Bandung, 11 November 2024 – Sidqi Hadidin, alumni Pesantren MAQI angkatan ke-5 (lulusan 2021), berhasil meraih kesempatan emas untuk melanjutkan studinya di International Islamic Call College, Tripoli, Libya. Sebagai bentuk apresiasi atas pencapaiannya, Yayasan Amal Mata Hati memberikan penghargaan senilai Rp. 5.000.000,-, yang diserahkan langsung oleh Ustadz Kurnia Lirahmat, Ketua Yayasan Amal Mata Hati.
Penghargaan ini bukan sekadar bentuk penghormatan, tetapi juga pemenuhan janji yang telah disampaikan oleh Ustadz Kurnia Lirahmat kepada Sidqi dan rekan-rekannya saat mereka masih menimba ilmu di Pesantren MAQI.
Perjalanan Sidqi Hadidin Menuju Timur Tengah
Setelah menyelesaikan studinya di Pesantren MAQI Bandung, Sidqi tidak berhenti dalam menuntut ilmu. Ia melanjutkan perjalanan akademiknya dengan bergabung ke Pendidikan Kaderisasi Ulama (PKU), lembaga yang berada di bawah naungan Ustadz Adi Hidayat, Lc., M.A..
Melalui program ini, Sidqi berhasil lolos seleksi dan menjadi salah satu mahasiswa yang mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan S1 ke Universitas di Timur Tengah. Program ini merupakan hasil kerja sama antara PKU dengan berbagai universitas Islam di dunia, termasuk International Islamic Call College di Tripoli, Libya.
Silaturahmi ke Pesantren MAQI: Mengenang Perjalanan Ilmu
Sebelum berangkat ke Libya, pada Senin, 11 November 2024, Sidqi Hadidin kembali mengunjungi Pesantren MAQI dalam rangka silaturahmi dan tahadduts bin ni’mah (menyampaikan nikmat sebagai bentuk syukur).
Kehadirannya disambut dengan penuh kebanggaan oleh Ustadz Kurnia Lirahmat, para mudarris, serta teman-teman seangkatannya yang kini telah menjadi bagian dari pengajar di Pesantren MAQI. Dalam kesempatan tersebut, Sidqi mengungkapkan bahwa keberhasilannya melanjutkan studi ke Libya tidak lepas dari peran Pesantren MAQI yang telah membekalinya dengan ilmu Bahasa Arab serta pemahaman ilmu syar’i.
Ia juga mengakui bahwa Rumah Qur’an Al-‘Asas, yang membimbingnya dalam menghafal 30 juz Al-Qur’an, menjadi salah satu faktor utama yang mendukung kelulusannya dalam seleksi masuk ke universitas di Libya.
Keberangkatan Menuju Libya
Sidqi Hadidin dijadwalkan berangkat ke Libya pada Jumat, 15 November 2024. Dengan izin Allah, ia akan berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, untuk memulai perjalanannya menuntut ilmu di negara yang memiliki sejarah panjang dalam pengkajian Islam.
Keberangkatan Sidqi menjadi kebanggaan bagi Pesantren MAQI dan Yayasan Amal Mata Hati, yang terus berkomitmen dalam mencetak generasi ulama dan dai yang siap berkontribusi bagi umat.
Komitmen Yayasan Amal Mata Hati dalam Mendukung Pendidikan Islam
Keberhasilan Sidqi Hadidin dalam menempuh jalur pendidikan tinggi di Timur Tengah adalah salah satu bukti nyata pentingnya peran pendidikan Islam dalam membentuk generasi penerus dakwah. Yayasan Amal Mata Hati akan terus mendukung santri berprestasi dengan memberikan fasilitas dan penghargaan sebagai motivasi untuk terus menuntut ilmu.
“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Semoga Sidqi dapat mengukir prestasi gemilang, menuntut ilmu dengan penuh kesungguhan, dan kelak kembali untuk membawa manfaat bagi umat Islam di Indonesia.
📢 Mari dukung lebih banyak santri dalam menuntut ilmu dengan bergabung dalam program pendidikan Yayasan Amal Mata Hati!

