Syirik dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah

Pengantar

Syirik adalah bentuk penyimpangan terbesar dari tauhid. Ia bisa terjadi dalam dua bentuk utama: syirik dalam rububiyyah dan syirik dalam uluhiyyah. Keduanya sangat berbahaya karena bertentangan langsung dengan keimanan kepada Allah ﷻ sebagai satu-satunya Rabb dan Ilah. Artikel ini akan membahas contoh nyata dari syirik dalam dua aspek tersebut agar kaum Muslimin bisa lebih waspada dan menjaga aqidahnya.

Syirik dalam Rububiyyah

Pengertian

Syirik dalam rububiyyah adalah menyekutukan Allah ﷻ dalam perbuatan-perbuatan yang merupakan kekhususan-Nya, seperti dalam hal mencipta, mengatur alam semesta, memberi rezeki, menghidupkan dan mematikan.

Contoh Nyata

  1. Meyakini adanya pencipta selain Allah ﷻ
    Sebagian filsuf dan penganut agama tertentu meyakini bahwa alam ini tercipta secara alami atau oleh kekuatan lain selain Allah ﷻ. Ini adalah bentuk syirik yang membatalkan keimanan.

  2. Meyakini adanya makhluk yang bisa menentukan takdir
    Misalnya mempercayai dukun, peramal, atau jin bisa merubah nasib seseorang tanpa izin Allah ﷻ.

  3. Menyandarkan sebab utama kepada selain Allah ﷻ
    Ucapan seperti “Saya sembuh karena obat ini” tanpa meyakini bahwa kesembuhan datang dari Allah ﷻ adalah bentuk ketergelinciran dalam tauhid rububiyyah.

Allah ﷻ berfirman:

ٱللَّهُ خَـٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌ

Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu (QS. Az-Zumar: 62)

Syirik dalam Uluhiyyah

Pengertian

Syirik dalam uluhiyyah adalah menyekutukan Allah ﷻ dalam ibadah, yaitu mempersembahkan ibadah kepada selain Allah, baik berupa doa, sembelihan, tawakkal, rasa takut, maupun bentuk ibadah lainnya.

Contoh Nyata

  1. Berdoa kepada selain Allah ﷻ
    Seperti berdoa kepada nabi yang sudah wafat, wali, atau penghuni kubur agar diberi rezeki, keselamatan, dan lainnya. Padahal doa adalah ibadah yang hanya boleh ditujukan kepada Allah ﷻ.

وَأَنَّ ٱلْمَسَـٰجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا۟ مَعَ ٱللَّهِ أَحَدًا

Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah milik Allah, maka janganlah kalian berdoa kepada siapa pun selain Allah (QS. Al-Jinn: 18)

  1. Menyembah kubur
    Melakukan sujud, thawaf, atau mempersembahkan sesajen di atas kuburan wali atau orang shalih adalah bentuk syirik besar yang banyak terjadi di masyarakat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

أَلَا إِنَّ مَن كَانَ قَبْلَكُمْ كَانُوا۟ يَتَّخِذُونَ ٱلْقُبُورَ مَسَـٰجِدَ، أَلَا فَلَا تَتَّخِذُوا۟ ٱلْقُبُورَ مَسَـٰجِدَ، إِنِّي أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَٰلِكَ

Ketahuilah, orang-orang sebelum kalian menjadikan kuburan sebagai masjid. Ketahuilah, janganlah kalian jadikan kuburan sebagai masjid. Aku melarang kalian dari hal tersebut (HR. Muslim, dari sahabat Jundub bin ‘Abdillah رضي الله عنه)

  1. Meminta keselamatan atau pertolongan kepada selain Allah ﷻ
    Misalnya mengucapkan “Wahai Syekh fulan, selamatkan aku” atau “Ya Rasulullah, tolong sembuhkan penyakitku”. Semua bentuk ini adalah ibadah dan hanya boleh ditujukan kepada Allah ﷻ.

وَمَنۡ أَضَلُّ مِمَّن يَدۡعُواْ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَن لَّا يَسۡتَجِيبُ لَهُۥۤ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ وَهُمۡ عَن دُعَآئِهِمۡ غَـٰفِلُونَ

Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang berdoa kepada selain Allah yang tidak dapat mengabulkan doanya sampai hari kiamat, dan mereka terhadap doa-doa itu lalai (QS. Al-Aḥqāf: 5)

Penutup

Syirik dalam rububiyyah dan uluhiyyah adalah dua bentuk kesyirikan yang harus dijauhi oleh setiap Muslim. Meskipun banyak orang mengakui Allah ﷻ sebagai Pencipta, mereka tetap terjerumus dalam syirik uluhiyyah karena mempersembahkan ibadah kepada selain-Nya. Maka penting bagi kita untuk mengenal tauhid dengan benar, memahami bentuk-bentuk syirik, dan menjauhi segala sebab yang mengantarkan pada kesyirikan.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top
1
Admin Yayasan Amal Mata Hati
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ada yang bisa kami bantu?