Perintah Dakwah Secara Terang-Terangan kepada Kaum Quraisy
Setelah lebih dari tiga tahun berdakwah secara sembunyi-sembunyi, Allah ﷻ memerintahkan Rasul-Nya ﷺ untuk menyampaikan dakwah secara terang-terangan. Perintah itu tertuang dalam firman-Nya:
فَٱصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْمُشْرِكِينَ
Maka sampaikanlah secara terang-terangan apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS. Al-Hijr: 94)
Ayat ini menjadi tonggak penting dalam perubahan strategi dakwah Nabi ﷺ dari tertutup menjadi terbuka, yang tentu saja memancing reaksi keras dari para pemuka Quraisy.
Pidato di Bukit Shafa dan Penolakan Abu Lahab
Sebagai langkah awal dakwah terbuka, Nabi ﷺ mengumpulkan seluruh kabilah Quraisy di Bukit Shafa dan menyampaikan pidato yang menyentuh hati:
“Wahai Bani Fulan, wahai Bani Fulan, bagaimana menurut kalian jika aku kabarkan bahwa di balik bukit ini ada pasukan yang hendak menyerang kalian, apakah kalian akan mempercayaiku?”
Mereka menjawab, “Tentu, kami tidak pernah mendapati engkau berdusta.”
Kemudian beliau ﷺ berkata:
“Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan bagi kalian akan azab yang besar!”
Namun, Abu Lahab justru menjawab dengan penuh kebencian:
“Celaka engkau sepanjang hari ini! Apakah hanya untuk ini engkau mengumpulkan kami?”
Lalu turunlah ayat:
تَبَّتْ يَدَآ أَبِى لَهَبٍۢ وَتَبَّ
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa (QS. Al-Masad: 1)
Penolakan, Penghinaan, dan Upaya Intimidasi dari Musyrikin
Dakwah terbuka membuat kaum Quraisy semakin marah. Mereka mulai menghina, mencaci, dan memfitnah Nabi ﷺ. Di antara bentuk penolakan mereka:
-
Menuduh Nabi ﷺ sebagai penyair, dukun, dan orang gila
-
Melemparkan kotoran saat beliau ﷺ sedang shalat
-
Mengganggu para sahabat yang lemah, seperti Bilal bin Rabah رضي الله عنه, Ammar bin Yasir رضي الله عنه, dan keluarganya
Namun, semua bentuk gangguan itu tidak menghentikan Rasulullah ﷺ dari menyampaikan risalah. Beliau ﷺ tetap bersabar dan terus berdakwah.
Ayat-Ayat Al-Qur’an yang Diperuntukkan untuk Meneguhkan Dakwah
Dalam masa-masa sulit ini, Allah ﷻ menurunkan banyak ayat yang menghibur dan menguatkan Nabi ﷺ. Di antaranya:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS. Al-Qalam: 4)
فَصْبِرْ صَبْرًۭا جَمِيلًا
Maka bersabarlah dengan kesabaran yang baik (QS. Al-Ma’arij: 5)
Ayat-ayat ini memberikan keteguhan kepada Nabi ﷺ dan para pengikutnya agar tidak gentar menghadapi tekanan, serta tetap istiqamah dalam menyampaikan dakwah tauhid.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|