Tauhid dan Dunia Modern

Tantangan Ideologi Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme

Pengantar

Tauhid adalah dasar utama dalam Islam. Ia bukan hanya urusan ibadah, tetapi juga asas dalam berpikir, bersikap, dan membangun peradaban. Namun, di era dunia modern, tauhid dihadapkan pada tantangan besar dari berbagai ideologi global yang bertentangan dengan prinsip Islam. Di antaranya adalah sekularisme, pluralisme agama, dan liberalisme. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana ideologi-ideologi tersebut menggerus kemurnian tauhid dan bagaimana seharusnya seorang Muslim menyikapinya dengan bimbingan wahyu dan pemahaman salafus shalih.


Sekularisme: Memisahkan Agama dari Kehidupan

A. Hakikat Sekularisme

Sekularisme adalah ideologi yang memisahkan agama dari urusan kehidupan dunia, khususnya dari sistem pemerintahan, pendidikan, hukum, dan ekonomi. Dalam konteks tauhid, ini berarti mengingkari Rububiyyah Allah ﷻ atas kehidupan manusia.

Padahal Allah ﷻ berfirman:

أَلَا لَهُ ٱلْخَلْقُ وَٱلْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَـٰلَمِينَ

Ingatlah, hanya milik Allah penciptaan dan perintah. Mahasuci Allah, Rabb seluruh alam (QS. Al-A‘rāf: 54)

Sekularisme menjadikan hukum buatan manusia lebih tinggi dari hukum Allah ﷻ, sebuah bentuk thāghūt yang nyata.

B. Bahaya Sekularisme terhadap Tauhid

  • Menghapus peran syariat dalam kehidupan

  • Mendorong umat untuk hidup tanpa kompas wahyu

  • Menganggap Islam sebagai urusan pribadi, bukan solusi sosial dan negara


Pluralisme Agama: Menyamakan Semua Agama

A. Hakikat Pluralisme Agama

Pluralisme agama adalah keyakinan bahwa semua agama adalah jalan yang sah menuju Tuhan dan keselamatan akhirat. Ini jelas bertentangan dengan tauhid, karena hanya Islam yang diakui sebagai agama yang benar oleh Allah ﷻ.

إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَـٰمُ

Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam (QS. Āli ‘Imrān: 19)

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ ٱلْإِسْلَـٰمِ دِينًۭا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ

Barang siapa mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya (QS. Āli ‘Imrān: 85)

B. Bahaya Pluralisme terhadap Tauhid

  • Menafikan makna Laa ilaaha illallah

  • Mendorong toleransi dalam aqidah yang dilarang syariat

  • Melemahkan semangat dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar


Liberalisme: Kebebasan Tanpa Batas

A. Hakikat Liberalisme

Liberalisme mengajarkan bahwa kebebasan individu adalah nilai tertinggi yang harus dijunjung, termasuk dalam urusan agama, moral, dan hukum. Ajaran ini menganggap semua orang bebas menentukan kebenarannya sendiri.

Padahal Allah ﷻ berfirman:

فَحُكْمُ ٱلْجَـٰهِلِيَّةِ يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ ٱللَّهِ حُكْمًۭا لِّقَوْمٍۢ يُوقِنُونَ

Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? Dan siapakah yang lebih baik hukumnya daripada Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS. Al-Mā’idah: 50)

B. Bahaya Liberalisme terhadap Tauhid

  • Membolehkan pemikiran bebas yang menentang wahyu

  • Menghalalkan homoseksualitas, zina, dan kebebasan berpakaian atas nama hak individu

  • Merendahkan otoritas wahyu dan sunnah Nabi ﷺ


Menjaga Tauhid di Era Ideologi Global

A. Kembali kepada Pemahaman Salaf

Solusi utama dalam menghadapi semua tantangan ini adalah kembali kepada manhaj salaf: berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah sesuai pemahaman para sahabat رضي الله عنهم.

Rasulullah ﷺ bersabda:

فَإِنَّهُۥ مَن يَعِشْ مِنكُمۡ فَسَيَرَىٰ ٱخْتِلَـٰفًۭا كَثِيرًۭا، فَعَلَيْكُم بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ ٱلْخُلَفَآءِ ٱلرَّاشِدِينَ ٱلْمَهْدِيِّينَ

Sesungguhnya siapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku, niscaya akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib atas kalian berpegang kepada sunnahku dan sunnah para khalifah yang mendapat petunjuk (HR. Abū Dāwūd dan At-Tirmidzī, dari sahabat Al-‘Irbāḍ bin Sāriyah رضي الله عنه, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

B. Membangun Kesadaran Umat

  • Mengajarkan tauhid sejak usia dini

  • Menyebarkan kajian dan literatur yang lurus

  • Menyikapi ideologi sesat dengan hikmah dan ilmu


Penutup

Di tengah tantangan ideologi modern seperti sekularisme, pluralisme, dan liberalisme, umat Islam wajib mempertahankan dan memurnikan tauhid. Tidak ada keselamatan kecuali dengan kembali kepada pengesaan Allah ﷻ secara total dalam seluruh aspek kehidupan. Maka tugas dakwah dan pembinaan umat untuk mengembalikan kemurnian tauhid adalah fardu kifayah yang harus terus digalakkan.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top