Blokade Gaza dan Kebijakan Apartheid
Sejak tahun 2007, wilayah Gaza yang kecil dan padat penduduk telah dijadikan penjara terbuka terbesar di dunia oleh penjajah Israel. Blokade darat, laut, dan udara yang diterapkan Israel menyebabkan rakyat Gaza:
-
Kehabisan suplai makanan, obat, dan bahan bakar
-
Tidak bisa bebas bergerak keluar-masuk wilayah
-
Kehidupan ekonomi lumpuh dan angka kemiskinan melonjak
Blokade ini adalah bentuk hukuman kolektif, yang secara terang melanggar hukum internasional dan prinsip-prinsip hak asasi manusia.
Tidak hanya itu, sistem yang diterapkan Israel terhadap rakyat Palestina di wilayah pendudukan seperti Tepi Barat dan Yerusalem Timur juga menunjukkan praktik apartheid — pemisahan rasial secara sistematis. Laporan dari lembaga HAM internasional seperti Human Rights Watch dan Amnesty International secara terbuka menyatakan bahwa Israel menerapkan apartheid terhadap rakyat Palestina.
Beberapa bukti apartheid itu antara lain:
-
Pemukiman Yahudi dibangun di atas tanah Palestina, sedangkan warga Palestina dilarang membangun rumah di tanah mereka sendiri
-
Jalan-jalan khusus untuk Yahudi yang tidak boleh dilalui warga Palestina
-
Sistem perizinan dan dokumen yang diskriminatif
-
Penahanan tanpa pengadilan melalui metode administrative detention
Allah ﷻ telah melarang kezaliman dan mengancam pelaku kezaliman dengan kehancuran. Firman-Nya:
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
“Dan janganlah engkau mengira bahwa Allah lengah terhadap apa yang diperbuat oleh orang-orang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata-mata (mereka) terbelalak.” (QS. Ibrahim: 42)
Serangan Brutal terhadap Warga Sipil
Israel bukan hanya menjajah, tapi juga membunuh tanpa ampun. Dalam berbagai agresi militer terhadap Gaza, Israel telah:
-
Menargetkan rumah-rumah warga sipil
-
Menyerang masjid, rumah sakit, sekolah, dan ambulans
-
Membunuh wanita, anak-anak, dan bayi
Dalam Agresi 2014, lebih dari 2.200 warga Palestina gugur, termasuk 500 anak-anak.
Dalam Agresi 2021, lebih dari 250 orang gugur hanya dalam waktu 11 hari.
Dan dalam agresi terakhir yang masih berlangsung, ratusan ribu rumah hancur, dan puluhan ribu gugur, banyak di antaranya adalah anak-anak yang bahkan belum sempat mengenal dunia.
Israel menggunakan senjata-senjata terlarang seperti:
-
Bom fosfor putih
-
Peluru fragmentasi
-
Senjata yang mengakibatkan luka bakar dan cacat permanen
Ini semua adalah kejahatan perang menurut Konvensi Jenewa dan hukum internasional. Namun, Israel kebal hukum, karena selalu dilindungi oleh negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
زَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ رَجُلٍ مُسْلِمٍ
“Hancurnya dunia lebih ringan bagi Allah daripada terbunuhnya seorang Muslim.”
(HR. An-Nasa’i no. 3987, Ahmad, dan lainnya – dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib, no. 2440)
Peran PBB dan Kemunafikan Dunia
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) seharusnya menjadi lembaga internasional yang menjaga keadilan dan perdamaian dunia. Namun dalam konteks Palestina, PBB justru menjadi simbol kemunafikan dunia internasional.
Beberapa fakta yang menunjukkan kemunafikan dunia:
-
Ratusan resolusi PBB yang mengecam Israel selalu diveto oleh Amerika Serikat
-
Keputusan Mahkamah Internasional tidak diindahkan oleh Israel
-
Dunia bereaksi keras pada konflik lain, tapi diam membisu terhadap genosida di Gaza
-
Media internasional menyebut pembelaan Palestina sebagai “terorisme”, tapi menyebut pembunuhan Israel sebagai “pembelaan diri”
Sementara itu, anak-anak Palestina kehilangan orang tua, keluarga, dan masa depan. Mereka dibunuh bukan karena kesalahan, tetapi karena dosa besar mempertahankan tanah yang diberkahi.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum mukminin dalam kasih sayang, cinta, dan kepedulian mereka seperti satu tubuh: jika satu anggota tubuh mengeluh, maka seluruh tubuh merasakan sakit dan demam.”
(HR. Al-Bukhari no. 6011 dan Muslim no. 2586 – dari An-Nu’man bin Basyir رضي الله عنه)
Kesimpulan
Israel adalah rezim penjajah yang melakukan kejahatan perang secara sistematis. Mereka:
-
Memblokade Gaza dan menerapkan apartheid
-
Membunuh warga sipil tanpa ampun
-
Merusak fasilitas umum, membombardir rumah sakit, dan memusnahkan generasi
Namun lebih menyakitkan adalah kemunafikan dunia internasional yang membiarkan penjajahan ini terus berlangsung. Maka, umat Islam harus sadar dan bangkit. Perjuangan membebaskan Palestina adalah kewajiban syar’i dan tanggung jawab moral.
Kita harus terus mengedukasi, menyuarakan kebenaran, membantu secara nyata, dan mendoakan mereka. Sesungguhnya kemenangan itu datang dari Allah ﷻ bagi siapa yang sabar dan istiqamah.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|