Khutbah Pertama
الحمد لله الذي فضل مواسم الطاعات، وجعل لنا في الأشهر الحرم فرصًا للتوبة والقربات، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله ﷺ، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم تسليماً كثيراً.
أما بعد، فيا عباد الله، أوصيكم ونفسي المقصّرة بتقوى الله ﷻ، فإنها وصية الله للأولين والآخرين، قال ﷻ:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Dzulqa’dah: Waktu Persiapan Ruhani Menuju Dzulhijjah
Jamaah yang dirahmati oleh Allah ﷻ,
Kita berada di ujung bulan Dzulqa’dah, yang termasuk dalam empat bulan haram, sekaligus merupakan bulan persiapan menyambut Dzulhijjah—bulan ibadah yang agung. Dzulhijjah adalah bulan haji, qurban, dan sepuluh hari terbaik dalam setahun.
Persiapan menyambut bulan Dzulhijjah tidak cukup dengan logistik dan perencanaan teknis, tetapi juga butuh persiapan hati dan jiwa, agar setiap amal yang kita lakukan benar-benar bernilai ibadah di sisi Allah ﷻ.
Ibadah Haji: Rihlah Iman dan Pengorbanan
Ibadah haji adalah rukun Islam kelima dan perjalanan iman terbesar dalam hidup seorang Muslim.
وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ، لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ
“Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan…” (QS. Al-Hajj: 27–28)
Manfaat haji bukan hanya duniawi, tapi juga spiritual: taubat, penyucian jiwa, pengorbanan, dan totalitas dalam tunduk kepada perintah Allah ﷻ. Nabi Muhammad ﷺ bersabda dalam hadits dari Abu Hurairah رضي الله عنه:
مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ، رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Barang siapa berhaji dan tidak berkata keji serta tidak berbuat fasik, maka ia pulang dalam keadaan seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Al-Bukhari no. 1521, Muslim no. 1350)
Khutbah Kedua
الحمد لله الذي هدانا لهذا، وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ﷺ.
Adab Menyambut Dzulhijjah: Membersihkan Hati, Menguatkan Niat
Jamaah yang dirahmati oleh Allah ﷻ,
Bulan Dzulhijjah adalah bulan ibadah besar. Maka adab menyambutnya adalah dengan membersihkan hati dari iri, dengki, dan penyakit hati lainnya, serta memperbarui niat kita untuk meningkatkan amal.
Tidak semua orang bisa berhaji, tapi setiap orang bisa mengambil ruh pengorbanan dari haji. Di sinilah letak pelajaran berharganya. Nabi Ibrahim عليه السلام tidak hanya mengorbankan harta, tapi siap mengorbankan anak yang sangat dicintainya demi taat kepada Allah ﷻ.
Kita yang belum berhaji, mari meneladani keikhlasan dan pengorbanan beliau melalui ibadah lainnya: sedekah, puasa, qurban, dan shalat yang khusyuk.
Hijrah dan Pengorbanan bagi yang Belum Berhaji
Bagi yang belum berhaji, jangan berkecil hati. Karena Allah ﷻ memberikan ladang pahala yang luas bagi siapa pun yang ingin hijrah kepada-Nya dengan amal dan pengorbanan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
“Haji yang mabrur tidak ada balasan baginya selain surga.” (HR. Al-Bukhari no. 1773, Muslim no. 1349 – dari Abu Hurairah رضي الله عنه)
Namun bagi yang belum mampu, kesungguhan niat dan amal lain yang tulus tetap mendatangkan pahala besar.
Penutup dan Doa
Jamaah sekalian,
Mari kita siapkan diri menyambut Dzulhijjah dengan taubat yang tulus, hati yang bersih, dan niat yang ikhlas. Semoga Allah ﷻ mempertemukan kita dengan sepuluh hari terbaik, dan memberi kita kekuatan untuk menghidupkannya dengan amal yang dicintai-Nya.
اللَّهُمَّ بَلِّغْنَا ذِي الْحِجَّةَ، وَأَعِنَّا فِيهِ عَلَى الصِّيَامِ وَالذِّكْرِ وَالطَّاعَاتِ، وَارْزُقْنَا الْقُرْبَ مِنْكَ وَالرِّضَا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
 |
|
