Mendidik Anak dengan Konsep Tazkiyatun Nafs

Pendahuluan

Mendidik anak bukan hanya soal membekali mereka dengan ilmu duniawi, tetapi juga tentang membentuk jiwa dan akhlak mereka agar bersih dan dekat kepada Allah ﷻ. Salah satu pendekatan mendidik anak yang penting dalam Islam adalah melalui konsep tazkiyatun nafs, yaitu penyucian jiwa.

Allah ﷻ berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّىٰهَا ۝ وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا

“Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwanya. Dan sungguh merugi orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syams: 9–10)

Pendidikan berbasis tazkiyatun nafs bertujuan untuk menanamkan keimanan, membersihkan hati dari penyakit, serta menumbuhkan akhlak dan amal shalih dalam kehidupan anak sejak dini.


Mengapa Anak Perlu Dididik dengan Konsep Tazkiyatun Nafs?

1. Jiwa Anak Masih Bersih dan Mudah Dibentuk

Anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, hati mereka masih bersih dari dosa. Maka menanamkan nilai-nilai penyucian jiwa sejak dini akan membentuk karakter mulia sepanjang hidupnya.

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى ٱلْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari, no. 1358; Muslim, no. 2658)

Hadits ini menunjukkan peran besar orang tua dalam menjaga kesucian fitrah anak melalui pendidikan yang benar.

2. Tazkiyatun Nafs Melatih Anak Menyadari Hati dan Perilakunya

Dengan pendidikan tazkiyatun nafs, anak diajarkan untuk mengenali perasaan, mengendalikan emosi, dan menjauhi perbuatan buruk, seperti bohong, sombong, dan iri hati.

3. Membentuk Akhlak Sejak Dini Lebih Kokoh

Akhlak yang terbentuk sejak kecil akan mengakar kuat dalam kepribadian anak, sehingga saat dewasa, ia akan menjadi pribadi yang taat, berakhlak, dan beradab.


Prinsip Tazkiyatun Nafs dalam Pendidikan Anak

1. Menanamkan Tauhid Sejak Dini

Dasar dari tazkiyatun nafs adalah tauhid, yaitu mengajarkan anak bahwa hanya Allah ﷻ satu-satunya yang layak disembah.

Allah ﷻ berfirman dalam nasihat Luqman kepada anaknya:

يَـٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)

2. Mengajarkan Kejujuran dan Amanah

Dari Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:

عَلَيْكُم بِٱلصِّدْقِ، فَإِنَّ ٱلصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى ٱلْبِرِّ، وَإِنَّ ٱلْبِرَّ يَهْدِي إِلَى ٱلْجَنَّةِ

“Hendaklah kalian senantiasa jujur, karena kejujuran akan membawa kepada kebaikan, dan kebaikan akan membawa ke surga.” (HR. Bukhari, no. 6094; Muslim, no. 2607)

Ajarkan anak untuk berani berkata jujur, sekalipun dalam kondisi yang sulit, agar hatinya tetap bersih.

3. Melatih Anak Menahan Nafsu dan Emosi

Anak harus dilatih untuk mengendalikan diri dari amarah, rakus, malas, dan emosi negatif lainnya.

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:

لَيْسَ ٱلشَّدِيدُ بِٱلصُّرَعَةِ، إِنَّمَا ٱلشَّدِيدُ ٱلَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِندَ ٱلْغَضَبِ

“Orang kuat bukanlah yang menang dalam gulat, tetapi orang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari, no. 6114; Muslim, no. 2609)

4. Membiasakan Ibadah dan Dzikir

Ibadah harian seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan dzikir adalah sarana efektif membersihkan hati anak.

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ

“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-‘Ankabut: 45)

Ajarkan anak untuk shalat tepat waktu, membaca dzikir pagi-sore, dan bersyukur agar hatinya terlatih mengingat Allah ﷻ.


Cara Praktis Menerapkan Tazkiyatun Nafs dalam Pendidikan Anak

1. Memberi Teladan dalam Perilaku Sehari-hari

Anak meniru dari apa yang ia lihat. Maka orang tua harus menjadi teladan dalam akhlak, ibadah, kejujuran, dan kesabaran.

2. Memberi Pujian atas Kebaikan dan Mengarahkan dengan Lembut Saat Salah

Dengan pujian, anak merasa dihargai dan ingin mengulang perbuatan baik. Bila anak salah, tegurlah dengan kelembutan agar hatinya tidak keras.

3. Ajak Anak Merenung dan Muhasabah

Ajarkan anak untuk merenung setiap malam: “Apa yang sudah aku lakukan hari ini? Apakah Allah ﷻ senang denganku?” Ini akan melatih kesadaran dan sensitivitas spiritualnya.

4. Berdoa untuk Anak

Doa orang tua sangat berpengaruh. Seperti doa Nabi Ibrahim عليه السلام:

رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ

“Ya Rabbku, jadikanlah aku orang yang selalu mendirikan shalat, begitu juga anak keturunanku. Ya Rabb kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)


Kesimpulan

Mendidik anak dengan konsep tazkiyatun nafs adalah upaya membentuk generasi yang bersih hatinya, kuat imannya, dan mulia akhlaknya. Pendidikan ini harus dimulai sejak dini, dengan pendekatan kasih sayang, keteladanan, dan kesabaran.

Semoga Allah ﷻ memberikan kita kekuatan dan hikmah dalam mendidik anak-anak kita agar menjadi hamba-Nya yang saleh dan suci jiwanya. Aamiin. 🤲🏻

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top
1
Admin Yayasan Amal Mata Hati
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ada yang bisa kami bantu?