Pengertian dan Hukum Hawalah

Definisi Hawalah Secara Bahasa dan Istilah
Secara bahasa, hawālah (الحوالة) berarti pemindahan atau pengalihan. Dalam istilah fikih, hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada pihak lain yang berkewajiban membayarnya. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki utang dapat mengalihkan kewajibannya kepada pihak lain yang bersedia menanggung utang tersebut.


Dalil-Dalil tentang Kebolehan Hawalah
Syariat Islam memberikan dasar kebolehan hawalah sebagai salah satu bentuk kemudahan dalam bermuamalah.

Allah ﷻ berfirman:

فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُمْ بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِي اؤْتُمِنَ أَمَانَتَهُ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ

“Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya.” (QS. Al-Baqarah: 283)

Ayat ini menjadi landasan umum pentingnya amanah dalam transaksi, termasuk dalam hawalah.

Rasulullah ﷺ juga bersabda dari Abu Hurairah رضي الله عنه:

مَطْلُ الْغَنِيِّ ظُلْمٌ، وَإِذَا أُتْبِعَ أَحَدُكُمْ عَلَى مَلِيءٍ فَلْيَتْبَعْ

“Menunda-nunda pembayaran oleh orang kaya adalah suatu kezaliman. Jika salah seorang dari kalian dipindahkan (hutang) kepada orang yang mampu membayar, maka hendaklah ia menerima (pengalihan itu).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menjadi dasar langsung kebolehan hawalah, sekaligus menunjukkan prinsip keadilan agar tidak ada pihak yang dizalimi.


Hukum Asal Hawalah dan Penggunaannya dalam Islam
Para ulama sepakat bahwa hukum asal hawalah adalah mubah (boleh), bahkan bisa menjadi sunnah apabila bertujuan menolong orang yang kesulitan. Dalam praktiknya, hawalah dapat menjadi solusi ketika pihak yang berutang mengalami kesulitan melunasi kewajibannya, sementara ada pihak lain yang bersedia mengambil alih tanggung jawab tersebut.


Hikmah Disyariatkannya Hawalah

  1. Memberikan kemudahan dalam penyelesaian utang-piutang.

  2. Menjaga hak-hak kreditur agar tidak dirugikan.

  3. Meningkatkan solidaritas dan tolong-menolong dalam kebaikan.

  4. Menghindarkan sengketa dengan memberikan jalan keluar yang adil bagi semua pihak.

Dengan adanya hawalah, Islam memberikan alternatif solusi yang praktis sekaligus sesuai syariat, sehingga menjaga prinsip keadilan dalam bermuamalah.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top