Khutbah Pertama
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ﷺ، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم تسليماً كثيراً.
Amma ba’du,
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah ﷻ,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah ﷻ, karena hanya dengan takwa kita bisa mendapatkan rahmat dan keberkahan dalam hidup. Kita saat ini berada di pertengahan bulan Ramadhan, bulan yang istimewa, karena pada bulan inilah diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia.
Allah ﷻ berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)
Dari ayat ini, kita memahami bahwa Ramadhan bukan sekadar bulan puasa, tetapi juga bulan Al-Qur’an. Oleh karena itu, Ramadhan harus menjadi momentum bagi kita untuk semakin dekat dengan Al-Qur’an, baik dengan membacanya, mentadabburinya, maupun mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Ramadhan sebagai Bulan Al-Qur’an
Jamaah yang dimuliakan oleh Allah ﷻ,
Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Ia bukan hanya kitab suci yang kita baca, tetapi juga pedoman hidup yang harus kita pahami dan amalkan.
Di bulan Ramadhan, Rasulullah ﷺ meningkatkan interaksi beliau dengan Al-Qur’an. Dalam sebuah hadits disebutkan:
كَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَلْقَى النَّبِيَّ ﷺ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
“Jibril ‘alaihis salam menemui Nabi ﷺ setiap malam di bulan Ramadhan, lalu memperdengarkan bacaan Al-Qur’an kepadanya.” (HR. Al-Bukhari no. 6, Muslim no. 2308)
Hadits ini menunjukkan bahwa Ramadhan adalah waktu yang paling utama untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an, sebagaimana Rasulullah ﷺ sendiri memuraja’ah (mengulang hafalan) Al-Qur’an bersama Malaikat Jibril ‘alaihis salam.
Maka, sudah seharusnya kita juga mencontoh sunnah ini dengan memperbanyak membaca, memahami, dan menghafal Al-Qur’an di bulan yang penuh berkah ini.
2. Bagaimana Para Salaf Menghidupkan Al-Qur’an di Bulan Ramadhan?
Para salafus shalih (generasi terbaik umat ini) memiliki hubungan yang luar biasa dengan Al-Qur’an, terutama di bulan Ramadhan.
Imam Malik rahimahullah – Jika Ramadhan tiba, beliau meninggalkan majelis hadits dan lebih fokus membaca Al-Qur’an.
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah – Disebutkan bahwa beliau mengkhatamkan Al-Qur’an 60 kali dalam sebulan, yaitu dua kali khatam setiap hari.
Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu – Mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu rakaat shalat malamnya.
Dari kisah para salaf ini, kita melihat bagaimana kecintaan mereka terhadap Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Mereka tidak hanya membaca, tetapi juga mentadabburinya dan mengamalkannya dalam kehidupan mereka.
Maka, sudah seharusnya kita menjadikan Ramadhan ini sebagai momentum untuk meningkatkan interaksi dengan Al-Qur’an, baik dengan membacanya, memahami tafsirnya, maupun menghafalkannya.
3. Cara Menghidupkan Kecintaan terhadap Al-Qur’an dalam Kehidupan Sehari-hari
Jamaah yang dimuliakan oleh Allah ﷻ,
Banyak orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi belum memiliki kecintaan yang mendalam terhadapnya. Oleh karena itu, berikut beberapa cara agar kita bisa semakin mencintai Al-Qur’an di bulan Ramadhan ini:
Membaca Al-Qur’an dengan penuh tadabbur
-
Jangan hanya membaca dengan cepat, tetapi renungkan setiap ayat yang dibaca.
-
Allah ﷻ berfirman:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Maka tidakkah mereka mentadabburi Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)
Menghafal dan muraja’ah (mengulang hafalan)
- Hafalan yang kuat akan membantu kita menjaga hubungan dengan Al-Qur’an.
Mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari
-
Rasulullah ﷺ disebut sebagai Al-Qur’an yang berjalan, karena beliau mengamalkan setiap ajaran dalam Al-Qur’an.
-
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
“Akhlak Rasulullah ﷺ adalah Al-Qur’an.” (HR. Muslim no. 746)
Maka, jamaah sekalian, marilah kita memanfaatkan bulan Ramadhan ini dengan benar-benar mendekatkan diri kepada Al-Qur’an. Jangan sampai Ramadhan berlalu begitu saja tanpa ada peningkatan dalam hubungan kita dengan kitab suci ini.
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم، أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.
Khutbah Kedua
الحمد لله حمداً كثيراً طيباً مباركاً فيه، كما يحب ربنا ويرضى، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ﷺ، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم تسليماً كثيراً.
Amma ba’du,
Jamaah yang dimuliakan oleh Allah ﷻ,
Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan waktu yang tersisa untuk:
Memperbanyak membaca dan mentadabburi Al-Qur’an.
Mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan kita.
Menjadikan Ramadhan ini sebagai titik awal untuk semakin dekat dengan Al-Qur’an sepanjang tahun.
Jangan sampai kita hanya semangat membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan, lalu meninggalkannya setelah Ramadhan berakhir. Semoga Allah ﷻ memberikan kita hidayah dan taufik untuk selalu bersama Al-Qur’an.
اللهم اجعل القرآن ربيع قلوبنا، ونور صدورنا، وجلاء أحزاننا، وذهاب همومنا وغمومنا، برحمتك يا أرحم الراحمين.
عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون..
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|