Haji dan umrah tidak sah tanpa melaksanakan rukun-rukunnya secara lengkap. Rukun adalah amalan pokok yang wajib dilakukan. Berikut penjelasan masing-masing rukun.
1. Ihram
Ihram adalah niat masuk ibadah haji atau umrah. Ihram menjadi pembuka rangkaian manasik.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
Sesungguhnya amal perbuatan tergantung niatnya. (HR. Al-Bukhārī no. 1, Muslim no. 1907)
2. Wukuf di Arafah (Khusus Haji)
Wukuf berarti hadir di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah mulai tergelincir matahari hingga terbit fajar pada 10 Dzulhijjah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
الْحَجُّ عَرَفَةُ
Haji itu (intinya) adalah Arafah. (HR. At-Tirmidzī no. 2975, An-Nasā’ī no. 3016)
Tanpa wukuf di Arafah, haji tidak sah.
3. Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran, dimulai dari Hajar Aswad. Tawaf merupakan syiar agung Islam.
Allah ﷻ berfirman:
وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
Dan hendaklah mereka melakukan thawaf di sekeliling Baitullah yang tua itu. (Al-Ḥajj: 29)
4. Sa’i
Sa’i adalah berjalan bolak-balik sebanyak tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah.
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ
Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. (Al-Baqarah: 158)
5. Tahallul
Tahallul berarti mencukur atau memotong sebagian rambut kepala sebagai tanda keluar dari ihram.
Rasulullah ﷺ bersabda:
اللَّهُمَّ ارْحَمِ الْمُحَلِّقِينَ
Ya Allah rahmatilah orang-orang yang mencukur rambutnya. (HR. Al-Bukhārī no. 1727, Muslim no. 1301)
6. Tertib
Tertib artinya melaksanakan rukun-rukun tersebut sesuai urutan yang benar: ihram, wukuf, tawaf, sa’i, kemudian tahallul.
Kesimpulan
Rukun haji dan umrah wajib dipenuhi seluruhnya. Jika ada satu yang ditinggalkan, maka ibadahnya tidak sah.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|