Pendahuluan
Dalam perjalanan penyucian jiwa (tazkiyatun nafs), salah satu sifat agung yang harus ditanamkan dalam diri adalah pemaaf dan kelembutan hati. Kedua sifat ini bukan tanda kelemahan, melainkan tanda kekuatan jiwa yang telah matang dan tenang. Orang yang mampu memaafkan dan bersikap lembut adalah orang yang hatinya bersih dari dendam dan kesombongan, serta dekat dengan akhlak para nabi.
Allah ﷻ berfirman:
خُذِ ٱلْعَفْوَ وَأْمُرْ بِٱلْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْجَـٰهِلِينَ
“Jadilah engkau pemaaf, perintahkan yang ma’ruf, dan berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.”
(QS. Al-A’raf: 199)
Ayat ini menjadi landasan kuat bahwa pemaaf dan kelembutan adalah perintah langsung dari Allah ﷻ bagi hamba-Nya yang ingin meraih derajat mulia.
Keutamaan Sifat Pemaaf dalam Islam
1. Memaafkan Adalah Ciri Orang Bertakwa
Orang yang mampu memaafkan bukanlah orang lemah, tetapi justru termasuk dari golongan muttaqin (orang-orang yang bertakwa).
Allah ﷻ berfirman:
وَٱلْكَـٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan.”
(QS. Ali ‘Imran: 134)
2. Dicintai Allah ﷻ dan Diberikan Ampunan-Nya
Seseorang yang memaafkan kesalahan orang lain dengan tulus akan mendapatkan maaf dari Allah ﷻ dan menjadi sebab ampunan bagi dirinya sendiri.
Dari Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:
ٱرْحَمُوا مَن فِي ٱلْأَرْضِ يَرْحَمْكُم مَّن فِي ٱلسَّمَآءِ
“Sayangilah siapa yang ada di bumi, maka Dzat yang di langit akan menyayangi kalian.”
(HR. Tirmidzi, no. 1924; dinilai hasan shahih oleh Syaikh Al-Albani)
Kelembutan Adalah Hiasan Jiwa yang Tinggi
1. Allah ﷻ Mencintai Kelembutan dalam Segala Hal
Kelembutan adalah sifat yang melembutkan hati orang lain, meredakan konflik, dan menjadi jembatan kasih sayang antar sesama.
Dari Aisyah رضي الله عنها, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ ٱللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ ٱلرِّفْقَ فِي ٱلْأَمْرِ كُلِّهِ
“Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan mencintai kelembutan dalam segala perkara.”
(HR. Bukhari, no. 6927; Muslim, no. 2593)
2. Kelembutan Membawa Kebaikan Dunia dan Akhirat
Dari Jabir bin Abdullah رضي الله عنهما, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ يُحْرَمِ ٱلرِّفْقَ يُحْرَمِ ٱلْخَيْرَ كُلَّهُ
“Barang siapa yang terhalang dari kelembutan, maka ia terhalang dari seluruh kebaikan.”
(HR. Muslim, no. 2592)
Cara Menumbuhkan Sifat Pemaaf dan Lembut dalam Hati
1. Ingat Banyaknya Dosa yang Allah ﷻ Maafkan
Setiap kita adalah pendosa. Maka janganlah enggan memaafkan orang lain, sedangkan kita selalu berharap dimaafkan oleh Allah ﷻ.
Allah ﷻ berfirman:
وَلْيَعْفُوا۟ وَلْيَصْفَحُوٓا۟ ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ ٱللَّهُ لَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌ
“Hendaknya mereka memaafkan dan berlapang dada. Tidakkah kalian ingin Allah mengampuni kalian? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. An-Nur: 22)
2. Mendoakan Orang yang Pernah Menyakiti Kita
Ini adalah akhlak para nabi dan orang-orang saleh. Mereka memaafkan dan bahkan mendoakan kebaikan bagi orang yang menyakiti mereka.
3. Latih Hati untuk Tenang dan Tidak Reaktif
Ketika menghadapi orang yang kasar atau menyakitkan, latih diri untuk tetap tenang, bersikap lembut, dan tidak membalas dengan cara yang sama.
Buah dari Hati yang Pemaaf dan Lembut
-
Hidup lebih tenang dan tidak penuh dendam
-
Hubungan sosial menjadi lebih harmonis
-
Mudah mendapatkan pertolongan dan cinta dari Allah ﷻ
-
Terhindar dari penyakit hati seperti iri, dendam, dan amarah
-
Amal lebih diterima karena hati bersih dan tenang
Kesimpulan
Menghiasi hati dengan sifat pemaaf dan lembut adalah bagian penting dari tazkiyatun nafs. Kedua sifat ini mencerminkan jiwa yang matang, hati yang bersih, dan iman yang kuat. Orang yang pemaaf dan lembut akan hidup damai, dicintai manusia, dan lebih dekat dengan rahmat Allah ﷻ.
Semoga Allah ﷻ menghiasi hati kita dengan kelembutan dan kelapangan dada, menjadikan kita pemaaf atas kesalahan orang lain, serta memberi kita kekuatan untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad ﷺ yang penuh rahmat. Aamiin 🤲🏻
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|