Bagaimana Media Barat Memanipulasi Opini Dunia
Sejak awal berdirinya Israel pada tahun 1948, media telah menjadi senjata utama dalam proyek Zionisme. Tidak cukup hanya dengan senjata dan diplomasi, Zionis juga menggunakan pengaruh besar di dunia informasi untuk mengendalikan opini publik internasional.
Media Barat, khususnya di Amerika Serikat dan Eropa, secara sistematis memanipulasi informasi tentang Palestina, dengan tujuan untuk:
-
Menggambarkan Israel sebagai korban
-
Menyudutkan perjuangan Palestina sebagai terorisme
-
Menutupi kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel
Narasi yang dibentuk selalu condong kepada kepentingan Zionis. Ketika Israel membunuh warga sipil Palestina, media menyebutnya sebagai “respon militer”. Tapi jika rakyat Palestina membela diri, mereka disebut “militan” atau “teroris”.
Contohnya:
-
“Israel retaliates” (Israel membalas), padahal Israel yang memulai serangan.
-
“Palestinian rocket fire”, tanpa menyebut duluan Israel mengebom rumah-rumah penduduk.
-
Tidak pernah disebut “pendudukan” atau “penjajahan”, tapi disebut “konflik” seolah setara.
Ini adalah bentuk pemutarbalikan realitas (inversi narasi) yang sangat berbahaya.
Allah ﷻ telah memperingatkan:
فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَٰذَا مِنْ عِندِ اللَّهِ
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka, lalu mereka berkata: ‘Ini dari Allah’…”.
(QS. Al-Baqarah: 79)
Ayat ini menggambarkan bahaya memalsukan kebenaran, dan ini pula yang dilakukan media-media besar dunia terhadap isu Palestina.
Strategi Israel dalam Menciptakan Narasi Palsu
Zionis tidak hanya memanfaatkan media, tetapi secara strategis menciptakan narasi palsu yang kemudian diulang-ulang hingga dianggap kebenaran. Mereka menjalankan ini melalui berbagai metode:
1. Kontrol terhadap Industri Media Global
Banyak pemilik media raksasa di Barat adalah tokoh Yahudi atau simpatisan kuat Zionisme. Ini termasuk jaringan televisi, surat kabar, dan platform digital seperti:
-
CNN
-
Fox News
-
The New York Times
-
Reuters
-
BBC (yang meskipun bukan Yahudi, tapi biasnya sangat terlihat)
Kontrol ini memastikan bahwa setiap pemberitaan tentang Palestina akan diframing sesuai kepentingan Israel.
2. Pengaburan Sejarah dan Penghilangan Fakta
Banyak generasi muda di Barat tidak tahu bahwa Israel berdiri di atas tanah yang dijajah. Mereka hanya tahu bahwa:
-
Yahudi adalah korban Holocaust
-
Israel adalah negara kecil yang dikelilingi “musuh”
-
Palestina identik dengan “kekerasan” dan “teror”
Padahal fakta sejarah sangat jelas:
-
Israel berdiri dengan pengusiran dan pembantaian
-
Palestina adalah tanah suci umat Islam
-
Perjuangan rakyat Palestina adalah pembelaan diri yang sah
3. Infiltrasi ke Dunia Hiburan dan Pendidikan
Hollywood adalah salah satu alat propaganda terkuat Zionis. Film, serial, dan dokumenter banyak yang menyisipkan:
-
Simpati terhadap Yahudi
-
Citra buruk Islam dan Arab
-
Justifikasi terhadap kekerasan Israel
Sementara di dunia pendidikan, buku-buku sejarah di Barat banyak yang menghilangkan atau mengaburkan fakta penjajahan Palestina.
4. Penyesatan Istilah dan Simbol
Zionis sangat cerdas dalam menciptakan istilah:
-
“The only democracy in the Middle East”
-
“Self-defense” untuk menjelaskan serangan brutal
-
“Security wall” untuk menyebut tembok apartheid
-
“Human shield” untuk menyalahkan korban sipil Palestina
Padahal, mereka lah yang menggunakan rumah sakit dan sekolah sebagai target serangan, kemudian menyalahkan para korban.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ﷺ، وَشَرَّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا
“Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitab Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad ﷺ, dan seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan.”
(HR. Muslim no. 867 – dari Jabir bin Abdullah رضي الله عنه)
Ini mengingatkan kita untuk berpegang pada kebenaran, bukan pada narasi yang diproduksi musuh Islam.
Kesimpulan
Propaganda Zionisme melalui media adalah bagian dari perang besar terhadap Palestina dan umat Islam. Melalui:
-
Kontrol media global
-
Pengaburan sejarah
-
Framing istilah
-
Manipulasi gambar dan video
Zionis berhasil membentuk opini dunia yang mendukung penjajah dan menyudutkan korban.
Tugas kita sebagai Muslim:
-
Menyuarakan kebenaran
-
Menyebarkan informasi yang adil
-
Membongkar narasi palsu dan propaganda
-
Mendidik generasi muda dengan sejarah yang benar
Karena perang hari ini bukan hanya di medan tempur, tapi juga di ruang media dan opini. Maka, jihad pena dan narasi adalah bagian dari perjuangan yang tak kalah penting.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|