Pengantar
Shalat sunnah adalah pelengkap dan penyempurna shalat wajib. Ia menunjukkan cinta dan semangat dalam beribadah kepada Allah ﷻ. Rasulullah ﷺ sangat menjaga shalat sunnah, bahkan tidak pernah meninggalkannya dalam kondisi biasa maupun safar. Dalam artikel ini akan dijelaskan macam-macam shalat sunnah, waktu pelaksanaannya, serta keutamaan masing-masing sesuai tuntunan syariat.
Macam-Macam Shalat Sunnah
1. Shalat Rawatib
Shalat sunnah yang menyertai shalat fardhu. Terbagi menjadi:
-
Muakkadah (ditekankan): 2 rakaat sebelum Subuh, 2 sebelum dan 2 sesudah Dzuhur, 2 sesudah Maghrib, dan 2 sesudah Isya.
-
Ghairu Muakkadah (tidak ditekankan): 2 rakaat tambahan sebelum Ashar dan sebelum Maghrib.
Dari Ummu Habibah رضي الله عنها, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ صَلَّى فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً، بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ
Barang siapa shalat dalam sehari semalam dua belas rakaat (rawatib), maka akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga (HR. Muslim)
2. Shalat Dhuha
Shalat sunnah yang dikerjakan pada pagi hari setelah matahari terbit hingga sebelum waktu Zhuhur.
-
Jumlah rakaat: minimal 2, maksimal 8 rakaat.
-
Waktu terbaik: ketika matahari mulai tinggi dan panas.
Rasulullah ﷺ bersabda:
يُصْبِحُ عَلَىٰ كُلِّ سُلَامَىٰ مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ… وَيُجْزِئُ مِنْ ذَٰلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَىٰ
Setiap persendian manusia harus disedekahi… dan cukup baginya dua rakaat shalat Dhuha* (HR. Muslim, dari Abu Dzar رضي الله عنه)
3. Shalat Tahajjud
Shalat malam yang dilakukan setelah tidur, dan merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi setiap Muslim.
-
Jumlah rakaat: tidak terbatas, minimal 2 rakaat dan ditutup dengan witir.
-
Waktu terbaik: sepertiga malam terakhir.
Allah ﷻ berfirman:
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةًۭ لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًۭا مَّحْمُودًا
Dan pada sebagian malam, bertahajjudlah sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji (QS. Al-Isrā’: 79)
4. Shalat Tarawih
Shalat sunnah yang dikerjakan pada malam bulan Ramadhan secara berjama’ah maupun sendiri.
-
Jumlah rakaat: 8, 20, atau lebih, yang penting dilakukan dua rakaat-dua rakaat.
-
Diakhiri dengan witir
Dari Aisyah رضي الله عنها:
مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَىٰ إِحْدَىٰ عَشْرَةَ رَكْعَةً
Rasulullah ﷺ tidak pernah menambah shalat malam di bulan Ramadhan dan selainnya lebih dari sebelas rakaat (HR. Al-Bukhārī dan Muslim)
5. Shalat Istikharah
Shalat sunnah dua rakaat untuk memohon petunjuk dalam menentukan pilihan dalam perkara yang mubah.
Dari Jabir bin Abdillah رضي الله عنه:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يُعَلِّمُنَا الِاسْتِخَارَةَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا، كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ
Rasulullah ﷺ mengajarkan kami istikharah dalam seluruh perkara, sebagaimana beliau mengajarkan kami surat dari Al-Qur’an (HR. Al-Bukhārī)
-
Setelah dua rakaat, dibaca doa istikharah yang diajarkan oleh Nabi ﷺ.
Waktu dan Tata Cara Pelaksanaan
-
Shalat sunnah memiliki waktu-waktu utama sesuai jenisnya.
-
Dikerjakan dua rakaat-dua rakaat.
-
Membaca Al-Fatihah dan surat setelahnya.
-
Diakhiri salam setiap dua rakaat.
Beberapa shalat sunnah dikerjakan setelah shalat fardhu, seperti rawatib ba’diyyah. Yang lain memiliki waktu tersendiri seperti Dhuha dan Tahajjud.
Keutamaan Shalat Sunnah
-
Menambal kekurangan shalat wajib
-
Mendekatkan diri kepada Allah ﷻ
-
Dicintai oleh Allah ﷻ
-
Membuka pintu rezeki (terutama Dhuha)
-
Mendapatkan kedudukan mulia (terutama Tahajjud)
Penutup
Shalat sunnah adalah bentuk cinta dan penghambaan yang tulus kepada Allah ﷻ. Ia menjadi pelengkap dan pengangkat derajat, sekaligus bukti kecintaan seorang hamba kepada Rabb-nya. Meskipun tidak wajib, mengamalkan shalat sunnah secara konsisten akan membuahkan keistiqamahan dan kedekatan yang istimewa.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|