Pengantar
Iman dan ibadah bukan sekadar amal yang kita lakukan, tetapi ia adalah nikmat terbesar yang diberikan oleh Allah ﷻ kepada hamba-Nya. Betapa banyak manusia yang sehat, kaya, dan cerdas, namun tidak mengenal Tuhannya, tidak bersujud kepada-Nya, bahkan menentang ajaran-Nya. Maka, saat kita diberikan taufiq untuk beriman dan beribadah, itu adalah karunia agung yang layak untuk terus disyukuri.
Artikel ini menguraikan makna syukur atas nikmat iman dan ibadah, dalil-dalilnya, serta cara menumbuhkan rasa syukur itu dalam kehidupan sehari-hari.
1. Iman dan Ibadah adalah Nikmat yang Lebih Berharga dari Dunia
Allah ﷻ berfirman:
يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا۟ ۖ قُل لَّا تَمُنُّوا۟ عَلَىَّ إِسْلَـٰمَكُم ۖ بَلِ ٱللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَىٰكُمْ لِلْإِيمَـٰنِ إِن كُنتُمْ صَـٰدِقِينَ
“Mereka menganggap telah memberi nikmat kepadamu karena mereka telah masuk Islam. Katakanlah: ‘Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, justru Allah-lah yang memberi nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada iman jika kamu adalah orang-orang yang benar.'” 📖 (QS. Al-Hujurat: 17)
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ يُرِدِ ٱللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
“Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia dalam urusan agama.” 📖 (HR. Al-Bukhari no. 71 – dari Mu’awiyah رضي الله عنه)
📌 Ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk memahami agama, beribadah, dan mencintai ketaatan adalah bukti kasih sayang Allah ﷻ.
2. Mengapa Kita Harus Bersyukur atas Nikmat Iman dan Ibadah?
✅ Karena Tidak Semua Orang Mendapatkannya
Betapa banyak manusia yang lebih hebat secara duniawi, tetapi tidak mendapatkan kenikmatan iman. Bahkan ada yang hidup bertahun-tahun tanpa pernah bersujud sekali pun.
✅ Karena Tanpa Iman, Amal Tidak Diterima
Allah ﷻ berfirman:
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ ٱلْإِسْلَـٰمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ
“Barang siapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima darinya.”
📖 (QS. Ali Imran: 85)
✅ Karena Iman adalah Kunci Surga
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَنْ تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ حَتَّىٰ تُؤْمِنُواْ
“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman.”
📖 (HR. Muslim no. 54 – dari Abu Hurairah رضي الله عنه)
3. Cara Menumbuhkan Rasa Syukur atas Nikmat Iman dan Ibadah
✅ 1. Menyadari Nilainya
Bayangkan jika Allah ﷻ tidak mengenalkan kita pada Islam. Kita akan hidup dalam kebingungan, terseret nafsu, dan mati dalam keadaan kufur. Maka kesadaran ini akan melahirkan rasa syukur.
✅ 2. Menjaga Amal sebagai Bentuk Syukur
Allah ﷻ berfirman:
ٱعْمَلُوٓا۟ ءَالَ دَاوُۥدَ شُكْرًۭا ۚ وَقَلِيلٌۭ مِّنْ عِبَادِىَ ٱلشَّكُورُ
“Beramallah kalian, wahai keluarga Dawud, sebagai bentuk syukur. Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.”
📖 (QS. Saba’: 13)
➡️ Syukur bukan hanya dengan ucapan, tapi dengan amal nyata: menjaga shalat, membaca Al-Qur’an, menolong sesama.
✅ 3. Menghindari Ujub dan Takabur dalam Ibadah
Jangan merasa lebih baik dari orang lain karena bisa beribadah. Sebaliknya, rendahkan hati dan banyak berdoa agar Allah ﷻ meneguhkan iman.
✅ 4. Berdoa agar Selalu Dijaga dalam Iman
Rasulullah ﷺ sering berdoa:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَىٰ دِينِكَ
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku di atas agama-Mu.”
📖 (HR. At-Tirmidzi no. 3522 – dari Anas bin Malik رضي الله عنه, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani)
4. Syukur: Kunci Bertambahnya Nikmat
Allah ﷻ berjanji:
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
“Jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat untuk kalian.”
📖 (QS. Ibrahim: 7)
📌 Maka, bersyukur atas iman akan membuat kita semakin kokoh dalam iman, dan Allah ﷻ akan menambahkan taufiq-Nya kepada kita.
Kesimpulan
✅ Iman dan ibadah adalah nikmat terbesar yang harus disyukuri setiap hari
✅ Tidak semua orang diberi nikmat ini, meskipun mereka hidup dengan kelimpahan dunia
✅ Syukur atas iman ditunjukkan dengan amal yang terus dijaga, hati yang rendah, dan doa yang terus dipanjatkan
✅ Semakin kita bersyukur, semakin Allah ﷻ menambahkan hidayah dan keteguhan iman
Semoga kita termasuk dalam golongan hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur atas iman, istiqamah dalam ibadah, dan wafat dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|