Jual Beli yang Dilarang dalam Islam

1. Jual Beli Najasy (Rekayasa Tawar-Menawar)

Jual beli najasy adalah ketika seseorang berpura-pura menawar atau membeli barang dengan harga tinggi padahal tidak berniat membelinya, dengan tujuan menaikkan harga. Praktik ini termasuk penipuan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ ﷺ عَنِ النَّجْشِ

Rasulullah ﷺ melarang najasy (rekayasa tawar-menawar) (HR. Bukhāri dan Muslim, dari Ibnu ‘Umar رضي الله عنهما)

2. Jual Beli Dua Harga (Mengandung Gharar dan Ketidakjelasan)

Yaitu jual beli dengan dua harga yang tidak jelas kesepakatannya. Misalnya, “Kalau kontan harganya 100 ribu, kalau kredit 150 ribu,” tanpa dipastikan salah satunya saat akad.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ بَاعَ بَيْعَتَيْنِ فِي بَيْعَةٍ فَلَهُ أَوْكَسُهُمَا أَوِ الرِّبَا

Barangsiapa menjual dua jual beli dalam satu akad, maka ia mendapat harga yang paling rendah atau ia terkena riba (HR. Abu Dāwud dan At-Tirmiżī, dari Abu Hurairah رضي الله عنه. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

3. Jual Beli Barang Haram

Menjual barang yang haram secara dzatnya seperti khamr, bangkai, babi, patung, atau rokok, termasuk dalam jual beli yang dilarang.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ اللَّهَ إِذَا حَرَّمَ شَيْئًا حَرَّمَ ثَمَنَهُ

Sesungguhnya jika Allah mengharamkan sesuatu, maka Dia juga mengharamkan harganya (HR. Ahmad dan Abu Dāwud, dari Ibnu ‘Abbās رضي الله عنهما. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

4. Jual Beli Sebelum Memiliki Barang

Islam melarang menjual barang yang belum dimiliki atau dikuasai oleh penjual, karena mengandung gharar dan ketidakpastian.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَبِعْ مَا لَيْسَ عِندَكَ

Jangan engkau menjual sesuatu yang tidak ada padamu (HR. Abu Dāwud dan At-Tirmiżī, dari Hakim bin Ḥizām رضي الله عنه. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

5. Jual Beli yang Mengandung Riba

Riba adalah tambahan yang tidak sah dalam transaksi yang sejenis. Rasulullah ﷺ melarang keras praktik ini.

Allah ﷻ berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُّضَاعَفَةً

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda (QS. Āli ‘Imrān: 130)

6. Jual Beli yang Mengandung Gharar (Ketidakjelasan)

Gharar adalah ketidakjelasan dalam objek, waktu, harga, atau kondisi barang yang diperjualbelikan. Misalnya menjual ikan di laut tanpa jaring atau menawar barang yang tidak dilihat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

نَهَى رَسُولُ اللَّهِ ﷺ عَنْ بَيْعِ الْغَرَرِ

Rasulullah ﷺ melarang jual beli gharar (yang mengandung ketidakjelasan) (HR. Muslim, dari Abu Hurairah رضي الله عنه)

Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top