Pendahuluan
Hati manusia ibarat cermin, jika tidak dijaga kebersihannya, maka akan tertutup oleh debu dosa dan kelalaian. Salah satu cara terbaik untuk membersihkan jiwa (Tazkiyatun Nafs) adalah dengan dzikir—mengingat Allah Subhanahu Wata’ala. Dzikir bukan hanya sekadar ucapan di lisan, tetapi juga bentuk kesadaran penuh akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
📖 أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
“Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Ayat ini menunjukkan bahwa dzikir adalah sumber ketenangan jiwa. Orang yang hatinya selalu mengingat Allah akan merasakan kedamaian, sementara mereka yang lalai dari dzikir akan merasakan kegelisahan.
Apa Itu Dzikir?
Secara bahasa, dzikir berarti mengingat atau menyebut. Dalam Islam, dzikir mencakup segala bentuk ibadah yang dilakukan untuk mengingat Allah Subhanahu Wata’ala, baik dengan lisan, hati, maupun perbuatan.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
📖 مَثَلُ ٱلَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَٱلَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ ٱلْحَيِّ وَٱلْمَيِّتِ
“Perumpamaan orang yang mengingat Rabb-nya dan orang yang tidak mengingat-Nya adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati.” (HR. Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwa dzikir adalah kehidupan bagi hati. Orang yang jauh dari dzikir akan merasakan kekosongan dan kehampaan dalam hidupnya.
Mengapa Dzikir Penting dalam Tazkiyatun Nafs?
1. Membersihkan Hati dari Dosa
Hati manusia bisa menjadi kotor karena dosa. Namun, dengan dzikir, hati bisa kembali bersih dan bercahaya. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
📖 إِنَّ ٱلْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ، فَإِذَا تَابَ وَنَزَعَ وَٱسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ
“Sesungguhnya ketika seorang mukmin melakukan dosa, maka akan muncul titik hitam di hatinya. Jika ia bertaubat, meninggalkan dosa, dan beristighfar, maka hatinya akan bersih kembali.” (HR. Ibnu Majah)
Dzikir, terutama istighfar, adalah salah satu cara terbaik untuk menghapus noda hitam dalam hati.
2. Menenangkan Hati dan Jiwa
Setiap manusia pasti mengalami kegelisahan. Namun, Allah Subhanahu Wata’ala telah memberikan solusi untuk ketenangan jiwa:
📖 ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Orang yang rajin berdzikir akan memiliki hati yang lebih damai dan jauh dari kecemasan berlebihan.
3. Menjauhkan dari Kemaksiatan
Dzikir menjadi benteng yang menjaga seseorang dari perbuatan maksiat. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
📖 وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِى نَفْسِكَ تَضَرُّعًۭا وَخِيفَةًۭ وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ
“Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah diri dan rasa takut serta dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf: 205)
Orang yang terbiasa berdzikir akan lebih mampu menahan diri dari perbuatan dosa.
Macam-Macam Dzikir yang Membersihkan Jiwa
1. Dzikir Lisan
Dzikir yang diucapkan dengan lisan memiliki keutamaan besar. Beberapa lafaz dzikir yang dianjurkan:
✅ Istighfar: Astaghfirullah (Aku memohon ampun kepada Allah)
✅ Tasbih: Subhanallah (Maha Suci Allah)
✅ Tahmid: Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah)
✅ Tahlil: Laa ilaaha illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah)
✅ Takbir: Allahu Akbar (Allah Maha Besar)
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
📖 سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ
“Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, dan Allahu Akbar lebih aku sukai daripada apa yang disinari oleh matahari.” (HR. Muslim)
2. Dzikir Hati
Dzikir tidak hanya dilakukan dengan lisan, tetapi juga dengan hati, seperti:
✅ Merenungkan kebesaran Allah Subhanahu Wata’ala
✅ Mensyukuri nikmat yang diberikan-Nya
✅ Merasa takut terhadap siksa-Nya
3. Dzikir dalam Perbuatan
Selain ucapan dan hati, dzikir juga bisa dilakukan melalui perbuatan, seperti:
✅ Shalat dengan khusyuk sebagai bentuk dzikir terbaik
✅ Membaca Al-Qur’an dan merenungi maknanya
✅ Mengerjakan kebaikan dengan niat mencari ridha Allah
Kesimpulan
Dzikir adalah salah satu cara terbaik untuk membersihkan jiwa dan mencapai Tazkiyatun Nafs. Dengan banyak mengingat Allah Subhanahu Wata’ala, hati akan bersih dari dosa, menjadi lebih tenang, dan terhindar dari maksiat.
Sebagai seorang Muslim, kita harus menjadikan dzikir sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari agar hati selalu terhubung dengan Allah Subhanahu Wata’ala.
📌 Baca juga: Istighfar dan Taubat: Kunci Membersihkan Hati dari Dosa
Semoga kita semua menjadi hamba yang senantiasa berdzikir dan mendapatkan ketenangan jiwa. Aamiin. 🤲🏻
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|