Pendahuluan
Bulan Dzulqa’dah adalah salah satu dari empat bulan haram dalam Islam yang memiliki kedudukan istimewa. Banyak kaum Muslimin yang belum mengenal secara mendalam keutamaan bulan ini, padahal di dalamnya terdapat banyak pelajaran dan amalan yang bisa mengantarkan kepada keberkahan dan pahala besar dari Allah ﷻ. Dalam artikel ini, kita akan membahas keutamaan bulan Dzulqa’dah berdasarkan Al-Qur’an, hadits, dan pemahaman para ulama Salaf.
Apa Itu Bulan Dzulqa’dah?
Dzulqa’dah adalah bulan ke-11 dalam kalender Hijriyah. Secara bahasa, Dzulqa’dah (ذُو ٱلْقَعْدَة) berasal dari kata qa‘ada (قَعَدَ) yang berarti “duduk”, karena pada bulan ini orang-orang Arab di masa lampau menghentikan peperangan dan duduk tenang.
Dzulqa’dah Termasuk Bulan Haram
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًۭا فِى كِتَـٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌۭ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ
Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ﷻ adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At-Taubah: 36)
Empat bulan haram tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Keutamaan bulan haram termasuk Dzulqa’dah dijelaskan oleh para ulama sebagai waktu yang sangat dihormati, dan pada bulan ini pahala dilipatgandakan serta dosa pun dibesarkan.
Ibnu Katsir رحمه الله menjelaskan:
“Allah ﷻ mengkhususkan empat bulan ini dan menjadikannya sebagai bulan haram, serta mengagungkan kehormatannya. Maka dosa-dosa di dalamnya lebih besar dan amal shalih di dalamnya lebih banyak pahalanya.”
(Tafsir Ibnu Katsir, QS. At-Taubah: 36)
Bulan Dzulqa’dah Dihormati Oleh Kaum Musyrikin Jahiliyah
Bahkan kaum musyrikin Quraisy pun menghormati bulan Dzulqa’dah. Mereka tidak memulai peperangan selama bulan ini karena sudah menjadi tradisi bahwa bulan ini adalah waktu damai dan bersiap-siap untuk haji di bulan berikutnya, yaitu Dzulhijjah.
Imam Al-Qurthubi رحمه الله berkata:
“Dzulqa’dah adalah bulan pertama dari tiga bulan haji, dan kaum Arab dahulu sangat menghormatinya, sehingga mereka tidak berperang di dalamnya.”
(Tafsir Al-Qurthubi, QS. At-Taubah: 36)
Nabi ﷺ Tidak Berperang di Bulan Dzulqa’dah
Dari Anas bin Malik رضي الله عنه, beliau berkata:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ كَانَ إِذَا خَرَجَ لِعُمْرَةٍ، خَرَجَ فِي ذِي الْقَعْدَةِ
“Rasulullah ﷺ apabila keluar untuk melaksanakan umrah, beliau keluar pada bulan Dzulqa’dah.”
(HR. Bukhari no. 1778 dan Muslim no. 1253)
Nabi ﷺ melaksanakan umrah sebanyak empat kali dan semuanya dilakukan di bulan Dzulqa’dah, kecuali satu yang digabung dengan haji. Hal ini menunjukkan keutamaan bulan ini untuk beribadah dan mencari keridhaan Allah ﷻ.
Bulan Persiapan Haji dan Ibadah
Dzulqa’dah juga merupakan salah satu dari tiga bulan haji (أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ) sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
ٱلْحَجُّ أَشْهُرٌۭ مَّعْلُومَـٰتٌۭ ۚ
Artinya: “(Musim) haji itu (berlangsung) dalam beberapa bulan yang telah diketahui.” (QS. Al-Baqarah: 197)
Ibnu Abbas رضي الله عنهما menjelaskan bahwa bulan-bulan haji adalah Syawwal, Dzulqa’dah, dan sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah. Maka, Dzulqa’dah adalah bulan yang penuh dengan persiapan ruhiyah dan fisik bagi jamaah haji.
Amalan yang Dianjurkan di Bulan Dzulqa’dah
Walaupun tidak ada amalan khusus yang dikhususkan untuk Dzulqa’dah sebagaimana Ramadhan atau Dzulhijjah, para ulama menekankan pentingnya menjaga diri dari dosa dan memperbanyak amal shalih karena keumuman keutamaan bulan haram.
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di رحمه الله berkata:
“Di bulan-bulan haram dianjurkan untuk memperbanyak ketaatan, dzikir, membaca Al-Qur’an, dan menjauhi segala bentuk kezaliman dan dosa.”
(Taisir Al-Karim Ar-Rahman, QS. At-Taubah: 36)
Penutup
Bulan Dzulqa’dah adalah waktu yang penuh dengan kemuliaan dan ketenangan. Ia menjadi momen untuk merenung, memperbaiki diri, serta memperbanyak amal kebaikan. Jangan lewatkan bulan ini dengan kelalaian, tapi jadikan ia sebagai awal perjalanan menuju takwa yang lebih kuat.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|