Latar Belakang Ghazwah Badr

Ghazwah Badr adalah perang besar pertama yang dilalui kaum Muslimin setelah hijrah ke Madinah. Peperangan ini terjadi pada tahun ke-2 Hijriyah. Latar belakangnya bermula dari rencana Rasulullah ﷺ untuk menghadang kafilah dagang Quraisy yang pulang dari Syam di bawah pimpinan Abu Sufyan. Tujuannya adalah melemahkan kekuatan ekonomi Quraisy yang selalu memusuhi Islam.

Namun, Abu Sufyan berhasil menghindar dan meminta bala bantuan dari Makkah. Quraisy kemudian datang dengan pasukan besar untuk menyerang kaum Muslimin di lembah Badr.

Jalannya Peperangan

Kaum Muslimin berangkat ke Badr dengan kekuatan sekitar 313 orang, jauh lebih sedikit dibanding pasukan Quraisy yang berjumlah lebih dari 1000 orang. Namun, dengan iman dan pertolongan Allah ﷻ, kaum Muslimin tetap teguh.

Allah ﷻ berfirman:

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ ٱللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (آل عمران: ١٢٣)

Dan sungguh Allah telah menolong kamu dalam Perang Badr, padahal kamu pada waktu itu lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah agar kamu bersyukur (Ali ‘Imran: 123).

Pertempuran berlangsung sengit, pasukan Quraisy terpukul mundur meski memiliki persenjataan lengkap. Malaikat pun turun membantu kaum Muslimin sebagaimana dijanjikan Allah ﷻ.

Peran Kaum Muhajirin dan Anshar

Dalam Ghazwah Badr, kaum Muhajirin dan Anshar menunjukkan persatuan yang kokoh. Kaum Muhajirin rela berperang untuk membela agama dan kehormatan Islam, sedangkan kaum Anshar memenuhi sumpah setia untuk melindungi Rasulullah ﷺ dan kaum Muslimin.

Dari Al-Bara’ bin ‘Azib رضي الله عنه, ia berkata:

لَقِينَا الْمُشْرِكِينَ يَوْمَ بَدْرٍ فَجَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَهُمْ أَلْفٌ وَأَصْحَابُهُ ثَلاَثُمِائَةٍ وَتِسْعَةَ عَشَرَ رَجُلاً فَاسْتَقْبَلَ النَّبِيُّ ﷺ الْقِبْلَةَ ثُمَّ مَدَّ يَدَيْهِ فَجَعَلَ يَهْتِفُ بِرَبِّهِ اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِي مَا وَعَدْتَنِي اللَّهُمَّ آتِ مَا وَعَدْتَنِي

Kami berhadapan dengan orang-orang musyrik pada hari Badr. Rasulullah ﷺ melihat mereka berjumlah seribu sedangkan sahabatnya hanya tiga ratus sembilan belas orang. Beliau pun menghadap kiblat, mengangkat kedua tangannya dan berdoa: “Ya Allah, penuhi untukku apa yang Engkau janjikan. Ya Allah, datangkan apa yang Engkau janjikan” (HR. Muslim no. 1763).

Kemenangan Kaum Muslimin dan Hikmahnya

Dengan pertolongan Allah ﷻ, kaum Muslimin menang telak. Sekitar 70 orang Quraisy tewas termasuk para pemimpin kafir, sementara sisanya melarikan diri. Kemenangan ini menjadi tonggak kebangkitan Islam dan meneguhkan posisi Rasulullah ﷺ di Madinah.

Allah ﷻ berfirman:

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَٱسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّى مُمِدُّكُم بِأَلْفٍ مِّنَ ٱلْمَلَـٰٓئِكَةِ مُرْدِفِينَ (الأنفال: ٩)

(Ingatlah ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut) (Al-Anfal: 9).

Hikmah terbesar dari Badr adalah keimanan kaum Muslimin semakin kuat, musuh gentar, dan umat Islam belajar arti pengorbanan dan tawakkal yang hakiki.

Dalil-Dalil Terkait

Dalil utama Ghazwah Badr terdapat dalam Surah Ali ‘Imran ayat 123, Surah Al-Anfal ayat 9-10, dan hadits-hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim tentang turunnya pertolongan malaikat. Semua mengajarkan kita bahwa kemenangan datang hanya dari Allah ﷻ bagi orang yang bertakwa dan bersabar.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top