Membangun Hubungan Sosial yang Islami

Pendahuluan

Islam adalah agama yang tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah ﷻ, tetapi juga mengatur hubungan antarsesama. Membangun hubungan sosial yang islami merupakan bagian dari ibadah dan cermin kesempurnaan iman. Islam menuntun umatnya untuk hidup dalam masyarakat dengan penuh akhlak mulia, saling mencintai, menghormati, dan menebar kebaikan. Artikel ini membahas prinsip dan adab membangun hubungan sosial yang islami berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah Nabi ﷺ.

Islam Mengatur Hubungan Sosial

Allah ﷻ berfirman:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَـٰكُم مِّن ذَكَرٍۢ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَـٰكُمْ شُعُوبًۭا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ

“Wahai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwa.” (QS. Al-Ḥujurāt: 13)

Ayat ini menjadi landasan bahwa Islam mendorong terjalinnya hubungan sosial yang baik, dengan tetap menjaga ketakwaan sebagai standar utama kemuliaan.

Prinsip-Prinsip Hubungan Sosial yang Islami

1. Berakhlak Mulia kepada Sesama

Rasulullah ﷺ bersabda:

أَكْمَلُ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًۭا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًۭا

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.”
(HR. Tirmidzi no. 1162, dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani رحمه الله)

Akhlak mulia menjadi dasar utama dalam menjalin hubungan sosial: berkata lembut, tidak menyakiti, dan senantiasa menebar kebaikan.

2. Menebarkan Salam dan Cinta

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَدْخُلُوا ٱلْجَنَّةَ حَتَّىٰ تُؤْمِنُوا۟، وَلَا تُؤْمِنُوا۟ حَتَّىٰ تَحَابُّوا۟، أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ شَىْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا ٱلسَّلَـٰمَ بَيْنَكُمْ

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda: “Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian lakukan, kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.”
(HR. Muslim no. 54)

Salam bukan sekadar ucapan, tetapi simbol perdamaian, kasih sayang, dan penghormatan antar sesama Muslim.

3. Saling Tolong Menolong dalam Kebaikan

Allah ﷻ berfirman:

وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.” (QS. Al-Mā’idah: 2)

Saling membantu dalam kebaikan memperkuat ikatan sosial dan membawa keberkahan di tengah masyarakat.

4. Menjaga Lisan dan Menahan Diri dari Menyakiti

Rasulullah ﷺ bersabda:

ٱلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ ٱلْمُسْلِمُونَ مِن لِّسَانِهِۦ وَيَدِهِ

Dari Abdullah bin Amr رضي الله عنهما, Rasulullah ﷺ bersabda: “Muslim yang sejati adalah yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya.”
(HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40)

Menjaga lisan dari ghibah, fitnah, dan celaan adalah pilar penting dalam membangun hubungan sosial yang sehat.

5. Memuliakan Tetangga dan Tamu

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Dari Abu Syuraih رضي الله عنه, Nabi ﷺ bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya; dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.”
(HR. Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47)

Memuliakan tetangga dan tamu menunjukkan kesempurnaan iman dan mempererat hubungan sosial.

Hindari Perusak Hubungan Sosial

  • Ghibah: membicarakan aib orang lain

  • Namimah: adu domba

  • Hasad: iri terhadap nikmat orang lain

  • Su’udzan: berprasangka buruk tanpa bukti

Allah ﷻ berfirman:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًۭا مِّنَ ٱلظَّنِّ ۖ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌۭ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain.” (QS. Al-Ḥujurāt: 12)

Penutup

Hubungan sosial yang islami dibangun di atas dasar iman, akhlak mulia, kasih sayang, dan saling menasihati dalam kebaikan. Masyarakat Muslim yang kuat adalah masyarakat yang diikat oleh ukhuwah yang tulus karena Allah ﷻ. Mari jaga lisan, perbanyak memberi manfaat, dan bangun hubungan sosial yang membawa rahmat, bukan permusuhan.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top
1
Admin Yayasan Amal Mata Hati
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ada yang bisa kami bantu?