1. Ijarah atas Manfaat (Penyewaan Barang atau Jasa)
Ijarah jenis ini adalah akad sewa-menyewa atas manfaat barang atau jasa yang dimiliki, seperti menyewa rumah, kendaraan, atau peralatan tertentu dengan imbalan tertentu. Dalam hal ini, kepemilikan barang tidak berpindah, hanya manfaat penggunaannya saja yang diserahkan kepada penyewa.
Allah ﷻ berfirman:
وَإِنْ أَرَدتُّمُ اسْتِرْضَاعَ أَوْلَادِكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُم مَّا آتَيْتُم بِالْمَعْرُوفِ
“Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran dengan cara yang baik.” (QS Al-Baqarah: 233)
2. Ijarah atas Jasa Orang (Seperti Gaji Pegawai)
Ijarah ini mencakup kontrak kerja di mana seseorang memberikan jasanya untuk orang lain, dan ia berhak menerima upah yang telah disepakati. Rasulullah ﷺ bersabda:
أَعْطُوا الْأَجِيرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ
“Berikanlah upah kepada pekerja sebelum kering keringatnya.” (HR. Ibnu Majah dari sahabat ʿAbdullah bin ʿUmar رضي الله عنهما, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
3. Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik (Sewa Berujung Kepemilikan)
Ini adalah bentuk ijarah yang pada akhir masa sewa disertai dengan penyerahan kepemilikan barang kepada penyewa, baik melalui hibah atau jual beli dengan harga yang telah ditentukan. Ulama membolehkan praktik ini dengan syarat akadnya jelas dan tidak mengandung gharar atau riba.
4. Perbedaan Ijarah Jasa dan Ijarah Barang
Aspek | Ijarah Barang | Ijarah Jasa |
---|---|---|
Objek | Manfaat barang (rumah, kendaraan) | Tenaga/pekerjaan seseorang |
Hasil Akad | Pemanfaatan barang | Layanan atau pekerjaan |
Contoh | Sewa mobil, sewa rumah | Upah pekerja, jasa tukang |
Penulis : Ustadz Kurnia Lirahmat, B.A., Lc
![]() |
|