Bahaya Ghibah dan Namimah: Dosa yang Diremehkan

Pendahuluan

Di antara dosa besar yang sering dianggap sepele oleh banyak orang adalah ghibah (menggunjing) dan namimah (adu domba). Padahal keduanya sangat dibenci oleh Allah ﷻ dan menjadi sebab turunnya azab, baik di dunia maupun akhirat. Islam sangat menekankan penjagaan lisan, karena banyak dosa yang bersumber dari ucapan. Artikel ini akan membahas pengertian, dalil, serta dampak buruk dari ghibah dan namimah berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah Nabi ﷺ.

Pengertian Ghibah dan Namimah

Ghibah adalah menyebutkan sesuatu tentang saudaramu yang tidak ia sukai, meskipun itu benar adanya. Sedangkan namimah adalah menyampaikan ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak hubungan dan menimbulkan permusuhan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ، قِيلَ: أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ؟ قَالَ: إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ ٱغْتَبْتَهُ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, Nabi ﷺ bersabda: “Ghibah adalah engkau menyebutkan sesuatu tentang saudaramu yang ia tidak suka.” Ditanyakan kepada beliau: ‘Bagaimana jika apa yang aku katakan itu benar-benar ada pada saudaraku?’ Beliau menjawab: ‘Jika yang kamu katakan itu benar adanya, maka kamu telah mengghibahnya. Dan jika tidak ada padanya, maka kamu telah memfitnahnya.’”
(HR. Muslim no. 2589)

Ghibah dalam Al-Qur’an: Seperti Memakan Bangkai

Allah ﷻ berfirman:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًۭا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌۭ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًۭا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌۭ رَّحِيمٌۭ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada seorang di antara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Ḥujurāt: 12)

Ayat ini menggambarkan dengan sangat jelas betapa menjijikkannya perbuatan ghibah di sisi Allah ﷻ.

Namimah: Merusak Persaudaraan dan Mendatangkan Azab

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا يَدْخُلُ ٱلْجَنَّةَ نَمَّامٌ

Dari Huzaifah رضي الله عنه, Nabi ﷺ bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang suka namimah (adu domba).” (HR. Bukhari no. 6056 dan Muslim no. 105)

Namimah adalah perusak ukhuwah, pembawa kebencian, dan sumber permusuhan. Pelakunya tidak mendapatkan kedamaian, bahkan menjadi biang kehancuran hubungan antar manusia.

Azab Kubur bagi Pelaku Ghibah dan Namimah

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ، وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ

Dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما, Rasulullah ﷺ bersabda ketika melewati dua kuburan: “Keduanya sedang diazab, dan tidaklah mereka diazab karena perkara besar menurut anggapan manusia. Salah satunya karena suka menyebar namimah, dan yang lainnya karena tidak menjaga diri dari percikan air kencingnya.”
(HR. Bukhari no. 216 dan Muslim no. 292)

Hadits ini menunjukkan bahwa namimah termasuk penyebab azab kubur, meskipun sebagian orang meremehkannya.

Dampak Buruk Ghibah dan Namimah

  • Menghapus pahala kebaikan, sebagaimana api membakar kayu kering

  • Memutuskan silaturahmi, menghancurkan ukhuwah Islamiyah

  • Mendatangkan murka Allah ﷻ dan kebencian manusia

  • Menjadikan pelakunya tidak dipercaya, bahkan oleh orang terdekatnya sendiri

  • Menumbuhkan penyakit hati seperti dengki, iri, dan buruk sangka

Cara Menghindari Ghibah dan Namimah

  • Jaga lisan, berpikir sebelum berbicara

  • Sibukkan diri dengan dzikir, tilawah, dan amal kebaikan

  • Menasehati teman yang sedang bergunjing, bukan ikut larut

  • Ingat bahwa setiap kata dicatat oleh malaikat

Allah ﷻ berfirman:

مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS. Qāf: 18)

Penutup

Ghibah dan namimah adalah dosa besar yang kerap diremehkan, padahal dampaknya sangat serius di dunia dan akhirat. Seorang Muslim yang baik adalah yang menjaga lisannya, menjauhi pembicaraan sia-sia, dan menjadi perekat persaudaraan, bukan perusaknya. Semoga Allah ﷻ membersihkan hati dan lisan kita dari segala bentuk keburukan dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang selamat di dunia dan akhirat.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top