Guinea-Bissau – Islam dan Budaya Lokal

1. 📌 Profil Singkat Negara

• Nama Resmi: Republik Guinea-Bissau
• Ibu Kota: Bissau
• Populasi: Sekitar 2,2 juta jiwa (2025)
• Agama Mayoritas: Islam Sunni (sekitar 46%), disusul oleh kepercayaan lokal dan Kristen
• Bahasa Resmi: Portugis
• Sistem Pemerintahan: Republik Semi-Presidensial


2. 🕌 Sejarah Masuknya Islam

Islam masuk ke Guinea-Bissau sejak abad ke-11 M melalui para pedagang dan ulama Muslim dari wilayah Mali dan Senegal. Suku-suku seperti Fula dan Mandinka menjadi kelompok pertama yang menerima Islam. Penyebaran Islam berlangsung damai dan bertahap, serta berakulturasi dengan budaya lokal.


3. 🌱 Perkembangan Islam dan Dakwah

Islam berkembang luas di wilayah pedalaman dan utara Guinea-Bissau. Mazhab Maliki menjadi dasar praktik keagamaan masyarakat Muslim. Dakwah dilakukan melalui masjid, madrasah tradisional, dan halaqah komunitas. Namun, pengaruh budaya lokal dan tasawuf masih sangat kuat. Dakwah sunnah mulai tumbuh dalam dua dekade terakhir, khususnya di kalangan generasi muda dan mahasiswa.


4. 👤 Tokoh Muslim Terkenal

• Syaikh Mamadu Lamine Baldé (lahir 1950-an): Tokoh Muslim berpengaruh di wilayah Bafata, dikenal sebagai dai dan pendidik yang berupaya menyebarkan ilmu Islam murni berdasarkan manhaj salaf.
• Syaikh Idrissa Djalo (lahir 1960-an): Dai aktif yang fokus pada pelurusan aqidah dan penguatan dakwah sunnah melalui media lokal dan pendidikan informal.


5. 📊 Kondisi Muslim Saat Ini

Muslim di Guinea-Bissau merupakan kelompok agama terbesar, namun banyak dari mereka masih menjalankan sinkretisme antara ajaran Islam dan tradisi lokal. Masjid dan madrasah tersebar di banyak wilayah, tetapi minim fasilitas dan tenaga pengajar. Kebebasan beragama dijamin, namun umat Islam menghadapi tantangan besar dalam hal pendidikan dan pemurnian aqidah.


6. ⚠️ Isu-Isu Strategis

• Sinkretisme: Pengaruh kepercayaan tradisional sangat kuat dalam praktik keagamaan sehari-hari, bahkan di kalangan Muslim.
• Pengaruh Tarekat: Tarekat Tijaniyah mendominasi dengan banyak ritual yang menyimpang dari ajaran sunnah.
• Sekularisme dan Instabilitas Politik: Pemerintahan lemah dan sering berubah, membuat program dakwah dan pendidikan sulit berkembang stabil.
• Upaya Syi’ah: Terdapat upaya penyebaran Syiah melalui bantuan luar negeri, namun ditolak oleh mayoritas Sunni.


7. 🤝 Peran Umat Islam Lokal dan Global

Umat Islam Guinea-Bissau aktif dalam membina masyarakat melalui kegiatan sosial, pendidikan dasar, dan dakwah komunitas. Beberapa organisasi Islam internasional membantu membangun madrasah dan masjid. Diaspora Muslim Guinea-Bissau di luar negeri juga berkontribusi dalam menyebarkan pemahaman Islam yang lurus dan menyokong gerakan dakwah lokal.


8. 🌅 Potensi Perkembangan Islam ke Depan

Dengan jumlah Muslim yang signifikan dan adanya ruang kebebasan beragama, Guinea-Bissau memiliki potensi besar untuk menjadi pusat dakwah sunnah di kawasan pesisir barat Afrika. Penguatan pendidikan Islam, pelatihan dai, dan penghapusan praktik-praktik yang menyimpang menjadi tantangan utama. Jika dikelola dengan baik, generasi baru Guinea-Bissau dapat menjadi garda terdepan dalam kebangkitan Islam berbasis ilmu dan aqidah yang lurus.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top