Burundi – Minoritas Muslim dan ruang dakwah

1. 📌 Profil Singkat Negara

Nama Resmi: Republik Burundi
Ibu Kota: Gitega (politik) dan Bujumbura (ekonomi)
Lokasi: Afrika Timur, berbatasan dengan Rwanda, Tanzania, dan Republik Demokratik Kongo
Populasi: Sekitar 13 juta jiwa (2025)
Agama Mayoritas: Kristen (lebih dari 85%), Muslim (sekitar 2–5%)
Bahasa Resmi: Kirundi, Prancis, dan Inggris
Sistem Pemerintahan: Republik presidensial


2. 🕌 Sejarah Masuknya Islam

Islam masuk ke Burundi melalui para pedagang Arab dan Swahili dari Zanzibar dan pantai timur Afrika pada abad ke-19. Penyebaran awalnya berpusat di kota pelabuhan Bujumbura dan perlahan menyebar ke wilayah tengah dan utara.


3. 🌱 Perkembangan Islam dan Dakwah

Islam berkembang secara perlahan sebagai minoritas yang toleran. Dakwah lebih banyak dilakukan melalui pendekatan sosial dan pendidikan. Dalam dua dekade terakhir, beberapa yayasan Islam internasional mulai membuka akses pelatihan dai dan pembangunan madrasah. Gerakan dakwah Ahlus Sunnah mulai mendapat tempat di tengah dominasi tasawuf tradisional.


4. 👤 Tokoh Muslim Terkenal

Sheikh Ismaël Ndikumasabo (lahir 1965): Dai senior yang aktif membina komunitas Muslim di Bujumbura, dan dikenal dengan dakwah Ahlus Sunnah.
Dr. Jamal Nkurunziza (lahir 1978): Akademisi dan pendakwah muda Sunni lulusan Sudan yang aktif dalam pelatihan guru madrasah dan pendidikan Islam.
Imam Salim Miburo (lahir 1983): Imam muda yang aktif membina pemuda Muslim di masjid-masjid kecil di pedalaman.


5. 📊 Kondisi Muslim Saat Ini

Muslim hidup berdampingan dengan komunitas Kristen tanpa banyak gesekan. Masjid-masjid utama dapat beroperasi secara terbuka. Meski tidak mendapat banyak dukungan pemerintah, komunitas Muslim membangun lembaga pendidikan sendiri dan mulai terorganisir secara nasional. Tantangan utama adalah keterbatasan sumber daya dan minimnya akses terhadap lembaga pendidikan tinggi Islam.


6. ⚠️ Isu-Isu Strategis

Islamofobia kultural: Masih ada stigma negatif terhadap Islam, terutama dari media dan kelompok gereja.
Sekularisme pendidikan: Kurikulum nasional mengabaikan pelajaran agama, dan banyak Muslim tidak bisa mendapatkan pendidikan Islam formal.
Bahaya infiltrasi pemahaman sesat: Paham-paham Syi’ah dan ekstremisme khawarij mulai menyusup dari luar melalui media sosial.


7. 🤝 Peran Umat Islam Lokal dan Global

Komunitas Muslim Burundi mulai memperkuat hubungan dengan lembaga Islam internasional, terutama dari Arab Saudi, Sudan, dan Turki. Beberapa program bantuan dan pelatihan dai telah dimanfaatkan untuk membina kader dakwah lokal yang berakidah lurus. Umat Islam juga aktif dalam proyek sosial dan kesehatan di daerah miskin.


8. 🌅 Potensi Perkembangan Islam ke Depan

Dengan tingkat keterbukaan yang mulai tumbuh, serta akses komunikasi global, dakwah Ahlus Sunnah memiliki peluang besar untuk berkembang, terutama di kalangan pemuda. Tantangan terbesar adalah mencetak dai lokal yang memiliki ilmu dan akhlak, serta menjauhkan umat dari paham menyimpang.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top