Shalat Jenazah: Panduan Lengkap Fiqih dan Doa-Doanya

Pengantar

Shalat jenazah adalah hak sesama Muslim dan bentuk ibadah kolektif yang dilakukan untuk mendoakan saudara yang telah wafat. Shalat ini merupakan bagian dari kewajiban fardhu kifayah, yaitu jika sudah dilakukan oleh sebagian kaum Muslimin maka gugur dari yang lain. Mengerjakannya adalah bentuk empati dan kasih sayang kepada sesama umat Islam.


Syarat dan Rukun Shalat Jenazah

Syarat-Syarat:

  1. Jenazah Muslim atau bayi yang lahir dalam keadaan hidup.

  2. Telah dimandikan dan dikafani dengan benar.

  3. Suci dari hadas dan najis, baik pelaksana maupun tempat shalat.

  4. Diletakkan di depan orang yang shalat, dan dalam posisi menghadap kiblat.

Rukun-Rukun Shalat Jenazah:

Menurut madzhab Syafi’i, terdapat 5 rukun utama:

  1. Niat shalat jenazah

  2. Berdiri bagi yang mampu

  3. Empat takbir

  4. Membaca Al-Fatihah setelah takbir pertama

  5. Membaca shalawat kepada Nabi ﷺ setelah takbir kedua

  6. Mendoakan jenazah setelah takbir ketiga

  7. Salam satu kali

Dalil dari hadits Malik bin Huwairits رضي الله عنه:

صَلُّوا عَلَىٰ صَاحِبِكُمْ، فَصَلَّىٰ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ فَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا

Shalatkanlah saudara kalian. Maka Rasulullah ﷺ menshalatkannya dan beliau bertakbir empat kali. (HR. Al-Bukhārī)


Tata Cara Pelaksanaan

  1. Jenazah diletakkan di depan imam, jika laki-laki maka kepala di sebelah kiri imam, jika perempuan maka kepala di sebelah kanan imam.

  2. Imam berdiri menghadap kiblat, dan makmum di belakangnya.

  3. Tidak ada rukuk, sujud, atau duduk, semuanya dilakukan sambil berdiri.

Urutan:

  • Takbir pertama: Membaca Surat Al-Fatihah

  • Takbir kedua: Membaca Shalawat kepada Nabi ﷺ

  • Takbir ketiga: Membaca doa untuk jenazah

  • Takbir keempat: Membaca doa penutup

  • Salam: Satu kali ke kanan, sunnah ke kiri


Doa-Doa dalam Shalat Jenazah

Setelah takbir pertama:

Setelah takbir pertama, membaca Surat Al-Fatihah:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْـحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Setelah takbir kedua:

Setelah takbir kedua, membaca shalawat kepada Nabi ﷺ, seperti shalawat Ibrahimiyyah:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ،
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَىٰ آلِ إِبْرَاهِيمَ،
إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ،
اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ،
كَمَا بَارَكْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَىٰ آلِ إِبْرَاهِيمَ،
فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Setelah takbir ketiga (doa untuk jenazah laki-laki):

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

Jika untuk perempuan, diganti dengan اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا… dan seterusnya.

Setelah takbir keempat, dianjurkan membaca:

اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ، وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ


Penutup

Shalat jenazah adalah ibadah yang mengandung nilai sosial dan spiritual yang tinggi. Melaluinya, kita memohonkan ampun dan rahmat untuk saudara yang telah meninggal dunia. Menegakkan shalat ini berarti ikut mengiringi perjalanan ruh menuju Allah ﷻ dengan doa dan pengharapan terbaik.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top