Ukhuwah Islamiyah – Persaudaraan Muhajirin dan Anshar

Penjelasan Rasulullah ﷺ tentang Persaudaraan Imani

Setibanya di Madinah, salah satu langkah besar Rasulullah ﷺ dalam membangun masyarakat Islam adalah memperkuat ikatan persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshar. Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa iman bukan hanya dalam hati, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan saling tolong-menolong.

Beliau ﷺ bersabda:

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

Orang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan bangunan yang saling menguatkan satu sama lain.
(HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Musa al-Asy’ari رضي الله عنه)

Konsep ukhuwah imaniyah inilah yang menjadi dasar kekuatan umat Islam pada masa awal berdirinya masyarakat Madinah.

Kisah-Kisah Mengharukan antara Muhajirin dan Anshar

Rasulullah ﷺ mempersaudarakan sekitar 90 orang dari Muhajirin dan Anshar. Ikatan ini bukan sekadar simbolis, tetapi nyata dalam bentuk berbagi harta, rumah, bahkan tanah.

Salah satu kisah paling mengharukan adalah persaudaraan antara Abdurrahman bin Auf رضي الله عنه dan Sa’ad bin Rabi’ رضي الله عنه. Sa’ad berkata kepada Abdurrahman:

إِنِّي أَكْثَرُ الأَنْصَارِ مَالًا فَأَقْسِمُ لَكَ نِصْفَ مَالِي وَلِي امْرَأَتَانِ فَانْظُرْ أَيُّهُمَا أَعْجَبُ إِلَيْكَ فَسَمِّهَا لِي حَتَّى أُطَلِّقَهَا فَإِذَا انْقَضَتْ عِدَّتُهَا فَتَزَوَّجْهَا

“Aku adalah orang Anshar yang paling banyak harta. Aku akan bagi dua hartaku untukmu, dan aku punya dua istri. Lihatlah siapa yang engkau sukai, aku akan menceraikannya dan setelah masa iddahnya engkau boleh menikahinya.”

Namun Abdurrahman رضي الله عنه dengan penuh tawakal menolak mengambil harta Sa’ad dan hanya berkata:

بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِي أَهْلِكَ وَمَالِكَ دُلَّنِي عَلَى السُّوقِ

“Semoga Allah memberkahimu pada keluargamu dan hartamu. Tunjukkan aku di mana pasar.”

Kisah ini menunjukkan keluhuran akhlak, qana’ah, dan semangat kemandirian dalam naungan persaudaraan Islam.

Strategi Rasulullah ﷺ dalam Membangun Solidaritas Umat Islam

Persaudaraan Muhajirin dan Anshar adalah strategi cerdas Rasulullah ﷺ untuk menegakkan kekuatan internal umat Islam. Rasulullah ﷺ tidak hanya mendamaikan dua suku besar Aus dan Khazraj, tetapi juga menghilangkan potensi kesenjangan antara penduduk asli Madinah dan para pendatang dari Makkah.

Selain ukhuwah, beliau ﷺ juga mengatur aspek sosial, ekonomi, dan politik, seperti melalui Piagam Madinah. Dengan demikian, umat Islam memiliki fondasi persatuan yang kokoh di atas iman.

Allah ﷻ memuji para Anshar dalam Al-Qur’an:

وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ

Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. (Al-Hasyr: 9)

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top