Pengertian Sirah: Bahasa dan Istilah
Secara bahasa, kata السّيرة berasal dari akar kata سار – يسير – سَيْرًا yang berarti berjalan atau menempuh jalan. Dari makna ini, berkembang menjadi arti “jalan hidup” atau “perjalanan kehidupan seseorang”.
Dalam istilah ulama, sirah nabawiyah merujuk pada catatan kehidupan Nabi Muhammad ﷺ secara menyeluruh, mulai dari silsilah nasab, kelahiran, masa kecil, kenabian, dakwah, perjuangan, hijrah, jihad, mu’jizat, akhlak, hingga wafatnya. Sirah bukan sekadar sejarah, tetapi juga sumber teladan hidup umat Islam.
Imam Ibnu Katsir رحمه الله menjelaskan dalam al-Bidāyah wa an-Nihāyah bahwa mempelajari sirah Rasulullah ﷺ adalah bagian penting dalam memahami Islam, karena semua sisi kehidupan beliau ﷺ adalah penjelas dari wahyu yang diturunkan.
Ruang Lingkup Sirah Nabawiyah
Sirah mencakup seluruh dimensi kehidupan Rasulullah ﷺ yang mencerminkan penerapan ajaran Islam secara utuh. Secara umum, ruang lingkup sirah terbagi menjadi beberapa fase:
1. Masa Pra-Kenabian
-
Kelahiran beliau ﷺ di tahun gajah
-
Masa kecil dan remaja
-
Perjalanan dagang dan pernikahan dengan Khadijah رضي الله عنها
2. Masa Kenabian di Makkah
-
Turunnya wahyu pertama
-
Dakwah secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan
-
Penindasan dari kaum Quraisy
-
Isra’ dan Mi’raj
3. Masa Kenabian di Madinah
-
Hijrah ke Madinah
-
Pembentukan masyarakat Islam
-
Peperangan besar: Badar, Uhud, Khandaq
-
Perjanjian Hudaibiyah
-
Fathu Makkah
4. Wafatnya Rasulullah ﷺ
-
Haji Wada’
-
Sakit dan wafatnya beliau ﷺ di usia 63 tahun
Semua fase ini mencerminkan aplikasi nyata ajaran Islam yang tidak dapat dipisahkan dari wahyu.
Perbedaan Sirah, Tarikh, Maghazi, dan Hadits
1. Sirah
Fokus utama sirah adalah kehidupan pribadi Rasulullah ﷺ, mulai dari aspek keluarga, ibadah, dakwah, muamalah, dan akhlak. Sirah juga sering dipakai dalam pengajaran sejarah Islam berbasis biografi kenabian.
2. Tarikh
Istilah tarikh lebih luas dari sirah. Ia mencakup sejarah umat manusia, para nabi, sahabat, dinasti, dan peristiwa dunia Islam secara umum.
3. Maghāzi
Maghazi adalah cabang khusus dari sirah yang fokus pada peperangan yang dilakukan Nabi ﷺ, seperti Perang Badar, Uhud, Khandaq, dan lainnya. Ulama seperti al-Waqidi dan Ibn Ishaq menyusun kitab-kitab khusus tentang maghazi.
4. Hadits
Hadits adalah perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi ﷺ yang diriwayatkan oleh para sahabat dengan sanad yang jelas. Meski sebagian hadits memiliki kandungan sejarah, tidak semua sirah bersumber dari hadits yang sahih, sehingga sirah tidak disamakan dengan hadits.
Namun, para ulama ahli hadits tetap menekankan pentingnya memilah riwayat dalam sirah agar tidak terjadi pemahaman yang menyimpang terhadap sejarah Nabi ﷺ.
Penutup: Sirah Adalah Jalan Cinta Menuju Rasulullah ﷺ
Mempelajari sirah bukan hanya untuk menambah pengetahuan sejarah, tapi juga memperkuat cinta kita kepada Nabi Muhammad ﷺ. Allah ﷻ berfirman:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.” (QS. Al-Hasyr: 7)
Mengetahui kisah hidup beliau ﷺ adalah jalan utama untuk menaati beliau dan meneladaninya secara utuh.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|