Pengertian Ijarah Secara Bahasa dan Istilah Syar’i
Secara bahasa, ijārah (الإِجَارَة) berasal dari akar kata ajra (أَجَرَ) yang berarti memberi imbalan atau upah atas suatu jasa atau manfaat. Dalam bahasa Arab, kata ajr (أَجْر) sering digunakan untuk merujuk pada upah atau balasan.
Adapun secara istilah syar’i, ijārah adalah akad pemindahan manfaat suatu barang atau jasa yang mubah dengan imbalan tertentu. Misalnya menyewakan rumah, kendaraan, atau menyewa tenaga kerja seperti buruh, guru, atau dokter.
Imam An-Nawawi رحمه الله berkata:
الإِجَارَةُ عَقْدٌ عَلَى المَنْفَعَةِ المُبَاحَةِ المُعَيَّنَةِ بِعِوَضٍ مَعْلُومٍ
“Ijarah adalah akad atas manfaat tertentu yang mubah dengan imbalan yang diketahui.”
(Al-Majmū’ Syarh al-Muhadzdzab, 15/157)
Dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah Tentang Ijarah
Allah ﷻ berfirman:
وَإِنْ أَرَدتُّمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ
“Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut” (QS Al-Baqarah: 233)
Ayat ini menunjukkan bolehnya memberikan imbalan atas jasa menyusui, yang merupakan bentuk akad ijarah.
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
أَعْطُوا الْأَجِيرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ
“Berikanlah upah kepada buruh sebelum kering keringatnya.” (HR. Ibnu Mājah no. 2443, dari sahabat ʿAbdullāh bin ʿUmar رضي الله عنهما. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah no. 1985)
Hukum Asal Ijarah dalam Islam
Hukum asal akad ijarah adalah mubah dan dibolehkan dalam syariat Islam selama tidak mengandung unsur yang diharamkan seperti riba, gharar (ketidakjelasan), atau penipuan.
Ijma’ ulama juga menetapkan kebolehan ijarah sebagai bagian dari muamalah yang diperlukan manusia dalam kehidupan. Dalam Majma’ al-Fiqh al-Islami ditegaskan bahwa ijarah adalah bentuk akad yang sah dan telah dipraktekkan sejak masa Nabi ﷺ dan para sahabat رضي الله عنهم.
Perbedaan Ijarah dengan Jual Beli
Meskipun keduanya sama-sama termasuk akad muʿāwadah (transaksional), terdapat beberapa perbedaan mendasar antara ijarah dan jual beli:
Aspek | Ijarah | Jual Beli |
---|---|---|
Objek Akad | Manfaat (penggunaan barang/jasa) | Kepemilikan barang |
Sifat Akad | Sementara selama masa sewa | Permanen |
Contoh | Sewa rumah, jasa dokter | Beli mobil, beli makanan |
Kepemilikan | Tidak berpindah kepemilikan | Barang menjadi milik pembeli |
Dengan demikian, ijarah adalah solusi syar’i yang memungkinkan seseorang memanfaatkan barang atau jasa tanpa harus memiliki barang tersebut secara penuh.
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|