Pengantar
Dakwah Nabi Muhammad ﷺ dibangun di atas fondasi tauhid. Beliau tidak memulai dakwah dengan hukum-hukum fiqih atau perintah-perintah sosial, tetapi dengan seruan kepada pengesaan Allah ﷻ dan penolakan terhadap segala bentuk kesyirikan. Seluruh fase dakwah beliau ﷺ, baik di Makkah maupun di Madinah, mencerminkan komitmen beliau dalam menegakkan tauhid. Artikel ini akan membahas secara praktis bagaimana tauhid menjadi pusat dalam dakwah Nabi Muhammad ﷺ berdasarkan sirah Nabawiyah yang shahih.
Dakwah Tauhid di Makkah: 13 Tahun Membina Aqidah
Fase Makkah adalah fase yang sangat penting dalam dakwah Islam. Selama 13 tahun, Rasulullah ﷺ fokus mengajak manusia kepada tauhid dan memperbaiki aqidah mereka.
وَأَنِ ٱعْبُدُونِى هَـٰذَا صِرَٰطٌۭ مُّسْتَقِيمٌۭ
Dan sembahlah Aku, inilah jalan yang lurus (QS. Yāsīn: 61)
Dakwah ini mengajak manusia untuk:
-
Meninggalkan penyembahan terhadap berhala dan patung
-
Tidak bergantung kepada dukun, jin, dan perantara-perantara gaib
-
Menolak adat dan tradisi syirik jahiliyah
-
Mengikhlaskan seluruh bentuk ibadah hanya kepada Allah ﷻ
Ketika kaum musyrikin menawarkan kompromi agar Rasulullah ﷺ menyembah tuhan mereka setahun dan mereka menyembah Allah setahun, turunlah firman Allah ﷻ:
قُلْ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلْكَـٰفِرُونَ
لَآ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
Katakanlah: Wahai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah (QS. Al-Kāfirūn: 1–2)
Penolakan ini adalah bentuk ketegasan beliau ﷺ dalam menjaga kemurnian tauhid dan tidak menggadaikan prinsip aqidah untuk kompromi dunia.
Penanaman Tauhid kepada Keluarga dan Sahabat
Tauhid tidak hanya disampaikan kepada masyarakat umum, tetapi juga kepada keluarga dan sahabat terdekat beliau ﷺ. Ketika Rasulullah ﷺ mengumpulkan keluarga besar Bani Hāsyim, beliau berseru:
يَا بَنِي هَاشِمٍ، اشْتَرُوا أَنْفُسَكُمْ، لَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا
Wahai Bani Hāsyim, selamatkan diri kalian dari api neraka. Aku tidak dapat menyelamatkan kalian dari siksa Allah sedikit pun (HR. Bukhārī dan Muslim, dari sahabat Abū Hurairah رضي الله عنه)
Rasulullah ﷺ juga menanamkan tauhid kepada anak-anak seperti Abdullah bin ‘Abbās رضي الله عنهما:
يَا غُلَامُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ
Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu (HR. At-Tirmidzī, dari Abdullah bin ‘Abbās رضي الله عنهما, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Perjuangan Menegakkan Tauhid Melawan Kesyirikan
Dakwah Rasulullah ﷺ terhadap tauhid bukanlah dakwah yang ringan. Beliau dihina, ditolak, dikucilkan, bahkan diperangi oleh kaumnya sendiri karena menolak menyembah berhala.
وَقَالُوا۟ أَجَعَلَ ٱلْءَالِهَةَ إِلَـٰهًۭا وَٰحِدًا ۖ إِنَّ هَـٰذَا لَشَىْءٌ عُجَابٌ
Dan mereka berkata: Apakah dia menjadikan sesembahan-sesembahan itu hanya satu Tuhan saja? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang mengherankan (QS. Ṣād: 5)
Mereka menuduh Rasulullah ﷺ sebagai tukang sihir, penyair, bahkan orang gila, karena ajakan beliau kepada tauhid menghancurkan sistem keyakinan jahiliyah yang mapan.
Kemenangan Islam Dimulai dari Tauhid
Setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah ﷺ tetap menjadikan tauhid sebagai dasar dalam membangun masyarakat Islam. Ketika mengutus para da‘i ke berbagai daerah, beliau ﷺ memerintahkan mereka untuk memulai dengan dakwah kepada tauhid.
Ketika mengutus Mu‘ādz bin Jabal رضي الله عنه ke Yaman, beliau ﷺ bersabda:
فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ: شَهَادَةَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ
Hendaklah hal pertama yang kamu dakwahkan kepada mereka adalah: syahadat Laa ilaaha illallah dan bahwa aku adalah utusan Allah
(HR. Bukhārī dan Muslim, dari Mu‘ādz bin Jabal رضي الله عنه)
Inilah bukti bahwa keberhasilan dakwah dan kejayaan Islam bermula dari penegakan tauhid yang benar.
Penutup
Dakwah Nabi Muhammad ﷺ adalah dakwah tauhid sejak awal hingga akhir. Beliau tidak pernah kompromi dalam hal aqidah. Tauhid ditegakkan di tengah keluarga, sahabat, masyarakat Makkah, dan Madinah. Inilah yang menjadi dasar bagi kejayaan umat Islam. Maka wajib bagi kita meneladani jejak dakwah beliau ﷺ: memulai segala bentuk perbaikan dari tauhid yang murni, membimbing umat keluar dari syirik dan khurafat menuju cahaya iman.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|