Khutbah Pertama
الحمد لله الذي شَرَعَ الأضاحيَ لعباده، وجعلها قُرْبَانًا لِمَنِ اتَّقَى، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ﷺ، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.
أما بعد، فيا أيها الناس، أوصيكم ونفسي المقصّرة بتقوى الله ﷻ، فهي وصية الله للأولين والآخرين، قال ﷻ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ (Ali ‘Imran: 102).
Kisah Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail عليهما السلام
Jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah ﷻ,
Hari ini adalah 10 Dzulhijjah, hari raya Idul Adha, hari di mana umat Islam di seluruh dunia menunaikan ibadah qurban sebagai wujud ketaatan kepada perintah Allah ﷻ. Ibadah ini merujuk pada peristiwa agung yang Allah abadikan dalam Al-Qur’an:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعۡيَ قَالَ يَٰبُنَيَّ إِنِّيٓ أَرَىٰ فِي ٱلۡمَنَامِ أَنِّيٓ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِيٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ فَلَمَّآ أَسۡلَمَا وَتَلَّهُۥ لِلۡجَبِينِ وَنَٰدَيۡنَٰهُ أَن يَٰٓإِبۡرَٰهِيمُ قَدۡ صَدَّقۡتَ ٱلرُّءۡيَآۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ
“Maka ketika anak itu sampai pada (usia) sanggup berusaha bersama Ibrahim, Ibrahim berkata: Wahai anakku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu! Ia menjawab: Wahai ayahku! Kerjakanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar…” (Ash-Shaffat: 102–105)
Hakikat Ibadah Qurban: Tunduk dan Ikhlas
Qurban bukan semata menyembelih hewan, tetapi merupakan bentuk tunduk kepada perintah Allah ﷻ dan wujud pengorbanan atas kecintaan duniawi. Dalam Al-Qur’an Allah ﷻ menegaskan:
لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنكُمْ
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang dapat mencapainya…” (Al-Hajj: 37)
Artinya, yang diterima oleh Allah adalah keikhlasan, ketaatan, dan penghambaan kepada-Nya.
Khutbah Kedua
الحمد لله الذي هدانا لهذا وما كنا لنهتدي لولا أن هدانا الله، وأشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله ﷺ.
Fikih Ringkas Qurban dan Adabnya
Jamaah yang dimuliakan Allah ﷻ,
Berikut beberapa poin penting dalam pelaksanaan qurban:
-
Hewan qurban harus dari jenis unta, sapi, kambing atau domba.
-
Syarat umur: Kambing satu tahun, sapi dua tahun, unta lima tahun.
-
Syarat sah: Bebas dari cacat parah seperti buta, pincang, sakit, atau kurus ekstrem.
-
Waktu penyembelihan: Setelah shalat Idul Adha sampai akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah).
-
Tidak memotong rambut dan kuku bagi yang berniat qurban sejak masuk 1 Dzulhijjah hingga hewan disembelih, sesuai hadits dari Ummu Salamah رضي الله عنها:
إِذَا رَأَيْتُمْ هِلَالَ ذِي الْحِجَّةِ، وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ، فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعَرِهِ وَأَظْفَارِهِ
“Jika kalian melihat hilal Dzulhijjah dan seseorang dari kalian ingin berqurban, maka janganlah ia mengambil sedikit pun dari rambut dan kukunya.” (HR. Muslim no. 1977)
Menumbuhkan Semangat Qurban di Masyarakat
Wahai kaum Muslimin,
Qurban adalah ibadah sosial dan simbol kepedulian. Di dalamnya ada keteladanan, ukhuwah, serta solidaritas. Orang kaya bisa merasakan nikmatnya berbagi, dan yang miskin bisa menikmati daging yang jarang mereka dapatkan.
Mari kita hidupkan semangat qurban ini dengan:
-
Menyebarkan edukasi seputar qurban.
-
Menjadi teladan dalam keikhlasan.
-
Membantu saudara-saudara di pelosok dan daerah krisis.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَضَاحِيَنَا شَاهِدَةً لَنَا وَلَا عَلَيْنَا، وَتَقَبَّلْهَا مِنَّا يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِينَ.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|