Syiar Idul Adha dan Adabnya

Pengantar

Idul Adha merupakan momen agung dalam Islam yang bukan hanya dirayakan dengan penyembelihan hewan kurban, tetapi juga dengan syiar dan adab-adab yang menggambarkan keindahan Islam. Hari ini adalah hari besar umat Islam yang penuh makna tauhid, pengorbanan, dan kebersamaan. Menyebarkan syiar dan menjaga adab dalam merayakannya menjadi bagian dari ibadah.

Makna Syiar Idul Adha

Syiar adalah segala bentuk tampilan lahiriah yang menunjukkan pengagungan terhadap syariat Allah ﷻ. Idul Adha menjadi momen untuk menampakkan kebesaran Islam melalui takbir, shalat berjamaah, pakaian terbaik, serta penyembelihan kurban dan pembagiannya.

Allah ﷻ berfirman:

ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ

Demikianlah (perintah Allah), dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu termasuk ketakwaan hati (Al-Hajj: 32)

Mengagungkan Idul Adha berarti menampakkan ketakwaan dalam bentuk amal yang sesuai sunnah, bukan sekadar perayaan kosong tanpa ruh ibadah.

Sunnah-Sunnah dalam Hari Raya Idul Adha

  1. Bertakbir sejak malam Idul Adha sampai akhir hari Tasyriq
    Takbir dilakukan secara jahr (keras) dalam setiap keadaan, terutama setelah shalat wajib.

    وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

    Dan agar kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu dan supaya kalian bersyukur (Al-Baqarah: 185)

  2. Mandi dan berhias sebelum berangkat shalat Id
    Ini menunjukkan pengagungan terhadap hari raya dan termasuk sunnah Nabi ﷺ.

  3. Berangkat ke lapangan dengan berjalan kaki
    Dianjurkan untuk pergi dan pulang dari dua arah yang berbeda sebagaimana sabda Nabi ﷺ dari Jabir رضي الله عنه:

عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

Dari Jabir رضي الله عنه, ia berkata: “Nabi ﷺ jika pada hari ‘Id, beliau mengambil jalan yang berbeda ketika pergi dan pulang.” (HR. Bukhari no. 986)

  1. Tidak makan sebelum shalat Idul Adha
    Berbeda dengan Idul Fitri, dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu sampai selesai shalat dan menyembelih kurban.

Adab-Adab dalam Hari Raya

  • Memakai pakaian terbaik (bukan berlebihan)
    Berhias yang pantas sebagai bentuk syukur dan kegembiraan.

  • Menghindari tabdzir dan israf (berlebihan)
    Dalam perayaan dan konsumsi daging kurban, tidak berlebihan dan membuang-buang makanan.

  • Menjaga ukhuwah dan mempererat silaturahmi
    Mengucapkan selamat hari raya, saling mendoakan dan memaafkan.

  • Menghindari percampuran laki-laki dan perempuan di tempat shalat
    Menjaga adab dan kesucian majelis ibadah.

  • Tidak membuat syiar tandingan yang menyerupai kebiasaan non-Muslim
    Seperti membunyikan petasan, musik, atau parade yang tidak bersumber dari syariat.

Syiar Kurban dan Kepedulian Sosial

Menyembelih hewan kurban adalah bentuk syiar yang paling nyata pada hari-hari ini. Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits dari Al-Barra’ bin ‘Azib رضي الله عنه:

عن البراء بن عازب رضي الله عنه قال: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «إِنَّ أَوَّلَ مَا نَبْدَأُ بِهِ فِي يَوْمِنَا هَذَا أَنْ نُصَلِّيَ، ثُمَّ نَرْجِعَ فَنَنْحَرَ»

“Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini (Idul Adha) adalah shalat, kemudian kembali dan menyembelih kurban.” (HR. Bukhari no. 5545, Muslim no. 1961)

Hewan kurban disembelih, dibagikan, dan menjadi sarana mempererat solidaritas umat, menghilangkan rasa lapar, dan menumbuhkan cinta kasih di tengah masyarakat.

Penutup

Syiar Idul Adha adalah salah satu bentuk penghambaan yang mulia kepada Allah ﷻ. Menampakkannya dengan adab yang baik dan penuh ketaatan menunjukkan betapa indahnya Islam dalam merayakan kebesaran Rabb-nya. Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang mengagungkan syiar-Nya dengan penuh adab dan takwa.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top