Pengantar
Dalam Islam, keluarga adalah pondasi utama terbentuknya masyarakat yang shalih. Anak dan orang tua memiliki hak dan tanggung jawab masing-masing yang harus dijalankan dengan penuh amanah. Menjadi anak yang shalih dan orang tua yang shalih adalah dambaan setiap Muslim, karena keduanya termasuk bagian dari amal yang terus mengalir pahalanya.
1. Perintah Berbakti kepada Orang Tua
Allah ﷻ berfirman:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَـٰنًا ۚ
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak…”
📖 (QS. Al-Isra: 23)
Berbakti kepada kedua orang tua adalah perintah langsung setelah perintah tauhid, menunjukkan betapa agungnya kedudukan orang tua.
2. Anak Shalih: Doanya Tak Terputus
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِذَا مَاتَ ٱبْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُۥ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍۢ: صَدَقَةٍۢ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍۢ يُنْتَفَعُ بِهِۦ، أَوْ وَلَدٍۢ صَـٰلِحٍۢ يَدْعُو لَهُ
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.”
📖 (HR. Muslim no. 1631 – dari Abu Hurairah رضي الله عنه)
Anak yang shalih adalah investasi akhirat bagi kedua orang tuanya.
3. Menjadi Anak Shalih: Bekal Dunia dan Akhirat
✅ 1. Taat kepada Allah ﷻ dan Rasul-Nya
Tidak cukup hanya baik kepada orang tua, anak shalih adalah yang menjaga shalat, menahan pandangan, dan menjauhi maksiat.
✅ 2. Mendoakan Orang Tua
Termasuk bentuk birrul walidain (berbakti kepada orang tua), bahkan setelah keduanya wafat.
✅ 3. Menghormati, tidak membentak, dan bersikap lembut
Allah ﷻ berfirman:
فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّۢ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًۭا كَرِيمًۭا
“Maka janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’, dan janganlah engkau membentak mereka, tetapi ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”
📖 (QS. Al-Isra: 23)
4. Menjadi Orang Tua Shalih: Pendidik Generasi Umat
✅ 1. Mendidik dengan Tauhid dan Akhlak
Allah ﷻ mengisahkan nasihat Luqman kepada anaknya:
يَـٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌۭ
“Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya syirik adalah kezaliman yang besar.”
📖 (QS. Luqman: 13)
✅ 2. Menjadi Teladan Kebaikan
Rasulullah ﷺ bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”
📖 (HR. Al-Bukhari no. 893 dan Muslim no. 1829 – dari Abdullah bin Umar رضي الله عنهما)
✅ 3. Mendoakan dan Mendoakan Terus
Sebagaimana Nabi Ibrahim ﷺ berdoa:
رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ
“Ya Rabb-ku, jadikanlah aku orang yang mendirikan shalat, dan juga keturunanku. Ya Rabb kami, kabulkanlah doaku.”
📖 (QS. Ibrahim: 40)
5. Rumah yang Dihuni Anak dan Orang Tua yang Shalih
Rumah seperti ini akan dipenuhi:
-
Cinta dan penghormatan dua arah
-
Doa dan zikir setiap hari
-
Ilmu dan pengamalan sunnah
-
Kebiasaan saling menasihati dalam kebaikan
Kesimpulan
✅ Anak yang shalih adalah amal jariyah bagi orang tua
✅ Orang tua yang shalih adalah guru dan pemimpin sejati di rumah
✅ Keduanya saling berdoa, saling mencintai, dan saling menguatkan menuju surga
Semoga Allah ﷻ menjadikan kita anak yang berbakti dan orang tua yang shalih, serta menjadikan keluarga kita sebagai qurrota a’yun di dunia dan akhirat. Aamiin.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|