika masih ada waktu yang cukup, maka boleh melakukan puasa sunnah lebih dahulu.
Kesimpulan
✅ Puasa nazar adalah wajib jika seseorang sudah bernazar, dan harus ditunaikan segera.
✅ Puasa qadha Ramadhan juga wajib dan harus ditunaikan sebelum datang Ramadhan berikutnya.
✅ Puasa sunnah setelah Ramadhan seperti puasa Syawal memiliki keutamaan besar.
✅ Boleh melakukan puasa sunnah sebelum qadha jika masih ada cukup waktu sebelum Ramadhan berikutnya.
Semoga kita bisa mengamalkan puasa dengan sebaik-baiknya sesuai sunnah Rasulullah ﷺ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|