Menjauhi Sifat Sombong dan Merendahkan Orang Lain

Pendahuluan

Sombong merupakan salah satu penyakit hati yang paling berbahaya dalam Islam. Ia muncul dari perasaan lebih tinggi daripada orang lain dan menolak kebenaran. Kesombongan tidak hanya menghapus pahala amal, tetapi juga merusak hubungan sosial dan menumbuhkan permusuhan.

Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa sifat sombong adalah penghalang seseorang untuk masuk surga. Sedangkan sikap rendah hati dan menghargai sesama merupakan cerminan akhlak mulia yang dicintai Allah ﷻ.


Larangan Bersikap Sombong dalam Al-Qur’an

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ 

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Luqman: 18)

Dalam ayat lain, Allah ﷻ memerintahkan agar manusia tidak berjalan di muka bumi dengan angkuh:

وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا 

“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung.” (Al-Isra’: 37)

Ayat ini mengingatkan bahwa manusia hanyalah makhluk lemah yang tidak pantas bersikap tinggi hati. Kesombongan adalah bentuk ketidaksadaran akan hakikat dirinya di hadapan Sang Pencipta.


Peringatan Rasulullah ﷺ terhadap Sifat Sombong

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ فَقَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji zarrah dari kesombongan.” Seseorang bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana jika seseorang suka pakaiannya dan sandalnya bagus?’ Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan. Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” (HR. Muslim)

Hadits ini menegaskan bahwa kesombongan bukan diukur dari pakaian atau penampilan, melainkan dari sikap hati yang merasa lebih baik dari orang lain dan menolak kebenaran.


Bahaya Merendahkan Orang Lain

Sikap meremehkan dan merendahkan sesama adalah bentuk nyata dari kesombongan. Rasulullah ﷺ memperingatkan:

بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ

“Cukuplah seseorang dianggap berbuat buruk apabila ia merendahkan saudaranya yang muslim.” (HR. Muslim)

Kesombongan terhadap manusia menimbulkan kebencian, perpecahan, dan hilangnya keberkahan dalam pergaulan. Sebaliknya, Islam mengajarkan agar setiap muslim saling menghormati tanpa melihat status, harta, atau kedudukan.


Akibat Buruk Sifat Sombong

  1. Dibenci oleh Allah ﷻ
    Kesombongan merupakan sifat yang hanya layak bagi Allah ﷻ. Manusia yang menyombongkan diri berarti telah melampaui batasnya sebagai makhluk.

  2. Dihina di Dunia dan Akhirat
    Allah ﷻ berfirman:

فَادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۖ فَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِينَ

“Maka masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong.” (An-Nahl: 29)

Kesombongan yang tidak disadari dan tidak ditinggalkan akan menjerumuskan pelakunya ke dalam kehinaan abadi di akhirat.


Keutamaan Rendah Hati

Sifat rendah hati adalah lawan dari kesombongan dan merupakan ciri khas orang yang beriman. Rasulullah ﷺ bersabda:

وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ

“Tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim)

Kerendahan hati tidak menjadikan seseorang lemah, justru memuliakannya di hadapan Allah dan manusia. Orang yang tawadhu mudah diterima, dicintai, dan menjadi teladan bagi lingkungannya.


Cara Menjauhi Kesombongan

  1. Menyadari kelemahan diri di hadapan Allah ﷻ.
    Segala nikmat, kekuasaan, dan ilmu berasal dari-Nya, bukan karena kehebatan diri.

  2. Mengingat asal dan akhir kehidupan manusia.
    Dari tanah diciptakan dan ke tanah pula akan kembali.

  3. Membiasakan bergaul dengan orang yang sederhana dan shalih.
    Lingkungan yang baik membantu melembutkan hati.

  4. Memperbanyak amal yang menumbuhkan empati.
    Seperti menolong orang miskin, memuliakan tamu, dan meminta maaf terlebih dahulu.


Penutup

Kesombongan adalah penyakit hati yang dapat menghancurkan iman dan hubungan sosial. Sebaliknya, kerendahan hati mendatangkan kemuliaan di sisi Allah ﷻ dan manusia.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ تَوَاضَعَ لِلَّهِ رَفَعَهُ اللَّهُ

“Barang siapa merendahkan diri karena Allah, niscaya Allah akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim)

Semoga Allah ﷻ menjauhkan kita dari sifat sombong, menjadikan hati kita lembut, dan menghiasi diri kita dengan akhlak tawadhu serta kasih sayang terhadap sesama.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top