Dalam syariat Islam, haji terbagi menjadi tiga jenis: ifrad, qiran, dan tamattu’. Setiap jenis memiliki tata cara dan ketentuan sendiri. Pemahaman yang benar akan mempermudah jamaah dalam menunaikan manasik sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.
1. Haji Ifrad
Pengertian
Haji ifrad adalah mendahulukan ihram untuk haji saja tanpa umrah. Jamaah hanya berihram untuk haji, baru setelah selesai melaksanakan haji, jika mau, boleh umrah.
Tata Cara
-
Berniat ihram untuk haji saja dari miqat.
-
Melaksanakan semua manasik haji: wukuf, tawaf ifadah, sa’i, tahallul, dan melontar jumrah.
-
Tidak ada hadyu (sembelihan) bagi pelaku haji ifrad.
Dalil pelaksanaan haji:
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ
Dan sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah. (Al-Baqarah: 196)
2. Haji Qiran
Pengertian
Haji qiran adalah menggabungkan ihram haji dan umrah dalam satu waktu. Jamaah berihram untuk keduanya sekaligus dan menyelesaikan manasik dalam satu rangkaian.
Tata Cara
-
Berniat ihram untuk haji dan umrah bersamaan di miqat.
-
Melaksanakan tawaf qudum, sa’i, wukuf di Arafah, kemudian menyempurnakan haji.
-
Wajib membayar dam.
Dalil pelaksanaan haji qiran dari hadits ʿĀ’isyah رضي الله عنها:
خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ مُهِلِّينَ بِالْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَلَمَّا قَدِمْنَا مَكَّةَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: مَنْ لَمْ يَكُنْ مَعَهُ هَدْيٌ فَلْيَجْعَلْهَا عُمْرَةً وَمَنْ كَانَ مَعَهُ هَدْيٌ فَلَا يَحِلُّ حَتَّى يَقْضِيَ نُسُكَهُ (رواه البخاري 1561 ومسلم 1211)
“Kami keluar bersama Rasulullah ﷺ dalam keadaan berihram untuk haji dan umrah. Ketika sampai di Makkah, Rasulullah ﷺ bersabda: Barangsiapa yang tidak membawa hadyu hendaklah menjadikannya umrah, dan barangsiapa membawa hadyu maka jangan bertahallul hingga menyelesaikan manasiknya.”
3. Haji Tamattu’
Pengertian
Haji tamattu’ adalah mendahulukan umrah di bulan-bulan haji, lalu bertahallul dan berihram kembali untuk haji pada 8 Dzulhijjah.
Tata Cara
-
Berniat ihram umrah di miqat.
-
Menyelesaikan umrah: tawaf, sa’i, dan tahallul.
-
Pada tanggal 8 Dzulhijjah, berniat ihram haji dari Makkah.
-
Melaksanakan seluruh manasik haji.
-
Wajib membayar dam.
Dalil haji tamattu’:
فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ (البقرة: 196)
Barangsiapa mengerjakan umrah kemudian baru mengerjakan haji (tamattu’), maka wajib menyembelih hadyu yang mudah didapat. (Al-Baqarah: 196)
Kesimpulan
Ketiga jenis haji ini sama-sama sah. Namun, haji tamattu’ lebih disukai bagi orang yang datang dari luar Makkah karena sesuai sunnah Rasulullah ﷺ dan para sahabat رضي الله عنهم.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|