Manajemen Waktu dalam Pandangan Islam

Pentingnya Waktu dalam Islam

Islam menempatkan waktu sebagai nikmat besar dan amanah yang sangat berharga. Setiap detik dari kehidupan manusia akan dimintai pertanggungjawaban. Waktu bukan sekadar angka yang berlalu, tetapi kehidupan itu sendiri. Karena itu, Islam mengajarkan umatnya untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Allah ﷻ berfirman:

وَالْعَصْرِ ۝ إِنَّ ٱلْإِنسَـٰنَ لَفِى خُسْرٍ ۝ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ

“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.” (Al-‘Aṣr: 1–3)

Waktu Adalah Amanah

Waktu adalah nikmat yang sering dilalaikan oleh manusia. Rasulullah ﷺ bersabda dari Ibnu ‘Abbas رضي الله عنهما:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِّنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu karenanya: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari, no. 6412)

Hadits ini mengingatkan kita bahwa banyak orang tidak memanfaatkan waktu luangnya untuk hal-hal yang bermanfaat. Akibatnya, mereka menyesal saat waktu telah habis dan kesempatan tak lagi kembali.

Rasulullah ﷺ dan Keteladanan Mengatur Waktu

Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik dalam manajemen waktu. Beliau membagi waktunya untuk ibadah kepada Allah ﷻ, membina keluarga, membimbing umat, berjihad, dan beristirahat. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.

Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata:
“Waktu beliau seluruhnya dipenuhi oleh amal ibadah kepada Allah ﷻ, baik berupa ucapan, perbuatan, ataupun persetujuan.”

Tips Manajemen Waktu Menurut Islam

1. Tentukan Skala Prioritas

Allah ﷻ berfirman:

فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ ۝ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَب

“Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmu lah engkau berharap.” (Al-Insyirāḥ: 7–8)

Ayat ini mengajarkan agar setiap kali selesai dari suatu tugas, kita segera mengisi waktu dengan amal berikutnya, bukan dengan kesia-siaan.

2. Gunakan Waktu Pagi dengan Maksimal

Rasulullah ﷺ bersabda dari Ṣakhr al-Ghamidi رضي الله عنه:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا

“Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya.” (HR. Abu Dawud, no. 2606. Syaikh Al-Albani mengatakan: shahih)

Waktu pagi adalah waktu penuh keberkahan. Maka, semangatlah memulai hari dengan ibadah, kerja, dan ilmu.

3. Jauhi Waktu Kosong dan Sia-Sia

Setiap waktu akan dimintai pertanggungjawaban. Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ… عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ

“Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanya… tentang umurnya, untuk apa ia habiskan.” (HR. Tirmidzi, no. 2417. Syaikh Al-Albani mengatakan: shahih)

Penutup: Waktu Adalah Kehidupan

Manajemen waktu dalam Islam bukan hanya soal produktivitas, tetapi tentang bagaimana kita menyiapkan bekal untuk akhirat. Gunakan setiap detik dalam ketaatan, dan isi hari-hari dengan amal shalih.

Jangan tunggu tua untuk mulai produktif. Sebab waktu tidak pernah menunggu siapa pun.

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top