Menjaga Lisan dari Ghibah dan Dusta

Pengantar

Lisan adalah nikmat besar dari Allah ﷻ. Namun, ia juga bisa menjadi sumber bencana bagi pemiliknya jika tidak dijaga. Dua dosa yang paling sering dilakukan melalui lisan adalah ghibah (menggunjing) dan dusta (berbohong). Islam memberikan perhatian besar agar seorang Muslim menjaga lisannya, karena baik-buruknya seseorang seringkali tampak dari lisannya.

Artikel ini akan membahas pentingnya menjaga lisan, bahayanya ghibah dan dusta, serta bagaimana tips menghindarinya.


1. Perintah Menjaga Lisan dalam Al-Qur’an dan Hadits

Allah ﷻ berfirman:

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

“Tiada suatu kata pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat.”
📖 (QS. Qaf: 18)

📌 Setiap ucapan kita dicatat. Oleh karena itu, seorang Muslim harus selektif dalam berbicara.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
📖 (HR. Al-Bukhari no. 6475 dan Muslim no. 47 – dari Abu Hurairah رضي الله عنه)


2. Ghibah: Dosa yang Dianggap Ringan, Tapi Berat

Definisi Ghibah

Rasulullah ﷺ bersabda:

ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ

“Engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang ia benci.”

📖 (HR. Muslim no. 2589 – dari Abu Hurairah رضي الله عنه)

Walaupun yang disampaikan itu benar, tetap dinamakan ghibah. Jika yang disebutkan tidak benar, maka itu fitnah yang lebih besar dosanya.

Bahaya Ghibah

Allah ﷻ menggambarkan ghibah dengan perumpamaan yang mengerikan:

وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًۭا فَكَرِهْتُمُوهُ

“Dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kalian merasa jijik kepadanya.”
📖 (QS. Al-Hujurat: 12)


3. Dusta: Induk Segala Keburukan

Definisi Dusta

Dusta adalah mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan kenyataan, baik dalam ucapan maupun perbuatan.

Bahaya Dusta

Rasulullah ﷺ bersabda:

وَإِيَّاكُمْ وَٱلْكَذِبَ، فَإِنَّ ٱلْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى ٱلْفُجُورِ، وَإِنَّ ٱلْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى ٱلنَّارِ

“Jauhilah dusta, karena dusta membawa kepada kefajiran, dan kefajiran membawa ke neraka.”
📖 (HR. Al-Bukhari no. 6094 dan Muslim no. 2607 – dari Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه)


4. Tips Menjaga Lisan dari Ghibah dan Dusta

1. Ingat bahwa semua ucapan dicatat oleh malaikat

Kesadaran ini akan membuat kita lebih berhati-hati.

2. Perbanyak dzikir dan bacaan Al-Qur’an

Lisan yang sibuk dengan dzikir akan jauh dari ghibah dan dusta.

3. Jauhi Majelis yang Penuh Ghibah dan Gunjing

Jika berada dalam majelis seperti itu, segera nasihati atau tinggalkan.

4. Muhasabah Harian

Sebelum tidur, renungkan: hari ini, adakah kata-kata yang menyakiti orang lain? Adakah dusta yang terucap?


5. Ganti Ghibah dan Dusta dengan Perkataan Baik

Rasulullah ﷺ bersabda:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ

“Subḥānallāh, Alḥamdulillāh, Lā ilāha illallāh, dan Allāhu Akbar” – kalimat-kalimat ini lebih aku cintai daripada apa yang disinari matahari.”
📖 (HR. Muslim no. 2695 – dari Abu Hurairah رضي الله عنه)


Kesimpulan

✅ Ghibah dan dusta adalah dosa besar yang sering diremehkan
✅ Islam memerintahkan kita untuk menjaga lisan dalam setiap ucapan
✅ Solusinya: perbanyak dzikir, berkata baik, atau diam
✅ Orang yang menjaga lisannya dijanjikan surga oleh Rasulullah ﷺ

Semoga Allah ﷻ menjaga lisan kita dari segala dosa, menjadikan ucapan kita penuh kebaikan, dan mengumpulkan kita di surga bersama orang-orang shalih. Aamiin.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top
1
Admin Yayasan Amal Mata Hati
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ada yang bisa kami bantu?