Pendahuluan
Islam bukan hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah ﷻ (hablun minallah), tetapi juga hubungan antar sesama manusia (hablun minannas). Seorang muslim sejati tidak hanya fokus pada ibadah pribadi, namun juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat di sekitarnya.
Tanggung jawab sosial dalam Islam mencerminkan nilai kasih sayang, kepedulian, dan solidaritas yang tinggi. Ia merupakan bukti nyata dari keimanan yang hidup dalam hati seorang mukmin. Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
Dari Nu‘man bin Basyir رضي الله عنه berkata: Rasulullah ﷺ bersabda, “Perumpamaan kaum mukminin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi seperti satu tubuh. Jika salah satu anggotanya sakit, maka seluruh tubuh ikut merasakan sakit dengan tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tanggung Jawab Sosial dalam Al-Qur’an
Allah ﷻ menegaskan pentingnya saling menolong dan memperkuat hubungan sosial di antara kaum muslimin:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (Al-Ma’idah: 2)
Ayat ini menjadi dasar bagi setiap muslim untuk berkontribusi positif dalam masyarakat — menolong yang membutuhkan, melindungi yang lemah, serta menjaga keadilan sosial.
Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial
1. Menolong Sesama dalam Kebaikan
Islam sangat mendorong umatnya untuk aktif membantu orang lain. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ
“Barang siapa membantu memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan membantu memenuhi kebutuhannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menolong sesama bukan hanya dengan harta, tetapi juga dengan tenaga, waktu, bahkan sekadar doa dan dukungan moral.
2. Peduli terhadap Kaum Lemah
Rasulullah ﷺ mencontohkan sikap empati terhadap orang miskin, yatim, dan dhuafa. Beliau ﷺ bersabda:
السَّاعِي عَلَى الْأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِينِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Orang yang berusaha membantu janda dan orang miskin seperti mujahid di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya, kepedulian sosial dalam Islam bernilai tinggi di sisi Allah ﷻ, sebanding dengan jihad.
3. Menegakkan Keadilan dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Seorang muslim bertanggung jawab menegakkan kebaikan dan mencegah kemungkaran di masyarakat. Allah ﷻ berfirman:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (Ali Imran: 110)
Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar merupakan puncak dari tanggung jawab sosial, karena menjaga masyarakat dari kerusakan moral dan sosial.
4. Menunaikan Hak-Hak Sosial
Di antara hak sosial yang wajib ditunaikan seorang muslim adalah zakat, sedekah, dan infak. Zakat bukan hanya kewajiban ibadah, tetapi juga instrumen sosial untuk pemerataan dan solidaritas umat. Allah ﷻ berfirman:
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (At-Taubah: 103)
Dengan menunaikan zakat dan sedekah, seorang muslim ikut menjaga keseimbangan sosial dan mempererat tali ukhuwah Islamiyah.
Dampak Positif dari Kepedulian Sosial
Ketika setiap muslim memahami dan melaksanakan tanggung jawab sosialnya, maka akan lahir masyarakat yang kuat, harmonis, dan penuh kasih sayang. Di antara dampaknya:
-
Menumbuhkan rasa persaudaraan dan kepercayaan.
-
Menghapus kesenjangan sosial dan ekonomi.
-
Menjadi sarana dakwah melalui teladan nyata.
-
Mendatangkan keberkahan dan ketenangan hidup.
Sebaliknya, jika tanggung jawab sosial diabaikan, maka akan muncul ketidakadilan, permusuhan, dan hilangnya rahmat Allah ﷻ dari masyarakat tersebut.
Penutup
Tanggung jawab sosial merupakan bagian tak terpisahkan dari keimanan. Seorang muslim tidak hanya baik dalam ibadah ritual, tetapi juga harus bermanfaat bagi sesama. Rasulullah ﷺ bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani)
Maka dari itu, mari kita jadikan kepedulian sosial sebagai bagian dari ibadah kita kepada Allah ﷻ, dengan membantu sesama, menegakkan keadilan, dan menebar kasih sayang di tengah masyarakat.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|

