Singapura — Perjuangan Muslim di Kota Modern

1. 📌 Profil Singkat Negara

Nama Resmi: Republik Singapura
Ibu Kota: Singapura (negara kota)
Lokasi: Asia Tenggara, berbatasan dengan Malaysia dan Indonesia
Populasi: Sekitar 5,9 juta jiwa (2025)
Agama Mayoritas: Tidak beragama (sekitar 20%), Buddha (sekitar 31%), Islam (sekitar 15%)
Bahasa Resmi: Inggris, Melayu, Mandarin, Tamil
Sistem Pemerintahan: Republik parlementer


2. 🕌 Sejarah Masuknya Islam

Islam hadir di wilayah Singapura sebelum masa kolonial, dibawa oleh pedagang Muslim dari Arab, India, dan kepulauan Melayu. Saat Singapura menjadi pelabuhan utama di bawah Inggris pada abad ke-19, populasi Muslim meningkat pesat karena migrasi dari Malaysia, Indonesia, dan India. Islam pun tumbuh sebagai salah satu identitas penting masyarakat Melayu setempat.


3. 🌱 Perkembangan Islam dan Dakwah

Meski hidup di tengah lingkungan urban yang sangat modern dan sekuler, umat Islam di Singapura cukup aktif dalam kegiatan dakwah dan pendidikan. Masjid, madrasah, dan lembaga keagamaan dikelola oleh Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS). Dakwah Ahlus Sunnah mulai berkembang lebih luas melalui pengajian privat, kajian online, dan komunitas muda Islam yang sadar akan pentingnya tauhid dan sunnah.


4. 👤 Tokoh Muslim Terkenal

Ustadz Dr. Muhammad Haniff Hassan (lahir 1969): Akademisi dan peneliti Islam, aktif dalam membela prinsip moderasi dalam dakwah berdasarkan sunnah.
Ustadz Firdaus Yahya (lahir 1971): Dai dan pembina komunitas sunnah, mengajar hadits dan akidah berdasarkan pemahaman salaf.
Ustadz Mokhtar Rapok (lahir 1964): Ulama lokal yang fokus pada pendidikan Islam dan pengembangan fiqh sunnah di lingkungan urban Singapura.


5. 📊 Kondisi Muslim Saat Ini

Muslim di Singapura menikmati kebebasan beragama secara hukum, namun dalam ruang publik, mereka menghadapi keterbatasan dakwah dan ekspresi keagamaan. Tantangan lainnya adalah sekularisme yang sangat dominan, serta tekanan integrasi budaya dalam sistem nasional yang terkadang tidak sejalan dengan syariat Islam.


6. ⚠️ Isu-Isu Strategis

Sekularisme kuat: Pengaruh besar terhadap gaya hidup dan pendidikan.
Islamofobia implisit: Ketatnya pengawasan terhadap gerakan Islam membuat dakwah harus sangat hati-hati.
Paham menyimpang: Masuknya paham pluralisme, syi’ah, dan liberalisme melalui kanal pendidikan dan media asing.


7. 🤝 Peran Umat Islam Lokal dan Global

Umat Islam Singapura memiliki kontribusi aktif dalam pendidikan, filantropi, dan dakwah digital. Mereka juga terhubung dengan komunitas Muslim global melalui lembaga pendidikan dan jaringan internasional. Para pemuda Muslim terdidik menjadi jembatan penting antara dakwah sunnah dan kemajuan teknologi informasi.


8. 🌅 Potensi Perkembangan Islam ke Depan

Dengan basis pendidikan yang kuat dan komunitas muda yang sadar terhadap Islam murni, Singapura memiliki potensi menjadi teladan dakwah sunnah di negara minoritas Muslim. Dakwah perlu dijalankan dengan hikmah, disiplin, dan pemanfaatan teknologi tinggi untuk menghadapi tantangan sekularisme dan asimilasi budaya.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top